Kehancuran!

17 3 0
                                    

Waktu sudah menunjukkan jam 5 sore pengumuman tentang kelulusan menuju tes selanjutnya pun masih belum ada suara dari panitia,Arlan dan seluruh peserta masih menunggu hasil tes tersebut,hati Arlan seolah merintihkan segala doa-doa untuk Arlan.

"Mohon perhatian nya" terdengar suara laki-laki yang keluar dari membran atau sepeker, "Anak-anak, Silahkan untuk pengumuman hasil kelulusan tes tahap satu ini bisa dilihat disisi timur Aula, bertempat di mading" ucap laki-laki tersebut.

"Bismillahirrahmanirrahim semoga aku bisa lulus yallah" ucap Arlan didalam hati yang diselimuti ketakutan dan ketidakpercayaan, keringat dingin mulai keluar dari tubuh arlan,detak jantung Arlan pun juga semakin kencang,dia sangat tidak percaya diri,pikiran Arlan berkata "semangat kamu bisa lolos tes selanjutnya", tetapi hati Arlan pun juga ikut berkata "kamu tidak akan masuk,bnyak tes yang kamu lewati dengan tidak sempurna".

Tibalah Arlan dipapan panjang berwarna putih dan diisi oleh ratusan nama calon anggota AKPOL yang difotocopy diatas kertas berwarna putih, "Bismillahirrahmanirrahim namaku harus ada yallah" doa yang terucap dimulut Arlan.

Arlan membaca tulisan tidak dengan mudah,namun harus berdesaka-desakan dengan calon peserta lain,Arlan mulai membaca keratas ururutan pertama dengan teliti namun tidak ada nama Arlan disana pikiran Arlan pun sudah tidak karuan,tetapi masih ada 2 kertas lagi,dikertas selanjutnya arlan pun membaca dengan sangat amat teliti namun disana nama Arlan tidak ada juga.

Air mata Arlan mulai menetes dia sngat takut tidak bisa lolos ketes selanjutnya,dan disini masih ada satu lembar kertas terakhir, "yallah dimana namaku, bismillahirrahmanirrahim", Arlan pun membaca kertas terakhir tersebut dengan air mata yang sudah mengalir di pipi namun nama Arlan tidak ada juga dipapan tersebut.

Arlan sangat terpukul,Arlan tidak percaya dengan keadaan ini, Arlan pun mengulangi membaca kertas hasil tes tersebut kembali,dia membaca dengan teliti namun nama Arlan juga tidak ada.

"Yallah jika aku pulang dengan berita begini bapak ibuk dan mbk bisa kecewa dengan ku" ucap Arlan dengan emosi dan bergelimang air mata,Arlan sangat kecewa dengan hasil ini,Arlan merasa hancur berkeping-keping.

Perasaan Arlan sungguh sangat hancur dia merasakan kekecewaan yang sangat amat mendalam,cita-cita yang seharusnya diraih dengan baik namun tuhan berakata lain dengan apa yang dikehendaki Arlan.

............................*****.................................

"Buk, Arlan gimana yha hasil tesnya,dia lolos apa ndak yha buk" tanya Sahlan kepada siti, "yhaa didoakan saja tho Pak semoga Arlan lolos ke tes selanjutnya,masak ngak percaya tho sama Arlan" jawab siti sang istri

"Udah bapak jangan nglamun terus tho ayok makan dulu Pak" ucap Siti sambil menggambilkan Sahaln nasi, "iyh buk aku tak makan,nanti kalau bapak kurus ibuk bingung"ucap Sahalan sambil tertawa.

"Kirana mana buk ??,suruh makan sekalian", "mungkin lagi dikamar pak tadi dia bilang ke ibuk kalau tugasnya segunung pak" ucap siti sambil tertawa.

..........................****.....................................

Aralan pun sampai dirumah Pak Edi yang selama ini Aralan menetap disna untuk melaksanakan tes di Sidoarjo, "Assalamualaikum" ucap Arlan sambil masuk rumah dan langsung lari menunju kamar,Arlan tidak ingin Pak  Edi tahu bahwa Arlan gagal untuk mendaftar anggota AKPOL.

Aralan pun langsung mengemasi semua barang,dengan isak tangis yang sangat sesak di dada Arlan,linangan air mata Arlan sudah tidak bisa dibendung,semua barang serta baju pun sudah masuk kedalam tas.

Tidak menunggu lama Arlan pun langsung berpamitan kepada Pak Edi dan Bu Ana, "pak Edi maaf aku harus pulang pak,maaf selama aku disini banyak buat salah pak" ucap arlan yang menemui Pak Edi dan Bu Ana di ruang keluarga, "lho kok pulang tho Lan,ada apa ?,kamu ngak nyaman tho tinggal dirumah bapak ?" Tanya Edi

Sang ArlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang