Chapter 3

164 79 55
                                    

Happy reading ❤️

" kemana aja sya, lama banget, baru aja mau gue susul " omel sahabatnya di depan pintu kelas sambil berkacak pinggang.

siapa lagi kalau bukan Anita.

si bendahara kelas yang sangat cerewet dan garang. Ia langsung merebut minuman dari tangan Ersya, lalu meminumnya dengan kehausan. Ersya hanya memutar bola matanya malas, melihat tingkah sahabatnya ini.

Ersya semakin kesal hari ini. Setelah kejadian di kantin, lalu terjadi keributan dan pada akhirnya ersya di tetapkan sebagai babunya seorang gavin elnandra.

Ia pikir Gavin adalah orang yang sangat menyeramkan. Tetapi nyatanya ia sangat menjengkelkan.

Ersya sempat menolak permintaan nya. namun tetap saja keputusan nya tidak dapat di ganggu gugat.

Memang pada dasarnya lelaki itu keras kepala. Egois. Tak ingin keputusannya terhambat. Selalu ingin menang. Dan pada akhirnya perempuan yang harus selalu mengalah.

Dan sekarang ia di omeli oleh sahabatnya.
Hahh seperti nya otaknya akan meledak dalam hitungan menit. Ersya yang sangat malas melihat kelakuan sahabatnya ini, langsung saja ia menerobos tubuh yang dihadapannya

" Marah sama siapa sya? kusut amat tuh muka " pertanyaan Anita yang membuntuti ersya dari belakang. Lalu duduk di samping kursi temannya.

" Iya sya muka kamu kusut banget, kenapa bisa gitu? Cerita sama kita kita " Ucap Dinda yang ada di dekatnya. Si sekertaris yang sangat baik, pintar, ramah. Dan menjadi murid kesayangan guru guru. Karna sering memenangkan lomba antar sekolah.

Thiar hanya diam dan memperhatikan ke dua temannya yang sedang mengintograsi Erysa. Ia sempat bertanya dengan menaikkan satu alisnya kepada Anita. Yang di balas dengan gelengan kepala dari Anita.

" Dengerin baik baik gue mau cerita " ucap Ersya membuat ketiga temannya diam dan memasang telinga nya lebih tajam.

Lalu Ersya pun menceritakan kejadian di kantin tadi. Mulai dari seseorang yang menubruknya, hingga dia menjadi "babu nya" seorang gavin

Braakk

Sontak ucapan terakhir Ersya membuat ketiga temannya kaget dan refleks menggebrak meja.

" Serius Lo, ngapain juga Lo minta maaf " teriak Anita membuat Ersya melotot membekap mulutnya.

" Lo terlalu excited tau ga?, biasa aja kali gue yang kena azab Lo yang ribet " ucap Ersya

~Azab marahin orang ~

" Ga bisa di biarin nih sya, masa seorang ketua murid rela menjadi babu sih, lagian tuh cowo siapa sih aku ga kenal " ucap Dinda yang tidak terima.

" Ngapain Lo turutin sih sya? " Ucap Thiar sedikit kesal.

" Satu, gue sebagai ketua murid harus bersikap rasional " ucap Ersya menjawab pertanyaan satu persatu temannya

" kedua, gue udah nolakk tapi dia keras kepala dan lada akhirnya gue yang harus ngalah. "

" Ketiga gue juga sebenernya ga rela tapi karena kesalahannya ada di gue, jadi harus terima terima aja "

_______________


Seteah bel pulang berbunyi. Ersya berpamitan kepada tiga temannya untuk pulang terlebih dahulu.

Setelah keluar dari kelas Ersya melangkah kan kaki dengan tergesa-gesa. Ayahnya sudah menunggu nya di parkiran. Ia akan bertemu dengan ibunya. Ya ersya sangat senang karena ibunya sudah sembuh dari sakitnya.

CLOSE TO YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang