Keenam

1.4K 128 1
                                    

"Assalamualaikum, Li"

Saat ini Prilly terhubung dengan ali lewat telpon. Dia masih duduk di kamarnya.

"Wa'alaikumsalam, halo gimana?"

"Aku mau ijin bawa Rara main"

"Main kemana?"

"Ke mall."

"Loh, emang bawa uang?"

"Belom, makanya mau bilang ini."

"Ya udah sekarang ke kamar, ambil satu kartu atm di laci nomer 2."

"Bentar.."

Prilly berjalan ke kamar ali. Memang sudah biasa dia masuk untuk membersihkan kamar.

"Warna apa?"

Saat mencoba mengambil. Ada surat yang terselip disana. Prilly yang penasaran, menyentuh kemudian merekam tulisan yg ada kemudian disimpan dimemori otaknya.

Ali memanggilnya, "prill."
Prilly tersadar
"Ah yaa.."

"Ada apa?" Tanya Ali penasaran.

Mampus!!!

"Gapapa kok, gimana?"

"Kamu yang gimana?"

Kok prilly jadi salah fokus gini, sih? Kurang minum aqua nih kayanya.

"Iya, udah Li,"

"Hati-hati, minta dianterin pak maman aja. Pulangnya biar nanti saya susul kalian. Share location ya pril."

"Iya. Yaudah kita mau berangkat dulu."

Setelah telfon terputus prilly bergegas menuju kamar Rara.

"Ra, ayok mbak udah siap nih"

Rara langsung menodongkan dua gaun dihadapannya. Warna putih dan biru langit.

"Mbak pake ini aja. Pilih deh salah satu."

"Loh punya siapa ra?" Prilly terheran, kenapa ada baju ukuran dewasa di kamar Rara. Apa punya ibunya dulu? Pikir prilly.

"Punya ibu Rara, mbak. Rara belom pernah liat ibu pake ini. Kan dia pergi sebelum Rara paham apa-apa."

Prilly mendekat ke Rara. Duduk menyamakan tingginya.

"Rara jangan sedih gitu dong.soalnya Mbak takut ayah kamu marah. Emang boleh?"

"Gapapa mbak. Nanti Rara yang bilang ke ayah. Mbak pake ya." Rara sudah menunjukkan wajah penuh harap.

"Ya udah mbak pake. Rara telfon papa dulu deh."

Prilly menyerahkan handphonenya kepada Rara. Suara terhubung.

"Assalamualaikum, gimana prill?"

"Wa'alaikumsalam, yah. Ini Rara." Suara Rara menyaut.

"Ada apa sayang?" Suaranya melembut. Prilly merinding mendengarnya. Entah kenapa.

"Yah, mbak prilly aku suruh pake dress bunda yg ada di kamar aku, boleh ya?" Ucap Rara semangat pada Ali.

Sedangkan ali yang dibalik telpon sedikit terkejut. Rara langsung meminjamkan pakaian milik istrinya kepada orang lain, namun prilly bukan orang lain untuk Rara. Hampir 3 bulan membuat Rara memang dekat dengan prilly yang notabene babysitter 'plus plus' untuk ali. 'Plus plus' maksudnya membantu ali mengurus rumah setelah mbok wulan keluar dari pekerjaannya. Pekerjaannya isn't too bad lah.

Dibalik ponsel, Ali mengangguk. Kemudian berkata, "Ya udah. Gapapa. Pilihin dress yg bagus sekalian Ra."

"Boleh kan yah? Yess" Rara berteriak senang. Tak lupa ia berterima kasih kemudian menutup telponnya dengan ciuman jarak jauh dengan ayahnya.

[Bunda]dariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang