Story by @QonitaLutfiah24
Seperti Planet Venus yang memiliki rotasi berbeda dengan planet lainnya, aku pun demikian. Ketika manusia lain berlomba-lomba untuk menciptakan keramaian, aku justru memilih untuk menyendiri.
Bukan tanpa alasan, menurutku p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|💜_💜|
"Terkadang ada beberapa hal yang perlu kita bagi dengan orang lain."
|💜_💜|
Sial!!
Aku melakukan kesalahan besar, pasti Venus benar-benar akan membenciku. Padahal aku tidak punya maksud apa-apa. Aku hanya kesal karena Venus mendiamkanku dan lebih fokus memakan bekalnya.
Eh, tapi rasa masakannya benar-benar lezat. Ingatkan aku untuk memintanya membawakanku bekal. Oke, kita kembali lagi ke permasalahanku.
Aku hanya ingin berteman dengannya. Aku merasakan ada aura lain yang Venus miliki. Bukan! Bukan aura horor, tapi aura yang membuatku terpikat dengannya.
Saat pertama kali melihatnya, hatiku langsung merasa hangat. Padahal jelas-jelas dia menolak berkenalan denganku dengan turun dari bus tanpa menjabat salam perkenalan dariku.
Dan ternyata aku tau satu hal dari Claura -teman sekelas Venus yang juga teman dari teman sekelasku, ah pokoknya dari Claura. Bahwa Venus suka menyendiri, menjauhkan diri dari keramaian, menutup koneksi dengan orang lain. Pantas saja aku tidak pernah melihat sebelumnya.
Aku tidak tahu mengapa aku selalu berusaha mendekatinya. Menurutku terlalu cepat untuk mengatakan aku mencintainya. Mungkin kata kagum adalah yang tepat untuk menggambarkan perasaanku padanya.
Aku kagum dengan kesanggupannya bertahan dalam kesendirian, tidak berinteraksi dengan orang lain. Padahal mungkin menurut kebanyakan orang itu adalah kekurangan, tapi bagiku itu adalah salah satu kelebihannya.
Aku harus minta maaf padanya. Harus! Aku tidak mau Venus menjauh dariku gara-gara kejadian ini. Sejenak kulirik kotak bekalnya yang dia tinggalkan. Aku kembali teringat kata-kata yang dia ucapkan sebelum meninggalkanku.
"Manusia tidak tahu diri!"
Wajahnya benar-benar emosi saat mengatakan itu. Tapi apa benar aku tidak tahu diri? Sepertinya tidak, karena aku tahu siapa diriku. Aku adalah Revino Aries, biasa dipanggil Aries. Seorang pemuda tampan, baik hati, tidak sombong dan suka menabung.
Oke berarti kesimpulannya aku tahu diri. Ingatkan aku juga untuk mengoreksi kata-kata Venus. Sekarang aku harus kembali ke kelas karena bel masuk sudah dikumandangkan, eh maksudnya dibunyikan.
|💜_💜|
"Kak Aries, tunggu!"
Aku yang sudah menyalakan mesin motor, dan akan memacu gas terkejut dengan kehadiran murid perempuan yang merentangkan tangannya di depan motorku.
Kubuka helmku lalu bertanya, "ngapain dek disitu? Untung aja belum gue gas nih motor."
Dia terkekeh. "Sorry kak, gue cuman mau kasih tau kalo lo dicariin sama Pak Pram di ruang guru."
