Sama seperti lainnya, pangkalan yang merupakan basis utama Azur Lane ini memiliki fasilitas penerbangan yang baik, hanya saja jumlahnya lebih banyak. Faksi yang tergolong dalam Empat Besar memiliki fasilitasnya sendiri, ditambah dengan sebuah fasilitas umum yang digunakan oleh golongan yang lebih kecil.
Eagle Union, tak terkecuali, memiliki landasan udara sendiri yang sering digunakan sebagai tempat latihan dan olahraga oleh para kansen. Barisan pesawat-pesawat tempur memenuhi tempat itu, mulai dari F6F Hellcat, SB2C Helldiver, SBD Dauntless, dan lainnya. Jajaran pesawat tempur yang memiliki prestasi tinggi dalam pertempuran melawan siren di masa lampau.
Di sana, di atas sayap salah satu pesawat Dauntless, duduklah seorang wanita dengan rambut putih yang panjang. Di atas kepalanya terdapat topi angkatan laut berwarna putih. Sebuah handuk menggantung di lehernya yang bening. Jaket hitamnya ia lepas, hingga menunjukkan seragam putih tanpa lengannya yang tampak basah oleh keringat. Tampaknya ia sedang beristirahat sehabis latihan rutinnya yang bisa dilakukannya di sini. Butiran-butiran keringat mengalir dari dahinya, turun ke pipinya hingga menuju ke leher. Matanya yang berwarna ungu memandangi birunya langit. Entah apa yang dipikirkan olehnya, hanya ia sendiri yang tahu.
Mendadak, dari samping, telinganya mendengar namanya dipanggil. Begitu menoleh, seorang gadis berambut pirang yang panjang datang mendekatinya. Ia mengenakan jubah putih yang menutupi pakaiannya yang berwarna biru-putih. Tangan kanannya yang ramping melambai-lambai ke arah si wanita, sementara tangan kirinya memegang sebuah botol air. Senyuman yang ramah menghiasi wajahnya yang manis. Kalau dilihat dari dekat, ia memiliki aura seperti laki-laki yang aktif dan bersemangat, meski ia merupakan seorang perempuan.
Ketika sudah cukup dekat, ia pun menyapa wanita yang tengah beristirahat tersebut dengan riang.
"Pagi, Enterprise!" sapanya. "Terima kasih atas kerja kerasmu. Lihat, kubawakan kau sebuah minuman energi yang bisa menghilangkan rasa lelahmu. Terimalah!"
Dilemparnya botol yang berada di tangan kirinya ke arah lawan bicaranya. Enterprise pun menangkap benda itu dengan lihai.
"Trims, Cleveland," lalu ia membuka botolnya dan meneguknya. "Lain kali aku akan membalas budimu."
"Santai saja, santai saja," kata Cleveland. "Kau sudah banyak membantuku, jadi terimalah ini sebagai rasa terima kasihku padamu. Lalu, bagaimana dengan hasil latihanmu?"
"Cukup baik, meski aku masih memiliki banyak kekurangan," jawabnya merendah.
"Yah, latihan yang akan diadakan bulan depan membuatku sedikit gugup," kata gadis pirang itu. "Yang menjadi lawan kali ini merupakan Iron Blood yang terbilang ganas. Ah, kuharap aku tak akan merusak nama baik Union di depan Shikikan."
"Kegugupan hanya akan menghalangi kemampuanmu, jadi tenanglah," kata Enterprise.
"Meski begitu, mereka saat ini sedang mengembangkan senjata baru, bukan?" kata Cleveland. "Menurut kabar senjata itu merupakan pesawat pemburu jenis baru yang memiliki kemampuan lebih hebat daripada pesawat jenis apapun. Kurasa penguasaan udara yang biasa kita lakukan akan menjadi lebih sulit. Tapi Grey Ghost sepertimu pasti bisa mengatasinya dengan mudah."
"Mungkin," balasnya. Ia pun memandangi barisan pesawat-pesawat Union yang terparkir di sekitarnya, seoalah berusaha menimbang-nimbang kekuatan setiap pesawat yang ada di sana. Lalu ia melanjutkan perkataannya.
"Semenjak kejadian waktu itu, kita juga sedang mengembangkan senjata baru untuk pesawat-pesawat kita, meski mungkin tingkat keefektivannya bakal berkurang dengan adanya pesawat baru mereka. Namun dalam perang melawan siren, pasti lebih banyak berguna. Kak Yorktown saat ini sedang berusaha keras menyelesaikan senjata rancangannya itu supaya bisa diuji saat latihan nanti. Aku harap aku bisa menggunakannya sesegera mungkin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Azur Lane - Mirror Ocean
ФанфикSetelah kejadian yang menimpa Eagle Union, masing-masing faksi yang tergabung dalam Azur Lane berusaha untuk menjadi lebih kuat dan mengembangkan senjata-senjata baru demi memperkuat armada. Dalam hal ini, Akagi mengajukan proposal pembuatan Priorit...