bagian 4

228 115 156
                                    

Aku merasakan hangat pada kelopak mataku, pelan pelan ku buka penutup mataku itu dan melihat ruangan kosong yang terlihat hampa sekali di mataku. Aku bangkit dan melihat ke tempat ku, aku baru saja terbaring di tanah lembut dan aku melihat lagi ke seluruh ruangan ini.

Dinding nya terbuat dari tanah tanpa di semen atau pun di beri hiasan tambahan.ll lantai nya sama dengan yang ku tiduri tadi. Tanah lembut. Artinya disini tidak ada apa apa, aku juga tidak melihat pintu ataupun jendela. Tidak ada penerangan tapi disini cukup terang sehingga aku bisa melihat dengan jelas sekeliling ku.

Apa aku sudah mati?

Tapi aku tidak merasakan panas atau pun dingin ataupun sesak, aku hanya merasakan nyeri di bagian pinggang hingga perut dan pergelangan kaki ku.

Aku berdiri dan langsung terjatuh begitu saja, kaki ku tidak bisa digunakan berdiri. Lalu ku tarik baju ku hingga aku terlihat luka lebam di perut ku. Pinggang kun? aku tidak tau apa yang terjadi. Aku ingin melihat siku ku ketika suara seseorang menghentikan nya.

"Kau baik baik saja ?" pertanyaan nya seperti pernyataan, tidak ada ekspresi atau kesan emosi dalam Suara nya dan aku sadar kalau sebelum nya aku bersama laki laki di depan ku ini.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya ku dengan suara serak. Aku tidak sadar sejak kapan suara ku menjadi jauh lebih berat. Ini memalukan.

"Maaf telah membuat mu terlibat dalam kondisi seperti ini, tapi aku tidak bisa menjelaskan nya padamu".

"Kau harus bisa menjelaskan nya".

Aku sungguh sungguh merasakan sakit luar biasa di perut ku saat aku menekan kalimat itu. Aku juga bisa menebak mukaku sangat sangat jelek saat ini.

"Kemana kau membawa ku?"

Suaraku kembali terdengar di telingaku dan kuharap juga terdengar di telinga nya.

"Aku akan kembali lagi"

Suara itu, apa itu balasan untuk pertanyaan ku? tidak ada yang masuk ke jawaban untuk pertanyaan ku, lalu tiba tiba dia menghilang.

Apa dia benar benar ber teleportasi?

'Ugh' erang ku saat aku akan meringkuk. Tubuh ku tidak bisa di ajak bekerja sama saat ini, ku lirik pergelangan tangan ku, jarum jam tangan ku tidak bergerak. ku tempel kan jam tangan ku ke telinga dan tidak mendengar detik nya. Ia rusak di saat seperti ini lalu aku akan mengambil ponsel ku di tas saat aku belum sadar tas ku tidak ada.

Dimana tas? irisku melewati segala sisi ruangan ini dan tidak menemukan apa apa selain diriku sendiri.

Aku benar benar di culik. Batin ku meneriakkan kalimat itu. Siapa sebenarnya Rick? Oh sungguh siapa dia ? aku benar benar bingung. kuputuskan untuk berbaring perlahan di atas tanah lembut dan pikiran ku berlari ke mana mana. Hal hal aneh melintas dan Indra pendengaran ku mendengar teriakan yang amat menyakitkan. Apa aku halusinasi ? disini tidak ada siapapun. Dan aku mendengar itu aku mendongkak dan tidak. Tidak ada apapun itu, tapi suara tersebut terus menerus mengalir di telinga ku dan mendengung tidak jelas dan aku meringis ketika mendengar teriakan nya lagi diiringi suara seperti bilah di cabut dari tubuh seseorang. Aku takut sekarang, rasa nya aku akan mengutuk Rick yang meninggal kan aku tanpa penjelasan setelah menculik ku. Hening cukup lama setelah aku tidak mendengar itu lagi dan aku pun terdiam lama sekali.

"Zen"

Itu suara Rick dan aku mencoba untuk terbangun.

Tapi rasanya tubuh ku sakit sekaligus nyeri disaat bersamaan.
Aku memaksa irisku untuk melihat keberadaan nya dan dia terlihat sangat kacau.

Pipi nya tergores gores parah dan tubuh nya berdarah hebat disetiap langkah nya menuju ku, darah itu mengalir tiada henti dan terlihat bekas benda tajam yang baru saja seperti keluar dari tubuh nya, aku teringat pendengaran ku tadi dan aku sadar dengan cepat lalu berlari ke arah nya terseok Seok.

WHERE'S MY SHADOWS -The Guardian Legacy - [ H I A T U S ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang