Malam semakin dingin menyelimuti bukit perkemahan, raga Lucas benar benar sudah pergi beberapa jam yang lalu menyusul jiwa nya.
Aku memakai jubah sama seperti yang lain nya, sial nya jubah itu terlalu panjang hingga aku terasa seperti menggunakan sejenis rok.
Para tetua juga meramalkan ramalan ramalan yang tidak ku mengerti. Semua ramalan menyangkut paut dengan kehidupan dan kematian, dengan Dewa dan Dewi dan ilmu sihir.
Aku diminta untuk ikut membacakan doa dan kalimat yang menenangkan untuk jiwa Lucas yang telah pergi.
Kami tentu saja tidak duduk, kami berdiri menghadap para tetua yang duduk di atas singgasananya yang meramalkan ramalan ramalan dibantu dengan ahli peramal.Well, ini benar-benar aneh untuk kehidupan manusia pada umumnya. Ramalan ramalan itu tidaklah harus diucapkan untuk mengubah takdir ataupun menentang takdir.
"Kaki ku pegal." Bisik Alice.
"Bukan hanya kau saja." Sahut Remi dan Dalton bersamaan di depanku.
"Apa aku harus kabur saja? Ini lebih lama dari biasanya." Bisik Freya.
"Kalau kau yang mati dan tidak dihargai apa kau suka?" Balas Rick yang dari tadi hanya mendengar yang lainnya
"Santai Rick."bisik Wylie disamping nya.
"Rick benar. Diamlah kalian." Bisikan Elena terdengar.
"Kalian tidak mengeluarkan suara saja mereka dengar." Kali ini Caitlin yang bersuara.
"Yah, tapi setidaknya itu lebih baik ketimbang ketahuan menggunakan telepati sekarang."
"Lihatlah Harry disana, dia hanya pasrah." Sahut Alice.
"Kalau begitu pergi ke barisan Harry, semoga kau dapat hidayah dari ramalan tentang mu." Kata Wylie.
"Kalau bisa sudah lu lakukan, tapi dimana etika ku nanti pada para tetua?" Kata Freya.
"Itu urusan mu." Bisik Dalton.
Dalton tidak terlalu tinggi, dia punya tinggi yang pas pas-an untuk remaja seusianya.
Dengan warna mata abu abu dan rambut coklat gelap. Yang kusuka darinya adalah satu gelang ukiran Romawi di tangan kirinya, aku dapat membaca apa arti gelang itu."Hey, bukankah itu Ratu pengendali alam?." Kata Steve yang dari tadi menyimak ocehan yang lain sama sepertiku.
"Ya, ada apa dia kesini?" Kata Kylie.
"Kabar apa yang akan dia bawa?" Tanya Freya.
"Kuharap kabarnya tidak seburuk yang terakhir kali aku dengar" kata Kylie lagi.
"Baiklah, malam ini akan terasa sangat panjang." Kata Alice.
Aku tidak bisa melihat siapa yang dikatakan Ratu Pengendali Alam yang mereka katakan, tidak lain yang namanya disebut saat makan siang. Brianna.
Para tetua mulai berhenti berbincang dengan ahli ramalan. Mereka seperti diskusi dengan seseorang. Aku tidak bisa melihat mereka dari sini karena Dalton dan Remi ada di depan ku.
Akan ku tendang mereka jika banyak tingkah di depan ku.
"Malam semua, aku tau ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakannya, tapi ini harus disampaikan sesegera mungkin. Alam liar sedang sangat buruk di luar sana, kebanyakan monster yang bangkit hampir tiba di depan pintu perkemahan kalian ini, kalian pasti tau jika bukan karena sihir kalian sudah akan bertarung sekarang melawan monster monster itu." Suara seorang perempuan terdengar ditelinga ku.
Dan aku berusaha agar bisa melihat wujudnya."Kenapa kau gelisah Zen?" Tanya Caitlin di telinga ku, ingin ku gampar dia rasanya.
"Zen?" Aku tidak tau suara siapa itu, mereka membuat ku tidak terlalu jelas mendengar suara perempuan yang sedang berbicara di depan sana bersama para tetua.
![](https://img.wattpad.com/cover/220393762-288-k141508.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHERE'S MY SHADOWS -The Guardian Legacy - [ H I A T U S ]
FantasyZena, gadis berambut merah keturunan Guardian yang berusia 17 tahun, dikenal dengan pikiran dan gaya hidupnya yang agak sinting sejak awal. Dia hidup ditemani bayang- bayang yang bangkit dari alam bawah sadarnya. Kehidupan pertemanannya tak seberant...