14

54 7 0
                                    

~Syukuri apapun yang ada pada dirimu, walaupun kau tak suka. Karena kau akan merasa bahagia ketika kau menyadari bahwa kau lebih baik dari orang lain~

Alif POV

Aku berjalan menuju parkiran dengan santainya. Tangan ku dimasukkan kedalam kantong celana, wajah ku pasang dengan sedatar-datarnya, dan sesekali aku menyibakkan rambutku. Banyak para wanita yang menyapa ku, tapi aku hanya mengabaikannya saja. Ya aku tahu bahwa aku ini tampan, jadi tidak heran lagi jika banyak wanita yang jatuh hati padaku.😂

Sampai akhirnya langkah kaki ku terhenti ketika melihat seorang wanita berdiri tepat didepan ku.

Aku mengangkat alis ku yang mengisyaratkan bahwa apa tujuannya menghalangi jalanku.

"Lif" Ucapnya dengan menundukkan wajahnya

"Hmm" Jawabku dengan seadanya.

"Ee e gue bo boleh nebeng nggak? Sopir gue enggak bisa jemput, dan lagian rumah lo searahkan sama rumah gue?" Ucapnya dengan sedikit terbata-bata.

"Maaf Kesya, gue enggak bisa".

Ya wanita itu adalah Kesya, aku tahu memang sudah lama dia menyukaiku. Tapi aku merasa tidak tertarik dengannya. Dia memang cantik, baik, dan ramah tapi aku tidak bisa mencintainya. Aku bukannya tidak menghargai perasaannya, tapi aku juga tidak bisa memaksakan perasaan ku.

"O gitu ya, yaudah kalo gitu gue naik taksi aja deh" Ucapnya dengan memaksakan senyumnya agar rasa kecewanya tidak tampak oleh ku.

Aku pun meneruskan jalan ku.
Aku bukannya tidak bisa pulang bareng dengannya, tapi aku tidak mau. Aku berusaha supaya wanita itu merasa kesal dengan sifat ku agar dia tidak merasakan kekecewaan. Tapi apalah daya, mungkin rasa cintanya padaku amatlah besar. Walaupun sejak dahulu aku mengabaikannya, tapi dia tetap saja mengejarku.

-
-
-

Sesampainya dirumah, aku langsung masuk. Aku melihat ada papi, mami, dan adik ku sedang duduk sambil menonton tv. Aku pun segera berjalan kearah mereka dan mendudukkan diriku didekat adik ku.

"Eh ka Alip udah pulang" ucap Gio (adikku) yang berusia 4 tahun.

"Iya nih kakak mu, pulang-pulang enggak ucap salam, dan sekarang datang dengan muka yang cemberut" Ucap papi

"Papi Mami,Alif minta kambing".

"Hah untuk apa?" Ucap Mami dan Papi secara bersamaan

"Alif mau potong kambing buat ganti nama" Sekarang Aku berbicara dengan nada yang sangat kesal

"Lah emangnya kenapa? Apa yang salah dengan nama mu?" tanya Mami

"Jelas salah mi, kenapa Papi ngasih nama Alif dengan nama Sharap?"

"Ya karena nama Sharap itu nama yang keren, Papi suka nama itu" jelas Papi

"Tapi Pi, Alif sering dikatain orang gara-gara nama Sharap itu. Alif enggak tahan aja sama ejekan mereka"

"Kan Papi udah pernah bilang sama kamu, kalo ada yang ngejek kamu tampar aja, kalau dia nampar kamu tendang, kalo di nendang yah kamu bunuh aja sekalian"

"Ih Papi kok ngajarin anaknya kek gitu" Protes Mami

"Kalo ada yang ngeganggu kita ya kita harus bales Mi, asal jangan pernah kita yang ngeganggu mereka" Pembelaan dari Papi

Sedangkan Mami hanya geleng-geleng kepala.

"Yakin Alif harus tampar orang yang sering ngejek Alif Pi?"

"Iyalah, kamu itu harus tegas"

"Oke Pi, jangan heran ya kalo suatu hari nanti ada surat panggilan karena Alif nampar guru Alif sendiri"

"Hah kenapa guru mu yang kamu tampar?"

"Karena yang sering ngejekin Alif itu adalah buk Mia Pi, guru matematika disekolah Alif" Ucap ku dengan menahan tawa ku ketika melihat raut muka Papi.

"Eh bukan gitu maksud Papi. Kalo guru mu yang ngejek, kamu tahan aja jangan sampai kamu menyakiti gurumu"

"Lah tadi Papi bilang kalo ada yang ngejek Alif tampar aja dia"

"Tapi kan Papi enggak ngajarin kamu nampar gurumu"

"Tapi Pi, guru Alif yang ngejek Alif"

"Tapi...

Dan akhirnya terjadilah perang tapi-tapian antara Alif dan Papinya.

Mami yang sudah terbiasa dengan hal itu hanya memutar bola matanya dengan malas. Sedangkan Gio mulai bergoyang sambil bernyanyi.

"Tapi tapi...tapi tapi...rumba" Nyanyian dari Gio

"ITU TAKI-TAKI" teriak Aku dan Papi secara spontan

Gio pun langsung berhenti bernyanyi dan terduduk dengan wajah menunduk.

"Eh maaf sayang, Papi enggak sengaja ngebentak tadi" ucap Papi

"Iya Gio, kakak juga enggak sengaja tadi ngebentak. Jangan nangis ya, nanti kakak beliin ice cream deh" sambung ku

Tapi apalah daya, sekarang Gio sudah menangis dan mengadu dengan Mami.
Mami pun memarahi aku dan Papi:(

Holla guys👐
Maapkeun Author jarang update ya😢

Jangan lupa vote dan comment:)






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TIME TRAVELLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang