Chapter 2

231 64 56
                                    


Seorang pria sedang duduk di kursi kebesarannya. Ia sedang sibuk dengan berkasnya. Pagi tadi ia terlambat menghadiri meeting gara-gara menabrak seorang gadis SMA yang menurutnya sangat ugal-ugalan saat di jalan. Untung saja ia adalah CEO, jadi telat meeting bukanlah suatu masalah.

Ya. Pria itu adalah Chris.
Di umurnya yang masih muda, ia sudah menjadi CEO di perusahaan daddy nya. Awalnya ia ingin merintis sendiri perusahaan dengan jerih payahnya. Tapi daddy nya melarang, sebab ia adalah anak tertua dalam keluarga William. Jadi mau tidak mau, Chris harus menggantikan daddy nya.

Flashback on~

Setelah mengantar sampai depan pintu gerbang. Kyra hanya diam dan tak keluar dari dalam mobil.

"Apa kau akan terus di sini sampai bel sekolah berbunyi?. Bukankah kau bilang sebentar lagi akan masuk. Dan kau tak mau terlambat" sinis Chris kepada Kyra.

"Oohh, ya yaa gue juga mau keluar. Nggak usah sewot kenapa?. Siapa juga yang mau di sini terus bareng sama lo. Mati kutu nanti!" Balas gadis tersebut tak kalah sengitnya.

"Kalau begitu kenapa tidak keluar saja dari tadi?. Kau hanya menyulitkanku saja. Aku terlambat menghadiri meeting gara-gara kau!. Jadi cepat turun!!. Atau kau mau dekat-dekat dengankuu yaa?" Goda Chris menahan tawanya saat ia melihat gadis itu cemberut.
Entah mengapa rasanya ingin sekali Chris melahap bibir mungil itu.

"Enak aja!!. Nggak usah ge'er. Udah ini gue mau turun. Jangan lupa sama sepedanya. Awas kalau nggak lo kembalin!!" Balas gadis itu lalu turun dari mobil dengan wajah cemberut.

Dari dalam, Chris terkikik geli. Entah mengapa gadis itu mampu membuat hatinya bergetar dengan hal-hal kecil seperti itu. Dan parahnya lagi ia tak memakai bahasa "lo-gue" lagi. Padahal biasanya ia memakai bahasa seperti itu jika berbicara dengan orang asing yang menyebalkan.Tak mau berpikir lama lagi. Chris langsung melesatkan mobilnya meninggalkan gerbang sekolah menuju kantornya.

Flashback off~

"Huh, gadis menyebalkan" gumam Chris yang mengingat kembali gadis yang di tabraknya. Menurut Chris sendiri, gadis itu memang cantik dan manis. Natural tanpa make up menjadi daya tarik sendiri bagi Chris. Andai saja Chris memiliki seorang kekasih seperti itu....

"Haaahhh, apa yang aku pikirkan. Tidak mungkin aku menyukai gadis kecil seperti dia. Sudahlah lebih baik aku keluar sebentar, mencari angin" kata Chris pada dirinya sendiri.

****

Di lain tempat.

Kyra sedang membaca buku di perpustakaan. Senakal-nakalnya Kyra, ia adalah anak yang rajin dan penurut pada orang tuanya. Hanya saja ia gadis yang mulutnya tak bisa di kontrol dan sikapnya di sekolah sungguh kelewat batas.

"Ihhhh, sebel guee!!. Kenapa si mama jahat banget" ucap Kyra sedikit berteriak.

"Ada apasih Kyr, kok kayaknya lo lagi sebel banget. Emangnya mama lo kenapa?" balas Bella, sahabatnya Kyra.

"Mama bakal jodohin gue. Parahnya gue bakal dijodohin sama rekan bisnis papa. Gue kan juga nggak tau dia. Dan gimana coba kalo orang itu seumuran papa. Aaaaaa nggak mungkin!" Kata Kyra dengan teriakan di akhir kalimatnya, membuat Bella menutup telinganya rapat-ralat.

"Woyyy, santai aja kali Kyr kalo ngomong. Kuping gue sakit nih.
Nah misalnya lo dijodohin juga gapapa kali. Mungkin aja kan orang itu ganteng dan mapan lagi. Jangan nething dulu lah Kyr. Nggak mungkin juga papa lo jodohin sama om-om" Jawab Bella setenang mungkin.

"Tapii???. Ahh sudahlah sekarang gue mau pulang. Capek banget hari ini. Apalagi tadi gue ditabrak pake mobil sama orang gila parah sampe mau gue bunuh tuh dia" Kata Kyra sambil berjalan di ikuti Bella di sampingnya.

"Siapa sih Kyr, masa iya orang gila bawa mobil. Yang bener aja deh!" Balas Bella dengan terheran.

"Bukannya orang gila beneran. Dia tu cowok, udah kerja kali yaa. Soalnya tadi dia juga pake setelan kantoran. Dan dia tu nyebelin bangett sumpah. Udah nabrak malah marah-marah sama gue. Ishhh dasar!!" Ucap Kyra uring-uringan.

"Ehh siapa tau itu jodoh lo deh Kyr. Hihihi" Jawab Bella dengan terkekeh.

"Apaan sih lo. Udahlah gue mau pulang. Udah di jemput nii. Byee" Kata Kyra sambil melambaikan tangannya..

~

Sampai di rumah, Kyra langsung masuk kamarnya. Ia merebahkan dirinya di tempat tidur king size nya.
Ia berpikir apakah dengan menerima perjodohan itu, dirinya akan bahagia?.
Apakah pria yang dijodohkan dengannya mampu mengerti perasaan Kyra?
Mampu mencintainya? Ataukah berbanding terbalik dengan semua itu.

"Ahhh sudahlah, semoga semuanya baik-baik saja" batin Kyra dan kemudian ia tertidur karena kelelahan.

****

Yukk dong jangan lupa komen dan vote yang banyakk..

Yukk dong jangan lupa komen dan vote yang banyakk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Bella Angelia Caroline

Zuo.man

My Perfect HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang