Beberapa saat setelah kabar penyerangan di pangkalan Union itu sampai pada Pusat, Shikikan telah mengeluarkan perintah untuk melakukan pengerahan pasukan. Ia membagikan kekuatannya ke kedua tempat yang akan menjadi medan pertempuran, yakni di timur dan utara.
Untuk pertahanan di wilayah timur yang merupakan pangkalan milik Eagle Union, Shikikan telah mengirimkan Royal Navy, Eastern Radiance, Iris Libre, serta sisa-sisa dari kansen Eagle Union yang masih berada di pangkalan utama untuk menjaganya. Selain itu, ia juga memerintahkan Yorktown untuk memimpin pasukan gabungan tersebut.
Di wilayah utara, seluruh kansen Iron Blood yang dibantu oleh North Union serta Sardegna Empire akan menjaga tempat itu. Bismarck yang memimpin pertahanan di wilayah ini. Menurut Shikikan, serangan di tempat ini akan lebih ringan daripada di wilayah lain. Ia juga berharap agar Bismarck dapat segera mengirimkan bantuan jika Laut Utara sudah dibersihkan dari para siren.
Meski begitu, para petinggi dari berbagai faksi mempertanyakan mengapa Sakura Empire tak diperintahkan untuk segera bergerak membantu di wilayah manapun. Shikikan beralasan bahwa posisi mereka terlalu jauh dari pertempuran hingga mereka tak akan bisa memberikan bantuan dengan cepat. Walau demikian, ia sudah memerintahkan seluruh kansen Sakura untuk segera berkumpul, dan menjanjikan akan memberikan bantuan yang dipimpinnya sendiri ke Timur setelah semua siap.
"Tapi bukankah Akagi, Kaga, serta yang lainnya ada di pangkalan utama? Mengapa mereka tidak dikirimkan untuk membantu?" Itulah yang dipertanyakan oleh kansen yang menjaga wilayah timur, tempat dimana pukulan paling keras akan dilayangkan. Tidak ada yang mengetahui jawabannya, untuk saat ini.
***
Di pangkalan Union yang berada di wilayah timur, keadaannya tidak begitu baik. Selama dua minggu lebih, Yorktown yang kini dibantu oleh Royal Navy dan faksi lainnya, telah berhasil menangkis serangan gelombang kedua siren. Meski begitu, ia tahu jika gelombang berikutnya akan menjadi lebih berat lagi, atau bahkan merupakan serangan terakhir yang paling mematikan.
Hari menggelap lebih cepat, karena langit kini tertutup oleh awan-awan hitam yang sarat akan hujan. Kini para petinggi dari keempat faksi tengah berkumpul di ruang pertemuan yang remang-remang di pangkalan itu. Mereka sedang mendiskusikan tindakan lebih lanjut untuk menghalau serangan berikutnya.
"Kita telah berhasil mematahkan serangan musuh," ujar Yorktown. "Berikutnya akan menjadi pukulan yang menentukan. Jumlah mereka jauh lebih banyak dari pada yang pernah kita lawan sebelumnya, dan lebih kuat, seperti yang baru saja Anda alami barusan. Di samping itu, pusat wilayah mereka berada jauh dari sini, sehingga mereka memiliki cukup jarak dan waktu untuk bisa bersiap-siap melakukan serangan mematikan di wilayah kita."
"Itu artinya kita juga memiliki cukup jarak dan waktu untuk melakukan serangan balasan terhadap musuh," sela Jean Bart, kansen berwajah dingin yang merupakan salah satu dari petinggi Iris Libre.
"Anda benar, Nona Jean," kata Yorktown. "Beruntung bantuan dari Anda sekalian bisa sampai di sini sebelum tempat ini kembali rata oleh tanah. Kita memiliki cukup banyak tenaga untuk bisa memulai serangan terlebih dahulu terhadap musuh, dan mencuri langkah mereka untuk mengambil alih posisi unggul."
"Jadi kau ingin kita keluar dari tempat ini dan menyongsong musuh yang jumlahnya berkali-kali lipat lebih banyak dari kita?" kata Queen Elizabeth, pemimpin faksi Royal Navy yang turut memimpin armadanya untuk membantu Union. "Mungkin kita memiliki jumlah yang cukup untuk bisa menyergap mereka, tapi apakah kita juga memiliki jumlah yang cukup untuk bisa memenangkan pertempuran ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Azur Lane - Mirror Ocean
FanfictionSetelah kejadian yang menimpa Eagle Union, masing-masing faksi yang tergabung dalam Azur Lane berusaha untuk menjadi lebih kuat dan mengembangkan senjata-senjata baru demi memperkuat armada. Dalam hal ini, Akagi mengajukan proposal pembuatan Priorit...