Chapter 12

388 18 0
                                    


Chapter 12

          Sebelumya saya mau minta maaf karena ngetik di hp dan pas post gak ada di baca ulang akhirnya banyak kepotong entah kenapa kalau post di fanfiction harus kepotong2 sendiri, padahal kalau post di fb gak ada typo.

           Ya anyway udah hiatus selama bertahun-tahun dan saya gak yakin masih ada pengguna ffn mengenai anime Naruto,,btw karena di canon udah tamat dan sekarang udah digantiin sama Boruto yap...Naruto next generation yang kalau menurut author gak sebagus generasi ayahnya😂. Oke tanpa banyak bacot semoga reader masih ada yang merindukan ff saya yang kelewat abal ini...

Btw kalau di wattpad apakah masih kepotong?

Ahhh masa bodoh...Karena sekarang musim instagram please follow instagram aku..

Okaa happy reading minna!😁

...

"Chapter 12"

...

          Terlihat dari kejauhan Sai yang sudah lebih dari satu jam menunggu Naruto yang tertidur kelewat nyaman walaupun tersengat cahaya Matahari. Naruto yang sedari tadi terlelap di bawah keindahan pohon Sakura pertanda musim salju sudah mulai digantikan dengan musim Semi. Hal ini terbukti dengan mekarnya bunga Sakura.

Sai perlahan mendekati Naruto dan mulai membangunkannya , sengatan Matahari juga tidak baik dengan kondisi tubuh Naruto saat ini, Sai khawatir hal tersebut akan menurunkan kondisi fisik Naruto.

"Hei...Naruto ayo bangun! Apa kau tidak panas tidur begitu?". Sai berkata sambil mengguncang tubuh Naruto.

"Enghhh...". Naruto bergumam dan kemudian menggeliat beberapa kali sebelum membuka matanya secara perlahan.

"Sudah berapa lama aku terlelap?".Ucap Naruto sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Kurang lebih satu jam". Ucap Sai sambil tersenyum dan mulai mengulurkan tangannya ke arah Naruto berniat membantunya berdiri.

"Apa maksudmu dengan tangan itu? Apa kau tidak lihat aku duduk di kursi roda begini? Apa kau mau menghinaku? Aku tidak mungkin berdiri!".Ucap Naruto ketus tampak dari raut wajahnya Naruto benar-benar kesal dan bersungut-sungut sambil memanyunkan bibirnya.

"Haha.. kenapa pesimis begitu? Apa kau tidak mau menggerakkan kakimu lagi? Apa salahnya mencoba". Ucap Sai sambil tersenyum jahil.

"Sudahlah ... Jangan mengerjaiku..aku lapar". Ucap Naruto masih bersungut-sungut .

             Setelah itu Sai mulai mendorong kursi roda Naruto dan mengajaknya ke dalam Apartemen, namun beberapa saat setelah itu kegiatan mereka harus dihentikan oleh seseorang yang saat itu berdiri dengan tegap dihadapan mereka berdua dari aura tubuhnya gadis itu tampak tidak bersahabat ,tubuh idealnya ditutupi dengan baju khas tradisional jepang, rambut pirang pucat panjangnya diikat sedikit di ujungnya.

"Shion?". Ucap Naruto dengan wajah penuh tanda tanya.

"Kau mengingatku? Syukurlah tapi kesabaranku benar-benar habis karena si nenek tua dan Desa Konoha ini kenapa mereka membiarkanmu tinggal bersama dengan mayat hidup itu?! Apa dia tau cara merawat orang sakit?! Dan dimana sahabat permen kapasmu itu?! Apa dia tidak memeperdulikanmu sebagai pasienya lagi?!".Ucap Shion dengan emosinya yang meletup-letup ia tak menyangka Desa Konoha akan menyia-nyiakan seseorang yang 'seberharga' Naruto.

           Mendengar kalimat 'Mayat Hidup' yang baru saja dilontarkan oleh Shion membuat Sai mau tidak mau mengeluarkan emosinya juga. "Apa maksudmu mayat hidup!?".Ucap Sai dengan intonasi sedikit berbeda dari intonasinya yang biasa ia keluarkan yaitu intonasi datar sedatar tembok.

Stand by meWhere stories live. Discover now