7

54 14 1
                                    

Kringgggggg (suara alarm)

Mata ku sekarang setengah terbuka dan sesekali aku menguceknya. Aku berusaha mengumpulkan arwah ku, kemudian aku mengambil jam beker ku. Mata ku langsung terbuka lebar saat aku lihat sudah pukul jam 08:00.

“Ya ampun udah siang banget, aku kan harus ke toko antik” Ucapku sambil menepuk jidatku

Lalu aku segera berdiri dan masuk ke kamar mandi. Setelah selesai melakukan ritual (mandi) aku langsung memakai pakaian, kemudian aku pun segera ke bawah menunggu Alif menjemputku.

“Dek sarapan dulu”

“Enggak ah ma”

“Kalo kamu enggak sarapan, mama enggak izinin kamu pergi”

Lalu aku segera menuju ruang makan dan mengambil roti, kemudian aku pun keluar dan menunggu Alif.

Sebuah suara You Are My Life milik Harris J mengalun indah, hp  ku berkedip-kedip menandakan ada yang menelpon. Lalu kuambil hp ku dari saku celanaku, tertera nama Alif di layar hp ku.

“ Assalamu’alaikum Na”

“Wa’alaikumussalam” sahut ku

“Maaf ya gue enggak bisa jemput lo, gue mau nganter nyokap ke pasar. Kita ketemuan di toko aja ya? Gapapa kan?”

“Oo yaudah deh”

“Lo enggak marah kan?”

“Enggaklah”

“Ok hati-hati dijalan ya”

“Iya”

Mau tak mau aku berangkat menggunakan taksi online. Sebenernya aku kesal dengan Alif, aku sudah lama menunggunya. Tapi aku juga mengerti, kalau aku diposisi Alif pasti aku akan melakukan hal yang sama. Aku bisa saja jalan kaki menuju toko karena jaraknya dekat, tapi aku membawa banyak barang jadi kuputuskan menggunakan taksi online.

Setelah beberapa menit, akhirnya taksi online ku sampai. Aku segera naik dan meletakkan barang ku di bagasi mobil.

“Mau kemana neng” tanya sopir taksi

“Ke toko barang antik di deket sini pak”

“Ok siap neng”

Sopir taksi pun langsung segera melajukan mobilnya.

Setelah beberapa menit kemudian...
“Ee pak.... pak.... berhenti! Tokonya kelewatan.... Pak....”

Tapi sopir taksi hanya mengabaikan perkataan ku, dia seolah-olah tidak mendengarku. Dia membawaku semakin jauh, apakah dia ingin berniat jahat pada ku? Lalu aku teriak meminta tolong.

“TOLONGGGGGG....... TOLONGGGGG” teriak ku

“Percuma kamu teriak, ini tempat terpencil. Pasti tidak akan ada yang menolong mu."ucap sopir taksi.

“Bapak mau membawaku kemana? bapak jangan macem-macem sama saya!"

Lalu mobil pun berhenti di tempat yang sangat sepi. Aku langsung segera membuka hp ku. Tapi, belum sempat aku menelpon seseorang tiba-tiba sopir taksi merampas hp ku. Lalu sopir taksi tersebut mendekat ke arah ku, mungkin saja dia ingin berniat jahat.

“Ayolah neng temenin bapak sebentar aja kok” Ucap bapak sopir taksi sambil mendekat ke arah ku. Aku tak bisa berkutik karena tangan ku dipegang oleh sopir taksi.

"JANGAN PEGANG SAYA, INGAT ANAK ISTRI BAPAK DIRUMAH" Ucap ku dengan mengeraskan suara ku

Tiba-tiba pintu mobil pun terbuka,  ada seseorang yang langsung menarik keluar sopir taksi tersebut. Aku pun langsung segera keluar dari taksi, aku melihat seorang lelaki menghajar sopir taksi tersebut dan sampai akhirnya dia kabur. Sedangkan aku hanya bisa meneteskan air mata karena trauma dengan kejadian tadi, untung saja sopir taksi tersebut belum sempat melakukan apapun kepadaku. Dan akhirnya lelaki itu menoleh kepada ku.

“Bang Iyan” Ucap ku dengan heran sambil meneteskan air mata.

Bang Iyan pun mendekat dan dia langsung memelukku dengan erat.

“Lo gapapa kan?” tanya bang Iyan sambil mengelus pucuk kepalaku.

“Gapapa bang” Jawab ku sambil masih meneteskan air mata

“Makasih bang” sambungku lagi

“Iya, lo enggak usah berterima kasih. Emang ini udah jadi tugas gue buat ngejagain lo, gue pengen lo bahagia dan enggak ada satu pun yang bisa nyakitin lo”

“Ternyata gue selama ini salah bang, gue kira lo enggak sayang sama gue”

“Sayangnya gue itu enggak bisa lagi diungkapin dengan kata-kata”

“Gue juga sayang sama lo bang”

“Oh iya dari mana abang tau kalo gue disini” Tanya ku sambil menatap ke arah bang Iyan

“Gue ngikutin lo” ucap bang Iyan

“Oh ya?”

“Iya, gue enggak bakal ngebiarin lo pergi ke puncak tanpa gue”

“Eee sebenernya gue bukan mau ke puncak bang”

“Hah terus?”

“Gue sebenernya mau datang ke masa lalu buat ngelarang Ejak supaya dia enggak keluar rumah pas hari dia kecelakaan”

“Hahhh emang bisa ke masa lalu?lo jangan mau ditipu” ucap bang Iyan

“Enggak mungkin bapak itu nipu gue bang, lagian pula bapak itu enggak minta bayaran kok”

“Hmmm ya udah kalo gitu, abang temenin lo deh. Gapapa kan?”

“Iya”

Aku dan bang Iyan pun segera pergi ke toko barang antik tersebut.


Maaf kalo bosen sama ceritanya, Author usahain supaya lebih menarik ya.
Jangan lupa vote dan commentnya:)

TIME TRAVELLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang