capt. 11HOSE

87 23 0
                                    

hapy reading
______________________________

"jangan luka mell, cukup hati gue aja yang lo lukain, jangan lukain diri sendiri...itu...buat gue tambah sakit"

deg

caroline menatap ederra dengan sorot sedih.

caroline menghembuskan nafas pelan lalu menatap ederra lagi ketika mereka menuju parkiran

"gue jelasin semuanya sama lo setelah ke rumah sakit"

akhirnya caroline memutuskan untuk menjelaskan semuanya dari pada ia bingung harus bagaimana

devandra hanya mengangguk lalu mendudukan caroline di atas motornya.

"kalo pake helm kepalanya sakit nggak?"

"kan yang luka dahi dev bukan kepala"

devandra memutar bola matanya malas lalu memasangkan helm dengan hati hati di kepala caroline

"lo tiap hari bawa 2 helm ya?"

tanya caroline ketika devandra menaiki motor nya lalu memakai helm fullface nya.
devandra menggeleng sebagai jawaban lalu mulai melajukan motornya.

ketika sampai di rumahsakit terdekat devandra melepaskan helm di kepala caroline dengan hati hati.

devandra menggenggam tangan caroline dengan lembut lalu menariknya perlahan memasuki rumah sakit itu.

"priksa nya di dokter peibadi gue aja ya"

dahi caroline berkerut bingung. sejak kapan devandra punya dokter pribadi?perasaan dia tidak pernah menuliskan itu.

merasa tanganya di tarik masuk ke dalam ruangan, caroline tersadar dari lamunanya lalu menatap sekitar nya.

"dokter sam"

devandra menyapa dan menjabat tangan dokter yang di panggilnya sebagai dokter sam.

"tumben kesini ngga sama mama? kamu yang  sakit?"

devandra menggeleng lalu menatap caroline yang berada di sampingnya

"dia yang sakit dok, tadi kepalanya terluka dan mengeluarkan banyak darah"

dokter sam mengangguk anggukan kepalanya lalu menggiring caroline agar duduk di brankar

"pacar kamu ya van? hmm pilihanmu ini tepat sekali loh, cantik dan terlihat berwibawa haha"

"sudahlah dok, periksa saja dia tidak usah banyak bicara"

dokter sam terkekeh lalu menatap wajah caroline dengan senyuman kecil di wajahnya

"apa keluhan mu nak?"

tanya dokter sam pada caroline

"kepala saya pusing jika di gerak gerakan dok dan juga untuk melirik pun terasa sakit"

dokter sam membuka plaster yang ada di dahi caroline lalu menatap luka yang cukup lebar

"sebaiknya ini di bungkus kapas saja karena lukanya cukup lebar, biar saya mengambil obat dan kapas nya dulu"

dokter sam berjalan ke arah lemari yang berisi obat merah dan beberapa obat luka lainya, lalu menghampiri caroline lagi dengan membawa apa yang di perlukanya

"nanti kamu beli salep yang seperti ini di apotik depan ya, kalo kepala nya masih sakit jangan lupa beli obat sakit kepala juga"

ucap dokter sam  sambil menunjukan salep yang berada di genggamanya setelah selesai membungkus luka caroline. csroline mengangguk lalu turun dari brankar

"ngga ada yang serius untuk luka gadis cantik ini dev, jangan terlalu khawatir, sepenglihatan ku dia gadis yang kuat"

dokter sam menepuk pelan bahu devandra lalu tersenyum, devandra membalas senyuman itu lalu mengucapkan terimakasih pada dokter sam

"ayo"

devandra kembali menggenggam tangan caroline, lalu berjalan keluar dari ruangan dokter sam. untuk urusan biaya biasanya dia menstranfer ke atm dokter sam.

"kepalanya masih saki?"

tanya devandra ketika mereka berada di luar rumah sakit

"sedikit"

jawab caroline

"oke. gue ke apotik dulu lo tunggu disini aja jangan kemana mana"

ekspresi caroline yang imut ketika menganggukan kepalanya membuat devandra tersenyum kecil lalu mencubit pipi gadis itu

"imut banget si"

devandra berlari meninggakan caroline saat caroline hendak memukulnya.

pipi caroline memerah dan sebisa mungkin ia menahan senyumnya agar tidak di anggap gila oleh orang di sekitarnya karena ia senyum senyum sendiri.

"devandra sialan!!"

__________________________

tbc.

ini part terpendek yang pernah gue buat kayanya sejauh ini.
sebenernya pengen gue lanjut disini pas si caroline jelasin kenapa dia gabisa nerima devandra, tapi nanti pasti bakal kepanjangan jadi gue skip di part selanjutnya aja ya.

b

onus pict caroline

onus pict caroline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPY or (SAD) ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang