Pagi ini awal bagi segalanya. Termasuk awal masuknya sekolah bagi para murid sekolah SMA Samudra. Entah kenapa tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, sekolah ini tidak mengadakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Biasanya sekolah ini selalu mengadakan itu.
Jika kebanyakan murid lainnya bangun pagi, dan bersiap lebih awal ke sekolah baru. Tidak untuk cewek super males ini. Cewek ini masih setia sekali stay di atas kasurnya.
Meskipun kasur nya kini sudah berpindah tempat. Tentu saja, kasur yang biasa bertempatkan di atas ranjang dalam kamar tidur cewek ini, sekarang berada di atas rooftop rumahnya.
Sengaja hal itu dilakukan oleh orang dalam rumah. Karena, kasur tersebut ingin di bersihkan agar tidak ada kuman ataupun bakteri bersarang.
Sari sang ibunda dari cewek tersebut sudah mengancang-ancang raket rotan di tangannya. Sari menggebuk-gebukkan kasur itu, tak peduli ada anaknya disana.
Resa berguling-guling di daerah sekitaran kasur, hingga akhirnya Resa terbangun dari tidurnya. Resa menatap pupil mata Bundanya dengan tajam. Sari melirik Resa dari ekor matanya, seakan tak peduli dengan keadaan Resa saat ini.
"Bun, sekarang jam berapa?" Resa membersihkan celana bagian belakangnya yang kotor
Sari mengetuk-ngetuk jari telunjuknya, berpura-pura berfikir.
"Sekarang jam tujuh kurang lima menit. Emangnya kenapa?" Sari merespon dengan sangat tenang
Resa melengos seketika. Cewek itu pergi ke kamarnya dan bergegas untuk mandi. Sari menengok sebentar ke arah pintu rooftop, rupanya Resa sudah tidak ada. Lebih baik Sari menyiapkan kotak bekal untuk Resa, karena Sari tau anaknya itu tidak akan sempat untuk sarapan. Jadi, Sari akan menyiapkannya saja untuk di bawa sekolah.
Cewek bernama lengkap Gresafi Pratami Sari itu melangkah terburu-buru dari atas sana. Bahkan, saking terburu-burunya Resa sampai lupa kalau sekolahnya saat ini jauh dari rumah.
Sari berniat untuk mengejar Resa. Sari berharap anaknya itu belum jauh dari perkarangan kompleks rumahnya. Sari mengambil kunci mobil, dan sweater rajut miliknya.
Sari melihat Resa yang berhenti di tengah jalan, sepertinya Resa nampak kebingungan mencari dimana sekolahnya. Sari tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Pikun tingkat akut sekali anaknya.
"Resaa, hahaha, kamu ngapain? Hm?" tanya Sari kelakak
Resa heran mengapa Bundanya tertawa begitu bahagia? Apa yang membuat Bundanya itu tertawa?
"Bundaa, kenapa ketawa? Sekolah aku hilang nih!" geram Resa meremas roknya
"Kamu masuk mobil. Bunda anterin kamu sampai depan gerbang."
"Tapi sekolah Resa kan disini? Ini tuh, tempat berdirinya sekolah Resa mah! Sekarang udah hilang!!" Resa mulai dramatis
"Masuk ke dalem mobil, Resa! Kamu ngertikan bahasa manusia? Apa perlu Bunda jelasin pake bahasa Kecoa, eum?" ucap Sari melototkan matanya sambil tersenyum samar
Resa berjalan ke arah pintu mobil, dengan langkah luntang-lantung. Resa geram sekali dengan Bundanya yang sok tau itu. Ingin sekali Resa mencabik-cabik wajah mulus milik Bundanya.
🎈🎈🎈
Sesampainya di depan gerbang sekolah Resa merasa sekolah itu asing baginya. Namun, buru-buru Resa menatap ke atas. Tertulis 'Welcome To Student In SMA Samudra'. Resa menatap Bundanya. Sepertinya Resa benar-benar lupa kalau dia sudah pindah rumah, dan berbeda sekolah tentunya.
"Eum... Bundaa, makasih loh ya. Sayang Bunda deh!" Resa memeluk Sari dengan erat sampai Sari tak bisa bernafas
Sari memberi kode agar Resa cepat masuk. Sebentar lagi murid baru akan di suruh masuk kelas. Udah ketinggalan upacara, masa mau ketinggalan pembagian kelas juga? Nanti gak lucu dong, kalo setiap kelas di periksa satu-satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Friend's Kejora (Hiatus)
Acción"Hanya ada dua pilihan sekarang. Yaitu, terima gue sekarang atau lo mau gue cium di depan umum?" Cewek itu mengangguk cepat. Dia tak ingin mengambil resiko Dari pada dirinya di permalukan di depan umum, terus di nikahin siri. Ogah! "Nah, good girl...