enam

14 0 0
                                    

curahan hati.

pada satu malam dimana subuh menanti, ada individu yang masih saja belum terlelap.
risau menyerbu dirinya, mengusir kantuk walau mata telah berat. 
memaksanya untuk berpikir perihal kejelasan yang sungguh rumit bagi otak manusia untuk dicerna.
ada sebuah kepastian yang selalu menuntutnya perihal kepastian jati diri, kerap kali keinginan dari hati kecil menyergapnya, seakan menodong ia dengan pistol dan meminta sebuah pemenuhan yang pasti. 

beribu masalah kerap kali menghantuinya ketika beranjak tidur, hingga tak sanggup walau hanya memejamkan mata. ada sebuah ras yang bisa kau sapa dengan sebutan bimbang. ia selalu melayang-layang di sana. 

khawatir dan takut tak pernah berhenti terjaga. sekuat dan secepat apapun individu itu berlari, ia tak akan bisa lepas dari seluruh bayang-bayang yang tak bosan menghantuinya. menganggunya lewat perantara ilusi. mengakibatkan sedih merasa terpanggil.

ingin rasanya menangis, namun air mata terlalu berego untuk memenuhi panggilan sebuah rasa yang terlanjur bercampur tanpa satu kepastian. membuat amygdala rasa-rasanya ingin murka. berteriak sekencang-kencangnya, meraung-raung, melambaikan tangan untuk mundur, menyatakan bahwa dirinya sudah tidak kuat.

bahkan sepatah katapun enggan untuk keluar dari mulutnya.
dan, satu yang ia sadar, 
jawaban dari seluruh masalahna, segala yang ia perlukan, 

ia hanya perlu ketenangan, untuk berpikir perihal kedepannya
bukan tekanan, yang selalu saja mendorongnya untuk melihat segala masalah sekaligus

Sepatah kataWhere stories live. Discover now