Chapter 8

111 29 52
                                    

 
               

                  HAPPY READING
                                ❤
 

~

   Selama perjalanan, di dalam mobil mereka hanya berdiam saja. Tidak ada yang ingin memulai pembicaraan. Kyra yang sibuk dengan handphone nya pun mengabaikan suara deheman dari pria di sampingnya. Delon yang kesal karena merasa diabaikan langsung saja merebut handphone Kyra dan ia simpan di dalam sakunya.

"Hei, apaan sih. Balikin hape gue!"

    Delon tak merespon ucapan Kyra. Ia malah asik bernyanyi sambil mengeraskan suara radio. Hal itu membuat Kyra semakin geram.

"Lo itu kenapa sih. Makin lama tambah nyebelin. Nyesel gue jalan sama lo!"

"What ever! Pokoknya kalo lagi jalan sama gue nggak boleh ada yang ganggu. Termasuk hp lo!" jawab Delon sambil melirik Kyra sekilas.

~

    Sesampai di tempat yang dituju, Kyra langsung keluar dari mobil dan menutup pintu dengan keras. Ia sangat kesal dengan Delon yang seenaknya sendiri.

"Emang siapa dia, ngatur-ngatur gue. Bikin eneg aja!", batin Kyra.

    Delon mengajaknya ke restoran seafood yang menghadap ke laut. Nuansa romantis yang ada pun membuat hati Kyra sedikit lega.

    Setelah duduk di meja yang sudah di pesan sebelumnya. Delon langsung memanggil pelayan untuk memesan makanan. Ia memesan sesuka hatinya tanpa bertanya ke Kyra. Kyra pun tak peduli dengan hal itu. Yang terpenting baginya adalah segera menyelesaikan semua ini dan langsung pulang.

    Sembari menunggu makanan, Delon malah asik bermain handphone tanpa memperdulikan Kyra. Ia seperti tak merasa bersalah karena telah mengambil handphone Kyra ditambah sekarang mengabaikannya.

    Tak terasa sudah 30 menit menunggu, tetapi makanan yang di pesan belum datang juga.

"Heh, makanannya mana sih kok nggak dateng-dateng! Lo kalo pilih restoran yang bagus dikit lah pelayanannya, gini mending makan di warteg udah kenyang dari tadi", geram Kyra karena sudah sangat lapar.

Bukannya merasa bersalah, Delon malah balik membentak Kyra.

"Kok lo nyalahin gue sih. Kalo ga sabar yaudah sana masak sendiri makanannya!".

"Ogah banget. Lo nyuruh-nyuruh gue, emang situ siapa yaa"

   Delon mendengus kesal, ia tak menyangka perempuan yang akan dijodohkan dengannya adalah perempuan yang kelakuannya seperti bocah, bukan tipe Delon sama sekali.

"Lebih baik jika perjodohan ini dibatalkan saja, tapi bagaimana caranya yaa", batin Delon.

    Ini adalah kesepakatan orang tua mereka. Memang terkadang banyak orang tua yang tidak memahami perasaan anaknya dan ikut campur masalah kehidupan anaknya seakan-akan memang itu pilihan yang terbaik. Padahal bisa saja tidak.

    Setelah menunggu 45 menit, makanan yang di pesan datang juga. Akhirnya penantian panjang Kyra terbayar sesudah melihat banyak makanan di atas meja yang sungguh menggiurkan. Tanpa banyak bicara lagi, Kyra langsung menyantap makanan yang tersedia. Makan dengan lahap dan tanpa menjaga imagenya.

    Itu semua tak luput perhatian dari Delon. Ia mengeleng-gelengkan kepalanya melihat aksi perempuan di depannya. Memang berbeda dari perempuan lain termasuk kekasihnya.

Usai makan, Kyra langsung membuka pembicaraan.

"Lo mau ngomong apa? Gue tau maksud lo ngajak gue ke sini"

"Yaudah, gue juga gak suka basa-basi. Jadi intinya sekarang gue udah punya pacar. Jadi lo jangan ngarep bisa dapetin cinta dari gue. Pengennya sih perjodohan ini batal, tapi kalo dipikir-pikir lagi ya gapapa lah. Tubuh lo oke juga, dapet mainan baru gue", jawab Delon diiringi seringaian di bibir.

"Enak aja! Lo ngomong apa sih. Gue nggak mau ya, pokoknya gue bakal berusaha untuk membatalkan perjodohan ini!"

    Delon hanya menanggapi ucapan Kyra dengan mengendikan bahunya. Ia sangat yakin bahwa Kyra tak akan bisa. Lagi pula apapun yang Kyra rencanakan pasti Delon akan menggagalkannya.

Tbc.

Zuo.man





My Perfect HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang