Zaza mengambil tas kecilnya di atas nakas dan berlalu keluar kamar. Baru saja ia mendapatkan pesan chat dari semua pacarnya. Sepertinya Zaza akan di mintakan pertanggung jawaban dari chat pada waktu lalu?
Cewek itu mengunci pandangannya pada segerombolan cowok yang sedang duduk di bawah pohon rindang. Sudah Zaza pastikan jumlahnya ada dua puluh orang. Mereka masih belum semuanya.
Tinn.
Suara klakson motor itu membuat jantung Zaza menguncah. Sialan mantan gak punya akhlak bener-bener. Cewek itu melanjutkan langkahnya, menuju gerombolan cowok disana.
"Nah, ini dia Zaza nya dateng. Darimana aja lo?" tanya Fathan mantan pertama dalam hidup Zaza.
Sebenarnya Fathan sudah tidak memiliki hubungan dengan Zaza sejak 3 tahun lalu. Tapi karena Fathan di ajak balikan sama Zaza, jadi dia ikut kesini. Katanya sih, ada yang mau di obrolin. Cuman gak tau deh.
Kalau kata yang lainnya sih, mereka mau di putusin. Hati Fathan bergejolak kencang. Betapa bahagianya ia di putusin cewek permen karet ini.
"Sorry, gue datengnya telat. Ada urusan alam dulu," Zaza menatap secara bergantian para mantannya.
"Serah mau ada urusan apa juga gue enggak peduli. Yang penting sekarang, lo beneran mau putusin kita semua?" ucap Rendy memastikannya.
"Kita? Gue sih enggak ya. Lagian gue juga pacaran sama Zaza cuman ngelampiasin hasrat gue doang!" ketus Wanda mantan Zaza dengan sejuta hasrat.
Rendy adalah mantan Zaza yang ke 10. Ia termasuk cowok cadangan Zaza saat ini.
Zaza mengangguk dengan mantap dan yakin sepenuh jiwa raga. Cewek itu sudah tergila-gila oleh Lasfian tetangga sebelah rumahnya itu. Apa lagi ketika Lasfian mempunyai perut yang indah.
"Yah, jangan gitu dong, Za. Emangnya kita kurang apa? Kurang mantep? Kurang kaya? Atau kurang ganteng? Bilang aja!" bentak Kalam sambil menggunjangkan kedua pundak Zaza.
Cewek itu merasa pusing seketika. Saat tangan Kalam kembali, tubuhnya merasa lemas. Semua mantan Zaza menunggu jawaban yang akan keluar dari mulut Zaza. Kecuali, Fathan dan Wanda yang sudah menghempaskan diri mereka entah kemana.
"Lo semua gak ada yang kurang. Hanya saja, gue udah nemu yang baru. Jadi, buat kalian pay pay!" Zaza meninggalkan tempat itu setelah mengucapkan beberapa kalimat tadi.
Para mantan Zaza berfikir keras. Siapa yang sudah berani-beraninya mengambil hak milik mereka? Walaupun Zaza punya banyak pacar, dan pada saat hari itu di kumpulkan menjadi satu. Pacar atau yang sekarang bisa di sebut sebagai mantan Zaza, tidak pernah berantem.
"Ini seriusan Zaza minta putus? Horee! Aku bebas, bebas, bebas dan be-basss!! Dadah juga pasien rumah sakit jiwa!! Aaa wlu, wlu, wlu!" girang Nathaniel menirukan gaya orang Papua jika ada musuh.
Akhirnya setelah berabad-abad lamanya, mereka semua terbebas dari jeratan jeruji Gucci, Dior, dan kawan-kawannya. Mereka menunggangi motor mereka masing-masing, dengan kecepatan tinggi. Saat mereka melewati Zaza yang sedang jalan pelan di depan sana, mereka berteriak layaknya orang Papua yang bertemu dengan orang asing atau musuh.
Di dalam hati Zaza sendiri sedang di landa rasa galau. Kenapa Zaza harus galau? Kan dia yang mutusin. Zaza menghentak-hentakkan kakinya geram. Jujur saja, cewek ini masih butuh duit dari para mantan pacarnya. Tapi tidak apa, dia akan mendapatkannya kembali saat Lasfian tidak mau padanya.
Secara kan Zaza itu cantik. Saking cantiknya para cowok-cowok sampai kemakan umpan buaya daratnya. Zaza bukanlah tipikal cewek yang sok alim, lugu, dan cupu di depan cowok. Justru Zaza seorang cewek yang mempunyai sifat yang matre. Sebenarnya Zaza ingin menghilangkannya, tapi tak apalah. Dari pada Zaza bosen di rumah mulu? Lebih baik jalan-jalan keluar. Dibayarin pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Friend's Kejora (Hiatus)
Action"Hanya ada dua pilihan sekarang. Yaitu, terima gue sekarang atau lo mau gue cium di depan umum?" Cewek itu mengangguk cepat. Dia tak ingin mengambil resiko Dari pada dirinya di permalukan di depan umum, terus di nikahin siri. Ogah! "Nah, good girl...