Ketiga

1.7K 143 0
                                    

ALI POV

Prilly, babysitter sekaligus pembantu baru untuk Clara anakku. Semenjak Dia meninggal, Clara tinggal bersamaku dan Mbok Wulan yang sudah lama bekerja untuk keluargaku. Mbok Wul sudah saatnya istirahat di masa senjanya dan kembali ke keluarganya.

Sudah satu bulan lebih ini Prilly bekerja dan sudah menghafal semua yang berhubungan dengan Clara, rumah ini dan tentu saja denganku. Bukan mudah menjadi pembantu di sini, harus menjalani masa percobaan selama 2 minggu, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Pernah beberapa orang yang ingin bekerja di rumah ini, dan banyak penilaian untuk bekerja kepadaku, dia tak jadi karena mungkin sulit, padahal hal itu sangat mudah tapi entahlah. Hal itu adalah diberi waktu pulang ke rumah maksimal 5 kali dalam setahun. Karena jika tidak begitu pasti setiap minggunya akan meninggalkan rumah untuk menengok keluarganya.

Tapi aku heran kenapa Prilly tidak mempermasalahkan hal itu. Bahkan seperti menikmatinya. Apakah dia tidak memiliki keluarga?

Jika boleh jujur, aku ingin bilang Prilly sangat mirip seseorang entah siapa aku lupa. Abaikan.

°°°

"Pak Ali, setelah makan siang ini ada meeting dengan Sky Groups, untuk menandatangani kontrak kerja sama," ingat Zulfa, sekretarisku.

"Baik, Zul, terima kasih," ucapku.

Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 11 kurang 15 menit artinya sebentar lagi waktunya makan siang. Aku sudah selesai mengerjakan hal-hal yang dibutuhkan untuk penandatanganan kontrak kerja sama dengan Pak Aiden, pemilik Sky Group.

Setelah selesai makan siang bersama sekretaris dan asistenku, Zulfa dan Arbani. Pak aiden datang bersama Asistennya dengan 3 orang pengawal mendampinginya. Maklumlah orang besar. Lalu, kami langsung memulai acaranya.

"Terima kasih pak sudah mau bekerja sama dengan perusahaan kami, untuk tindak lanjutnya bisa menghubungi asisten saya," ucap pak aiden ramah setelah kami selesai dengan urusan penandatanganan.

"Baik, Pak. Sama-sama, saya akan menghubungi asisten bapak jika ada sesuatu," balasku.

"Bagus, emm... boleh loh, Li. Ayo main ke rumah saya, ingin saya kenalkan anak perempuan saya. Kebetulan besok malam minggu ada acara ulang tahunnya,"

"Terima kasih, Pak untuk ajakannya. Jika saya ada waktu saya usahakan datang," jawabku sungkan bukan mau menolak hanya saja aku trauma dengan segala masa lalu, apalagi aku tau anak pak Aiden itu aktris populer yang hidup lekat dengan dunia gemerlap.

"Saya tunggu kedatanganmu, Li," ucapnya sambil menepuk pundakku.

Sambil agak membungkukkan badan, aku menjawab,"Baik pak."

***

"Li, kok lo kenal pak aiden sih?" Tanya Bani, asisten pribadi sekaligus sahabatku-dia juga pacarnya zulfa-

"Dia temen papa dulu, pas jaman SMA gue kenal sebelum papa meninggal,"jelasku.

Bani hanya ber-Oh ria.

"Zulfa, jadwal saya setelah ini apa ya?" tanyaku. Zulfa langsung membuka jadwal.

"tidak ada pak. Hanya besok jam 9 pagi, bapak ada kegiatan akan meninjau proyek yang sedang berjalan di Bogor."

"oke makasih, Zul. ada lagi?"

"Tidak ada, pak."

"yaudah ya, Ban, Zul. Gue pulang dulu, mau nemenin clara main ke timezone, mumpung kosong."

"Sipp, titi dj ya borr," ucap bani yg membuatku menyeritkan dahi. 'Apa maksudnya?'

"Maksud Bani, hati-hati dijalan, Pak," terang Zulfa seakan tau aku tidak paham apa yang dikatakan pacarnya.

Aku hanya mengangguk dan mengucapkan salam,"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

---

Aku langsung memasuki rumah, pintunya sedikit terbuka. ternyata ada tamu, ada Dhika dan is-one nya, Fanny. Tak lupa dibelakangnya ada adeknya si dhika yang baru saja pulang dari New York. Rinto namanya.

"Assalamualaikum," ucapku.

"Waalaikumsalam."

"Ngapain kalian di sini?" Tanyaku sok galak.

"Halah Li nggak usah kek gitu, kagak mempan" cerca Dhika.

Aku hanya terkekeh, lalu aku berjalan mendekati mereka.

"Anak lo mana? Siapa tuh namanya? Lupa gue"

"Clara, ngapa mau modus ama prilly? Lo dah ada istri bro.. sadar.. "

"Bukan buat gue kali buat adek gue." Jawab Dhika.

"Ehh apaan sih...?"
Tiba-tiba si rento memutus pembicaraan mereka.

------
Bantul,27 Maret 2018

[Bunda]dariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang