"Ya! Liat ada anak baru," senggol Ara kepada sahabat disebalahnya yang sedang mengunyah permen karet.
Yang disenggol menoleh kearah yang dimaksud oleh Ara.
"Hah, biasa saja," ucapnya datar lalu kembali mengunyah permen karet sambil memainkan gadgetnya.
"Selera lo yang kayak gimana sih? Rendah gitu ya? Kayak Jo Hyeong," tanya Ara heran dengan sahabatnya satu ini.
"Cih melihat dari depannya saja," ucap perempuan tomboi itu lalu pergi meninggalkan Ara sendirian.
"YAAA! Seon Ju!" Teriak Ara yang berlari mengejar Seonju.
HOFFEN 1.0
"Pelan-pelan cha," ucap Yiren yang membantu Matcha berjalan.
Ia sangatlah takut dengan keadan Matcha seperti ini jika sendirian tanpa dirinya dan Jongho yang ikut membantu.
"Hehe iya iya,"
"Makasih ya lo berdua udah jaga gue ditambah bantuin gue buat masuk ke kelas," ujar Matcha berterimakasih dengan kedua sahabatnya.
"Ahahaha santuy cha, buat lo apasih yang ngga," gombal Jongho yang langsung mendapatkan serangan tatapan tajam dari Yiren.
Matcha yang melihatnya hanya terkekeh. Lalu pandangannya beralih ke sosok lelaki yang sepertinya belum pernah ia lihat di sekolah ini.
"Dia siapa?" Tanya Matcha kepada Yiren.
"Park Seonghwa, teman dekat gue. Ayahnya kenal dekat sama ayah gue," jawab Jongho.
Sebenarnya Yiren sedikit dongkol dengan Jongho sahabatnya ini, karena suka memotong ucapan orang lain.
Yang ditanya Yiren, yang jawab Jongho. Dasar bocah kerikil, itu adalah umpatan dari Yiren.
Sedari tadi Matcha tak lepas pandangan dari lelaki itu. Namun, seketika ia mengalihkan pandangannya kearah lain.
Ya. Yang dipandang membalas pandangannya.
HOFFEN 1.0
"Annyeong, yaghan!" Sapa Sora saat berpapasan dengan Matcha dan kedua sahabatnya.
"Diem atau gua laporin ke ayah gua buat keluarin lu dari sekolah," ancam Jongho tak suka dengan sikap Sora.
"Oh ya? Gitu? Laporin aja hahaha!" Masih sama tidak peduli dan tidak ada rasa takut.
"Sinting," ejek Yiren.
"Cha mending kita ke kelas," ajak Yiren takut Matcha bersedih lagi.
Matcha hanya mengangguk sebagai jawaban 'iya'. Jongho yang ada disebelah kanannya membantu Matcha berjalan.
"Mau lo apain lagi sor?" tanya Rora saat Matcha dan kedua sahabatnya pergi.
"Gatau deh liat nanti," ucap Sora lalu melanjuti langkahnya menuju kelas.
Rora dan Leejin sudah tau maksudnya apa kali ini. Sahabatnya Sora ini memang tidak punya rasa kasihan sama sekali pada sesama manusia.
HOFFEN 1.0
Park Seonghwa, anak baru di School Art Jang Go - Gangnam. Terlihat bak malaikat yang lemah lembut kepada manusia. Anak dari seorang perusahaan terbesar dan kaya raya.
"Hwa, nanti lo ikut kan?" Tanya Jongho.
"Hmm, kemana?" Tanya balik Seonghwa sambil kakinya ia letakkan di atas meja.
"Jawabannya ikut atau ngga," ucap Jongho ingin lawan bicaranya ini to the point.
"Oke."
Bukan jawaban 'ikut' atau 'ngga' tapi Seonghwa menyetujuinya.
"Wahh mau pergi ya? Kemana nih? Ngajak-ngajak dong ho, masa anak baru doang," ucap Wooyoung yang cerewetnya melebihi perempuan di sekolah ini.
"Kagak boleh ikut, sana husshh," usir Jongho dengan mendorong muka Wooyoung yang cukup tampan itu.
Ya, Jung Wooyoung memang terkenal karena ketampanannya. Bagaimana tidak tampan? Lelaki keturunan Australia-Korea dengan parasnya dari Korea dan kulit serta rambutnya menggambarkan anak yang mempunyai keturunan dari bule. Namun, tingkahnya yang berisik membuat perempuan di sekolah jadi enggan bertemu dengannya.
"Muka ganteng gini lu sodor ho?" Tanya Yeosang dengan tawa yang tertahan.
"Sialan lo sang," gerutu Wooyoung karena tau ucapan tadi menghinanya.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
IDS 1117 | ATEEZ
ФанфикDreams come true. Obviously not believe. Just look at the stars and vent your emotions, pretty calm. cover by,@MARS1117