Chapter 9

132 19 62
                                    


                    Happy Reading

    

    Siang ini Chris sedang menganggur di apartemen miliknya. Ia memilih untuk tinggal sendiri dari pada bersama orang tuanya. Bukannya tidak suka atau bagaimana, terkadang ia juga butuh privasi.

    Akhir-akhir ini moodnya sedang tidak bagus dan itu mengganggu aktifitas kerjanya. Ia jadi tidak bisa fokus dan akibatnya meeting kemarin hampir saja berakhir dengan batalnya kerja sama dengan klien. Untung saja sekretarisnya bisa mengatasi semuanya.

   Setiap hari ia selalu memikirkan Kyra dan tentang perjodohan sialan itu. Sudah memikirkan berbagai cara untuk menggagalkan rencana perjodohan. Tapi belum ada yang cocok dengan Chris. Entah apa yang ia mau. Seperti sekarang ini, rasanya kepalanya akan meledak sebentar lagi.

"Sepertinya aku harus membicarakan ini dengan Kyra"

***

   Setelah seharian jalan bersama Delon, Kyra memutuskan untuk berendam di bathup agar amarahnya bisa meredam. Berhadapan dengan Delon sungguh menguras tenaga. Ia tak habis pikir, mengapa ada laki-laki semenyebalkan itu.

    Tiba-tiba acara berendamnya diganggu dengan suara deringan ponsel yang ada di kamar.

"Siapa sih yang nelpon malem-malem gini. Gangguin orang aja, engga liat sikon banget", gerutu Kyra sambil beranjak untuk membilas badannya dilanjut menyelimuti tubuhnya dengan kimono.

    Ia langsung keluar kamar dan menyambar handphone yang ada di tengah ranjang.

"Woyy, siapa sih nelpon malem-malem gini. Ganggu banget tau nggak!!!" Teriak Kyra pada orang disebrang telfon.

"Santai aja kali, ga usah teriak-teriak"

"Ehh, Chris? Kenapa nelpon malem-malem gini?" Balas Kyra sedikit terkejut dan mulai melembutkan suaranya.

"Gapapa. Btw, gimana tadi acara kencannya sama Delon?"

    Kyra mengernyitkan dahinya, ia merasa suara Chris sedikit berbeda dengan yang tadi, seperti sedang jealous.

"Hah, jangan halu Kyr! Engga mungkin Chris cemburu sama lo", batin Kyra seraya menggeleng-gelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran negatif dari otaknya.

"Kencan gimana? Cuma lunch bareng aja kok. Engga ada yang spesial", Kyra menjelaskannya pada Chris. Ia rasa memang perlu untuk melakukan itu.

"Oh gitu, ehmmm. Besok pagi aku jemput ya"

"Hah? Mau kemana?" Balas Kyra sambil mendudukan diri di sofa dalam kamarnya.

"Jalan-jalan. Udah seminggu ini aku sibuk terus, jadi pengen refershing. Dan juga ada yang pengen aku bicarain sama kamu".

"Ehmm, yaudah deh. Kalo gitu aku tutup ya telfonnya".

"Iya. Jangan tidur terlalu malem, engga baik buat kamu. Good night, Dear"

     Suara Chris yang penuh perhatian itu berhasil membuat Kyra membeku. Apalagi ucapan selamat malam yang jarang Kyra dengar. Hatinya berdetak tak karuan dan perutnya tergelitik seperti ada banyak kupu-kupu yang beterbangan di sana.

"Gilaaa! Sumpah gue udah gila ini. Omg, kenapa kayak gini", batin Kyra sambil senyum-senyum sendiri di depan cermin. Sudah dipastikan malam ini ia tidak dapat tidur dengan nyenyak.

    Hanya karena perhatian dan ucapan selamat malam dari Chris, Kyra bisa menjadi seperti ini. Memang keberadaan Chris membawa pengaruh besar di dalam kehidupan Kyra.

    Sebelumnya ia tak pernah merasakan perasaan ini. Karena Kyra belum pernah berpacaran, padahal ia termasuk salah satu perempuan tercantik di sekolahnya. Hampir semua siswa laki-laki pernah menyatakan perasaan ke Kyra. Tapi ia tolak dengan alasan ingin fokus sekolah.

     Dan soal pacar yang dibicarakan Kyra kepada papanya saat itu pun hanyalah kebohongan belaka. Agar ia tak jadi dijodohkan. Tetapi alasan itu tidak membantu sedikit pun.

***

    Jam masih menunjukan pukul 6 pagi dan Kyra sudah bangun dari tempat tidurnya. Sesuatu yang jarang ia lalukan bahkan hampir tidak pernah. Hari ini ia terlalu bersemangat sampai bangun sepagi ini. Padahal tadi malam ia tidak bisa tidur, memejamkan matanya pun mulai pukul 3 pagi.

    Setelah selesai dengan urusan penampilan. Kyra segera keluar dari kamar menuju ruang makan. Tadi saja ia membutuhkan waktu hampir satu jam, hanya untuk menyempurnakan penampilannya.

"Pagi, Pah! Pagi, Mah!" Sapa Kyra saat sudah sampai di meja makan. Tak lupa ia mencium pipi kedua orang tuanya, itu sudah rutinitas tiap pagi.

"Pagi juga, anak papa! Kok udah cantik begini. Mau kemana, Kyr?" Tanya Papa sembari melihat penampilan Kyra.

"Mau pergi jalan-jalan, Pah. Udah bosen nih di rumah terus".

"Sama siapa?"

"Chris, Pah. Anaknya temen papa itu".

"Ada hubungan apa kamu sama dia? Bukannya seharusnya kamu itu dekatnya sama Delon?" Tanya Mama Kyra dengan tatapan menyelidik.

"Engga ada hubungan apa-apa kok, Mah. Emangnya ga boleh ya jalan-jalan doang. Bebas kan, Mah. Kyra mau temenan sama siapa aja"

"Sudah-sudah! Lebih baik kita mulai sarapan saja. Dan kamu Kyra, jangan pulang terlalu malam!" Lerai Papa Kyra saat melihat keadaan sudah mulai tak kondusif.

"Siap, Pah"




Tbc.

Don't forget to vote and comment!

Zuo.man
   

  

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Perfect HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang