Bab 5

39 30 3
                                    

Happy Reading

🏀🏀🏀

°°°

         Reina tetap datang ke Sekolah meski lengan masih mengenakan gips. untung saja tangan kanannya masih berfungsi. Meski masih terasa sakit, dia tidak suka mengosongkan kehadirannya.

         Dia terkejut melihat Angkasa sudah berada di kelas di pagi hari.

          "Sepertinya setan baik yang merasukinya,"

          "Kamu tidak boleh banyak bergerak, jika tidak, tangan akan lama sembuh."

           Reina kaget melihat Angkasa perhatian padanya.

            Sejauh ini dia bisa melakukan apapun dengan tangan satu. Tetapi dia kesulitan mengambil laptop dan membukanya.

           "Biar ku bantu, bukankah kita sekelompok,"

           "Pengerjaan seharusnya seperti ini,"

           "Wah bagaimana kamu melakukannya,"

           "Aku tidak bodoh sepertimu,"

           "Tapi kamu benar. Aku hanya beruntung masuk di sekolah ini,"

           Saat ingi menutup laptopnya.

           "Apakah dia pacarmu?" Tunjuk angkasa melihat foto Choi hyunsuk.

           "Iya,"

           "Gayanya jamet banget,"

           "Enak saja, biarpun jamet aku tetap sayang,"

           "Dia sekolah dimana?"

           "Dia udah kerja, jadi penyanyi,"

           "Tapi aku tidak mengenalnya."

           "Tentu saja dia orang Korea, aku hanya sedang bercanda. Aku penggemar K-Pop. Lagipula siapa yang akan suka padaku. Aku tidak semenarik itu."

            "Apakah kamu tidak takut padaku?"

            "Tidak, memangnya kamu kenapa?"

            "Mungkin kamu tidak mendengar rumor itu,"

            "Aku mendengarnya, cuma meskipun kamu melakukan kejahatan, aku tidak akan membencimu,"

            "Tapi jika kamu mendekatiku semua orang akan membencimu,"

            "Aku tidak peduli, orang melihatmu menakutkan setidaknya kamu tidak bisa di bully. Aku pernah di bully dengan temanku. Aku tidak bisa melawan karena aku lemah,"

           "Aku tahu kamu bertingkah baik padaku karena aku telah menyelamatkan ibumu, jika karena itu lebih baik kamu urus dirimu sendiri. Itu sudah keharusan buat aku untuk menolong siapa kamu tidak berhutang apapun padaku,"

          "Bukan karena itu,"

          "Aku ingin berteman denganmu,"

          "Hah?"

          "Aku tidak punya teman,"

          "Oke tapi ada yang harus dilakukan oleh seorang teman?"

          "Apa itu?"

          "Ajari aku, aku tahu kamu sebenarnya pintar,"

To be continued
➡➡
_________________________________________
TERIMA KASIH TELAH MEMBACA BAGIAN INI

DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT

Hai Readers...
Ini cerita pertama aku jadi maaf ya bila banyak typo bertebaran dan kritik dan saran juga boleh. 😁😀

SAMPAI JUMPA
Love you all

Salam kenal

By. Indah

My Special Potrait Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang