Kau mati sekali,
tapi kau hidup berkali-kali.
- Jazz-"Dia sudah bangun! sepertinya kau benar-benar ahli!"
"Sudah kubilang aku bisa melakukannya sendiri!"
Aku mendengar keriuhan di sekitarku. Ketika aku membuka mata, aku sadar aku tidak lagi di ruanganku yang tadi malam.
Ya, sejak tidur tanpa berganti pakaian aku tidak tau apa yang terjadi. Indra penciumanku merasakan bau aneh, hmm tepatnya seperti oli, oh tidak! Juga solar.Ketika aku mencoba bangun, seluruh tubuhku mati rasa, terasa kaku dan berat. Aku yakin aku tidak salah sebelumnya, aku masih baik-baik saja. Lengan, pinggang, leher dan area lainnya terasa kaku dan tidak mau diajak bekerjasama. Dan tato di pahaku terasa panas, rasanya aku ingin membuka celanaku sekarang juga. (Ups, tapi tidak didepan pria ini)
Aku berusaha mengingat kejadian semalam, aku tidur tanpa berganti pakaian dan aku masih di ruangan itu! Tapi sekarang aku sepertinya di bengkel.
Ada bau oli, karatan, dan alat-alat bengkel lainnya.Seolah tau apa yang aku pikirkan, seseorang yang mirip tabib berkata, "Tenang Nona, ini normal." Kulirik dia. Pakaian agak-agak aneh untuk di tempat seperti ini.
"Kau tak perlu pergi, aku sudah selesai sebentar lagi Jazz." tabib itu mengaduk semangkuk cairan dengan jari tengah dan telunjuknya.
Okei, namanya pria satu ini, Jazz.
Pria itu berjalan ke arahku sambil berkata, "oke, biar aku saja. Kau bisa pergi." Lalu seorang tabib yang mungkin sudah berumur tiga puluhan itu pergi setelah memberikan mangkuk tadi ke tangan si pria.
Dia mendekat!
Tidak! Aku harap aku bisa berteleportasi sekarang!
Oh tidak! sial sekali, dia sudah meletakkan mangkuk itu diatas meja kecil samping kepalaku.
"Kau tidak melakukan dengan baik." Jazz berbicara sambil meletakkan sebuah benda dengan kasar diatas meja.
Itu gelangku!
Aku mengecek paksa kedua tanganku dengan cepat. Ya, ada dua yang tidak kupakai sekarang. Tapi diatas meja hanya ada satu.
"Membunuh hanya sebanyak belasan tidaklah cukup! kau ditakdirkan untuk membunuh semuanya."
Jazz mulai membongkar mesin di depannya.Ingat! Bengkel, mustahil tidak ada mesin yang harus di otak-atik, kan?
Sepertinya Jazz seorang montir di sini, atau dia yang memiliki usaha ini.
Aku agak familiar dengan Jazz. Seperti sudah bertemu dengannya sebelum pertemuan saat ini.
Rambutnya, matanya, bentuk wajahnya dan tubuhnya. Dimana aku pernah berjumpa orang seperti Jazz?"Pesta di rumah pengendali alam!" ujarnya sambil mengambil obeng dan melepas baut dari mesin lain dan memindahkannya ke mesin yang sekarang sudah di mainkannya.
"Bicara saja! Tak perlu menebak-nebak, aku tetap mendengarnya," ujarnya sambil melirikku sekilas dan melempar barang di dekatnya cukup jauh. Aku tidak tau apa kau menilainya kejam atau tidak.
Sial, dia membaca pikiranku juga! bisakah aku tidak bertemu orang-orang seperti mereka?
"Habiskan!" Jazz memberikan mangkuk tadi kepadaku.
Kulirik isi di dalamnya, dan yah! Cairan busuk dan kental dengan bau aneh.
Ini mungkin menjijikkan."Apa ini?"
"Habiskan saja!"
"Kau tidak bisa memaksaku!"
"Aku tidak peduli! cepat habiskan!"

KAMU SEDANG MEMBACA
WHERE'S MY SHADOWS -The Guardian Legacy - [ H I A T U S ]
FantastikZena, gadis berambut merah keturunan Guardian yang berusia 17 tahun, dikenal dengan pikiran dan gaya hidupnya yang agak sinting sejak awal. Dia hidup ditemani bayang- bayang yang bangkit dari alam bawah sadarnya. Kehidupan pertemanannya tak seberant...