"ada apa kau kesini?" Tanya pak Pall.
"Latihan pak."
Tidak ada guna menutupi hal ini, toh dia juga pasti tau nanti kalau aku berbohong padanya.
"Hmm, cukup bagus tapi kau harus lebih fokus lagi," Kata pak Pall, well mungkin dia menyinggung ku soal tempat.
"Kalau begitu ayo kesini, duduk lah disini" Kata pak Pall menunjuk bangku di samping nya tapi aku memilih duduk di depan nya saja.
"Keras kepala" Nah pak Pall terkekeh setelah mengatakan itu. Aku menunggu pak Pall merespon.
"Bagaimana Tato mu?" Tanya pak Pall sambil meminum anggur milik nya.
"Hah?" Pak Pall Sungguh? Dia benar benar bertanya soal ini ? .
"Tato yang tubuh mu" kata pak Pall mengalihkan pandangan nya sebentar ke arah ku dari aktivitas kecil nya.
"Merambat"
"Sampai mana?"
"Apa itu penting ?, Kurasa kau tak perlu tau tuan Pall" kataku yang terdengar tidak terlalu sopan di telingaku sendiri.
"Sampai mana?" Pak Pall mengulanginya.
Ada apa dengan tato yang kupunya hingga pak Pall ingin tau ?, Ini sedikit pribadi untuk urusan tubuh ku.
Well, memang akhir akhir ini tidak terlalu sakit seperti awal nya tapi tato itu masih menyebar perlahan lahan hingga ke bagian pahaku."Menurut ku itu urusan pribadi ku." Kataku pelan.
"Tidak disini" pak Pall kembali menuangkan anggur di teko ke dalam gelas nya.
Baiklah aku tidak begitu bodoh untuk bisa mengerti maksud nya.
"Apa kau melakukannya pada semua orang tuan ?"
"Tidak"
"Lalu kau melakukan nya padaku?"
Apa aku salah menilai pak pall ?, sedikit membenci topik ini."Dengar, terserah kau percaya apa tidak.
Tato itu hanya ada padamu dan aku hanya bertanya Sampai mana tato itu menyebar sekarang, takdir mu tertulis disana." Aku salut dengan cara bicaranya, terdengar santai seolah ia tidak peduli walaupun dia menuntut jawabanku."Takdir? Dengarlah pak Pall, apa maksud mu hanya aku yang punya tato ini ?" Aku bertanya penasaran padanya, hanya aku ? Jadi aku ini sebenarnya jenis apa?.
"Disini hanya kau yang punya tato itu, selebihnya belum saat nya kau tau" dia menyandarkan punggungnya di bahu kursi.
"Harapan dan takdir, mungkin itu bisa?" Lanjutnya, kedengaran nya seperti bertanya.
Aku diam saja tidak berniat menjawab nya, menunggu apa yang pak Pall ingin katakan padaku- yang masuk akal dan bukan bertanya.
"Jadi sampai mana? Kau hanya perlu menjawab nya" pak Pall bersuara.
"Pinjam kan aku ponsel lalu akan ku jawab" kataku pada nya tapi sebelum nya tidak terpikirkan dikepala ku.
Tapi boleh lah, mungkin aku bisa menelpon Ayah atau Fallen? Hmm--Untuk mengatakan aku pindah sekolah mungkin ?, Dan untuk ini butuh waktu yang lama menjelaskan nya pada Fallen- dan juga Ayah mungkin.
Aku sempat berpikir guardian adalah penyakit keturunan atau sejenisnya hingga mereka di asing kan mungkin.
"Tidak ada ponsel" kata nya melihat tanganku.
"Bukan kah kau bisa mendapatkan nya segera?"
"Kau hanya menjawab nya dan itu tidak membutuhkan ponsel" kata pak Pall.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHERE'S MY SHADOWS -The Guardian Legacy - [ H I A T U S ]
FantasíaZena, gadis berambut merah keturunan Guardian yang berusia 17 tahun, dikenal dengan pikiran dan gaya hidupnya yang agak sinting sejak awal. Dia hidup ditemani bayang- bayang yang bangkit dari alam bawah sadarnya. Kehidupan pertemanannya tak seberant...