Chapter 11

305 37 48
                                    

Mino sedang memasak dan Jinu sedang duduk melihat Mino memasak.

"kau bisa memasak?" tanya Jinu.

"tentu, kau pikir selama aku tinggal disini siapa yang memasak untukku" jawab Mino masih sibuk menggoreng sesuatu.

"aku pikir kau beli" ucap Jinu acuh.

Mino hanya terkekeh mendengar ucapan Jinu.

"kau bisa memasak Nu?" tanya Mino.

"tidak, ke dapurpun aku jarang" jawab Jinu.

"serius? Terus kau biasanya makan dimana?" tanya Mino terkejut.

"diluar" jawab Jinu seadanya.

"memangnya Eommamu tidak memasak dirumah?" tanya Mino yang sepertinya sudah selesai menggoreng dan sudah membawa makanan tersebut kehadapan Jinu.

"Mommy ku terlalu sibuk, tidak sempat untuk memasak" jawab Jinu.

Mino bisa menangkap sedikit rasa sedih dari ucapan Jinu.

Mino rasa ada banyak hal yang dia tidak tau dari seorang Jinu. Jinu seperti mempunyai sisi lain dalam hidupnya yang tak ada seorangpun bisa menyentuhnya.

"kenapa memandangku seperti itu?" tanya Jinu heran.

"kau seperti memiliki sisi berbeda setelah aku mengenalmu lebih jauh" jawab Mino.

"maksudmu?" tanya Jinu.

"kau tidak terlihat seperti badboy pada umumnya kalau seperti ini" jawab Mino santai.

Jinu hanya mengangkat bahunya tanda tak peduli dengan ucapan Mino. Jinu mulai menyuapkan makanan yang dibuat oleh Mino.

"wahh ini enak Mino" puji Jinu.

"tentu saja, aku yang masak pasti enak" ucap Mino bangga.

Jinu hanya memutar bola matanya malas.

Setelah mereka selesai makan, Jinu mencuci piring dan alat - alat bekas memasak Mino. Ya setidaknya dia hanya ingin berterimakasih atas makanan Mino.

Setelah selesai mencuci piring dan kawan - kawannya, Jinu menyusul Mino ke ruang tamu.

"sudah ada balasan dari Bobby?" tanya Jinu duduk disebelah Mino.

"sudah, tapi aku menyuruhnya kembali untuk memeriksa pelanggan kita yang lebih dari 2 - 3 kali ke club, dihari yang sama dimana kau berada di club juga, kita harus mengerucutkan tersangkanya" jawab Mino.

Jinu terdiam melihat Mino.

"wahh aku yakin kau akan menjadi jaksa yang sukses dikemudian hari Mino" Jinu bertepuk tangan melihat teman baru nya ini begitu keren.

"dan aku juga yakin kau akan menjadi ahli keuangan yang sukses, mengingat bagaimana kompetennya kau bekerja, bahkan uang kembalian 2 ribu saja kau tagih" ucap Mino.

Jinu hanya tertawa mendengarnya.

"aku mau mengerjakan tugasku, kau jangan mengganggu, nanti kalau sudah ada balasan dari Bobby beritahu aku" ucap Jinu yang sudah mengeluarkan laptop dan buku tebal dari tas nya.

"baiklah" ucap Mino yang sekarang dia sudah membuka laptopnya guna bermain game.

Jinu sedang sibuk mengecek tugas, dimana tangannya satu memencet angka di kalkulator, matanya fokus ke laptop, Mino yang melihatnya terpesona.

Jinu yang konsentrasi seperti ini sangat manis.

"aihh kenapa tidak balance, apa aku yang salah hitung?" gumam Jinu.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang