Story by @QonitaLutfiah24
Seperti Planet Venus yang memiliki rotasi berbeda dengan planet lainnya, aku pun demikian. Ketika manusia lain berlomba-lomba untuk menciptakan keramaian, aku justru memilih untuk menyendiri.
Bukan tanpa alasan, menurutku p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|💜_💜|
"Sendiri merupakan sebuah pilihan, dan itulah pilihanku."
|💜_💜|
Hari Senin adalah hari yang paling kubenci. Mungkin kalian akan berfikir karena aku tidak suka upacara? Tidak suka berbaris dibawah teriknya matahari? Salah. Aku bukan tidak suka kedua hal itu. Yang tidak kusuka adalah terjebak diantara ratusan orang yang tidak kukenal.
Lagi dan lagi. Selalu tatapan meremehkan yang kudapatkan dari mereka. Entah apa salahku.
Lupakan. Lebih baik sekarang aku berdoa agar hujan turun dengan derasnya sehingga upacara diberhentikan dan aku bisa keluar dari kerumunan ini.
Namun sepertinya doaku tidak dikabulkan. Matahari sedang terik-teriknya. Sehingga kemungkinan untuk turun hujan sangatlah kecil. Jadi aku harus berada di lapangan ini sampai upacara berakhir.
Akhirnya upacara selesai, kupandangi sekelilingku. Mataku tidak sengaja menangkap barisan murid-murid yang melanggar aturan. Mereka berdiri diluar barisan kelas dan membentuk barisan baru. Dasar, apa mereka tidak malu?
Biarkan sajalah, lagi pula untuk apa aku mengurusi kehidupan mereka? Lebih baik aku masuk ke dalam kelas dan menunggu pelajaran dimulai dengan mendengarkan alunan musik lewat earphoneku.
|💜_💜|
Bel berbunyi nyaring, tanda istirahat telah tiba. Ku pandangi isi kelas yang begitu ramai. Aku harus segera keluar dari sini, menikmati bekal yang selalu kubawa dari rumah.
Aku menuju taman, satu-satunya tempat yang cukup sepi. Dibandingkan dengan kantin yang memang selalu menjadi tujuan utama murid-murid lain saat jam istirahat.
Akhirnya aku sampai di taman dan bisa memakan bekalku dengan tenang. Tanpa ada gangguan dari manusia manapun.
Lagi-lagi kupandangi sekitarku. Memang, taman cukup sepi. Tetapi masih ada beberapa orang disini.
Uhhhh, dimana sih tempat di sekolah ini yang benar-benar hanya akan ada diriku saja?
Aku benar-benar malas bahkan benci harus ditatap oleh orang lain. Entah mengapa selalu tatapan meremehkan yang kudapat dari mereka.
Bahkan disaat aku ingin memakan bekalku saja, mereka masih menatapku dengan tatapan seperti itu.
Tenang Venus, kamu hanya perlu membutakan matamu untuk melihat mereka. Anggap saja hanya ada dirimu sendiri di sini.