Tiga hari sudah berlalu. Dan selama itu juga aku sudah memulai perjalananku. Untuk apa? Mencari musuh yang bisa kubunuh! Tidak, tentu saja seorang keras kepala yang disebut Zena. Aku harus menemukan dia yang asli.
Aku tidak ingin Elvira ikut, jadi setelah berdiskusi dengan pak Pall, aku menemui Elvira dan memintanya untuk tidak ikut denganku. Awalnya dia sempat menolak, tapi setelah aku berjanji padanya untuk selalu mengabarinya, akhirnya dia setuju.
Kadang aku agak aneh padanya.Untuk masalah gadis sinting jelmaan Zena, aku sudah melarangnya untuk tinggal di perkemahanku. Dan jika kau mau tau, ternyata para tetua tau kalau gadis itu bukanlah Zena.
Dan, aku sudah membuat perjanjian dengan mereka untuk tidak memberi tau yang lain kalau Zena belum kembali.
Aku sudah melewati Los Angeles, Tokyo, tempat yang kira-kira baru Zena kunjungi dan sekitarnya, bahkan aku juga sudah mendeteksi keberadaan omichli, tapi sayangnya tetap saja titik omichli tidak ditemukan.
Aku hanya pernah datang sekali ke omichli, para tetua juga mengatakan bahwa jika kau sudah datang ke omichli, kau akan sulit kembali, dan jika kau berhasil kembali kau tidak akan pernah bisa ke sana lagi.
Aku sekarang sudah ada di transportasi umum, duduk di bagian belakang sambil memangku ranselku.
Di depan sebelah kiriku ada wanita tua yang merajut. Kupikir, apa tidak seharusnya dia melakukan pekerjaan itu dirumah saja?
Ketika sadar aku menatapnya, dia tersenyum dan terlihatlah satu gigi taring yang berwarna kemerahan. Apa dia baru saja memakan makhluk seperti hewan ataupun manusia?Sejak tadi aku tidak berani menatap matanya, jadi kuputuskan untuk melihat ke depan dan tidak memedulikan wanita tua itu.
Semua pikiran berkelebat dan tubuhku langsung meremang kala aku sadar akan terjadi sesuatu nantinya.
Kurasakan bus telah berhenti. Aku sudah berniat keluar, tapi ketika melihat hasil karya wanita tua itu, aku tidak bisa bergerak.
Itu benang takdir dan nasib buruk.
Perlahan wanita itu mendongkak dan aku dapat melihat irisnya, kulitnya keriput, alisnya tidak ada, dan terdapat banyak sekali bentuk urat yang menonjol.
Jika dia manusia, dia harusnya sudah mati.
Sayangnya, aku segera tau kalau dia bukan Manusia.Mungkin aku terlalu lama terdiam, jadi bus kembali berjalan. Itu tidak masalah, aku akan disini sampai pemberhentian selanjutnya.
Aku tidak lagi duduk, karena kursiku sudah ditempati penumpang lain.
Sial, wanita tua itu tersenyum lagi.Aku mengeluarkan senjata kecil dan menyimpannya di saku pakaianku untuk berjaga-jaga.
Tidak lama kemudian bus berhenti lagi, aku sudah akan keluar tapi wanita tua itu mencengkram tanganku.
Sangat kuat.
Aku melirik dagunya untuk menghindari tatapan langsung.
Lagi dan lagi dia tersenyum. Dan aku menyesal karena menatap dagunya.
Sepertinya pertarungan kecil akan segera dimulai.
Aku melirik tanganku, dan dia sudah mengeluarkan cakarnya.
Sudah kuduga! Dia monster!
BOOMMM!!
Sesuatu meledak, dan aku pikir itu adalah tangki bensin bus ini. Seketika api mulai muncul. Penumpang dan supir mulai histeris dan mondar mandir mencari keluar.
Aku sudah melompat keluar dari bus, tentu saja dengan berteleportasi!
HAHAHAA....
Bagiku suaranya terlalu buruk! dan itulah yang terdengar ketika dia tertawa.
![](https://img.wattpad.com/cover/220393762-288-k141508.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHERE'S MY SHADOWS -The Guardian Legacy - [ H I A T U S ]
FantasíaZena, gadis berambut merah keturunan Guardian yang berusia 17 tahun, dikenal dengan pikiran dan gaya hidupnya yang agak sinting sejak awal. Dia hidup ditemani bayang- bayang yang bangkit dari alam bawah sadarnya. Kehidupan pertemanannya tak seberant...