Happy Reading
🚶🚶🚶
-
"
Sepulang sekolah, Reina bekerja di cafe mulai dari jam 1 siang hingga jam 4 sore.
"Dia temanmu?" Tanya Gita rekan kerja Reina sambil menunjuk pria Hoodie hitam yakni Angkasa.
"Bukan,"
"Pacarmu? Dia sudah sejam disini,"
"Tentu bukan, dia hanya sekelas denganku. Aku tidak berteman dengan orang yang suka menuduhku,"
"Oh kalian marahan ternyata. Aneh baru kali ini aku melihatmu ngambek,"
"Aku nggak ngambek,"
"Kalau bukan teman, bukan juga pacar, jangan terlalu membencinya nanti kamu malah jatuh cinta,"
"Urus saja kerjamu,"
Reina melepaskan celemek dan memakai ransel keluar cafe tanpa menyapa Angkasa,"
Dia bekerja sebagai penghibur anak anak selama sejam hingga jam 5 menggunakan pakaian lucu di acara ulang tahun.
Hap
Reina menangkap sebungkus nasi bungkus yang diberikan Angkasa.
"Tidak usah ikuti aku, Aku tidak butuh bantuanmu,"
"Makan, atau mau ku suapi. Kamu belum makan sejak pulang sekolah."
"Apa maumu. Tidak perlu berbuat baik padaku,"
"Aku akui salah, karena menuduhmu. Aku juga ingin berterima kasih karena sudah membantuku menyebarkan berita yang sesungguhnya. Maafkan aku"
"Aku sudah memaafkan mu. Tapi aku kecewa karena kamu berteman hanya karena ingin membuktikan bahwa kamu tidak bersalah. Apakah arti aku bagimu?"
"Tidak perlu dijawab,"
"Selama ini aku tidak bisa dekat dengan siapapun. Aku menutup diri tapi karenamu aku berani untuk berbicara pada siapapun, mauka kau berteman padaku. Kali ini aku bersungguh-sungguh?"
"Tidak,aku tidak mau berteman padamu?"
"Apa yang bisa kulakukan agar kamu mau berteman lagi denganku?"
"Tidak ada, Angkasa aku menyukaimu itu alasan aku tidak mau berteman denganmu lagi. Awalnya aku juga ingin berteman hanya untuk mengenalmu lebih dalam. Hingga aku sadar aku tidak memiliki harapan."
Angkasa terdiam dia tidak berkata apa-apa.
"Aku tahu dihatimu ada seseorang yang selalu kamu rindukan, aku akan mencoba mengerti tempatku. Untuk itu, lebih baik kamu tidak mengikutiku lagi. Aku akan mencoba untuk melupakan perasaanku,"
***
Reina tinggal di kosan termurah di kota itu. Terdapat sebelas kamar yang maksimal dihuni oleh dua orang per kamarnya. Mempunyai satu dapur umum sehingga tidak diperbolehkan masak di kamar dan hanya satu kamar mandi. Banyak tikus yang bersembunyi.
Meski tinggal sendiri, dia merasa nyaman saat itu.
"Sepertinya aku memang tidak cocok untuk merasakan cinta," ucapnya lalu merebahkan tubuhnya di atas karpet kecil yang dia gunakan sebagai tempat tidur.
"Aku masih kelas sepuluh. Perjalanan masih panjang. Lebih baik jadi fansgirl daripada merasakan patah hati,"
"Tapi, patah hati juga saat ada member yang keluar agensi," ucapnya menatap poster Treasure dengan dua belas member.
Tok tok tok
"Reina ada kiriman makana,"
Gadis itu bangkit membuka pintu kamarnya.
"Kak Hana, sepertinya salah kirim,"
"Tidak kok, di kosan ini hanya ada satu orang bernama Reina, mungkin dari orang suka kamu,"
"Tidak mungkin, siapa orang yang suka gadis sepertiku?"
To be continued
➡➡
_________________________________________
TERIMA KASIH TELAH MEMBACA BAGIAN INIDON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT
Hai Readers...
Ini cerita pertama aku jadi maaf ya bila banyak typo bertebaran dan kritik dan saran juga boleh. 😁😀SAMPAI JUMPA
Love you allSalam kenal
By. Indah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Special Potrait
RomanceKisah ini diawali dari seorang gadis bernama Reina yang bersikap dingin setelah berakhir persahabatannya dengan teman masa kecilnya. Dan setelah Ibu dan ayahnya berpisah. Ia menutup diri dan tak ada keinginan untuk berteman lagi. Pada masa sulitnya...