16 "Beauty And The Beast 2"

13 3 0
                                    

"Booo..."

— —

“S..siapa kau?!”

“Selamat datang tuan, mau cari mati atau selamat?” tanya mahluk mengerikan itu dengan nada tawaran yang santai.

“A-aku ingin selamat! Aku tak mau mati!Tolong ampunilah aku monster”

“Hahaha!! Aku adalah Roy Estrama. Kau biasa panggil diri ku Beast. Kau memanggilku monster karena aku menyeramkan bukan? Jangan salah sangka! Aku adalah pangeran yang dikutuk oleh penyihir bangsat!!!” suara parau monster itu diiringi geraman menggema ke seluruh istana.
“Apa yang kau inginkan dengan istanaku tuan pedagang? Ku harap kau pulang saja sebelum aku makan isi kepalamu itu!!” lanjutnya.

“Anak ku! A-anak ku menginginkan sebuah gaun dan juga sepatu baru untuk mendatangi pesta di kerajaan sebelah namun aku belum membelikannya. Pasti dia akan memarahiku jika aku pulang tanpa membawa pesanannya itu”

“Siapa nama anakmu tuan pedagang?”

“Violina Grace, orang-orang biasa memanggilnya Beauty”

“Uhmmm.. Menarik. Bawalah dia ke mari dan ambilah gaun dan sepatunya sendiri. Aku akan memberinya apapun agar dia tidak lagi menyakitimu dan ku jadikan ia istriku”

Sang pedagang pulang dan memberitahukan hal ini kepada Beauty. Beauty sangat senang dan meminta Ayahnya untuk menunjukkan jalan.

“Akhirnya aku bisa menjadi putri!Yah, walaupun harus menikah dengan si monster buruk rupa itu!”

Dengan langkah tergesa-gesa Beauty memasuki rimbunnya hutan seperti yang Ayahnya bilang sewaktu di rumah. Benar saja, dia menemukan sebuah istana megah nan elok. Mungkin saja Beast sudah menyiapkan semuanya agar Beauty tidak merasa takut.

“Halo? Ada orang di sini?” sapa Beuty lembut.

“Tunggu sebentar nona aku datang” jawab seseorang dari balik pintu,
“dan ku harap kau tidak akan takut kepadaku nona” lanjutnya.

Sesosok mahluk tinggi besar dengan bulu lebat mengelilingnya membuka pintu dengan perlahan.

"Astaga!” hampir saja Beauty menjerit namun dia berhasil menahannya.

“Apakah kau terkejut dengan tampangku ini? Kalau kau takut pulang saja biar ku berikan gaun sepatu dan seluruh istana ini kepada wanita lain”

“Tidak, aku tidak takut denganmu. Aku tahu kau adalah seorang pangeran yang dikutuk oleh penyihir bukan? Biarkan aku membantumu”

“Baiklah kalau begitu, mari kita menikah”

Pesta pernikahan dilangsungkan dengan mewah. Semua orang diundang ke istana termasuk Ayahnya. Beast dengan setelan jas yang terlihat tidak buruk dan Beauty dengan anggunnya berada di samping Beast. Semua tamu datang bukan karena menghormati kerajaan Beast. Namun karena surat ancaman jika tidak menghadiri pesta ini maka beast akan memburu mereka satu persatu. Setelah semua pesta berakhir malam pun tiba. Beast bertanya kepada Beauty sekali lagi agar memastikan apakah Beuty bersedia melakukannya atau tidak.

“Maukah kau melakukan ini untukku?”
“Dengan senang hati suamiku”

Beast memeluk erat tubuh Beuty, sangat erat. Dia menancapkan kuku-kuku tajamnya di dada Beuty dan mengambil jantungnya.

“Yang ku butuhkan agar aku kembali menjadi manusia adalah ini...'''


End.

ICE CREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang