Sinar mentari pagi terbit dengan gembira dari ufuk timur diiringi suara kicauan burung dan bnyak orang-orang yang berangkat menuju sawah.hari ini adalah hari kelulusan Arlan dan hari terakhir di sekolah SMA Jayabaya.
"Lan Arlan.. udah siap nak" tanya Siti Sang Ibu sambil bermake up didepan kaca,"iyh buk,pangeran sudah siap" saut Arlan dengan tertawa sambil merapikan Jas hitam dan dasi berwarna abu-abu.
Tin.. Tin... Suara klakson motor Arlan yang menunggu ibunya didepan pagar rumah, sang ibu pun keluar dengan menggunakan setelan kebaya warna merah dengan make up yang kalem.
"Ibuk bisa ngak naiknya" Tanya Arlan kepada ibunya yang akan dibonceng Arlan untuk pergi ke sekolahan,"ini motor apa jerapah sihh udah tinggi gede lagi" kata ibu Arlan sambil kebingungan, karena dari dulu Arlan tidak pernah sama sekali membonceng Sang ibu dengan menggunakan motor ninjanya.
Tibalah Arlan dengan sosok sang ibu di SMA Jayabaya,gengam erat tangan keduanya hingga mungkin bisa dibilang romantis anak dan ibu ini,mereka duduk didepan panggung dan Arlan pun juga duduk disamping ibunya dia tidak ingin jauh dengan sang ibu.
"Selamat pagi semuanya bagaimana kabarnya sehat kan!?" Ucap salah satu MC diatas panggung berkarpet merah tersebut,acara perpisahan pun dimulai, berbagai tari tradisional menyanyi,hinga dance yang bikin mata melek pun sudah dilaksanakan dengan lancar dan tidak ada halangan.
Sampailah diujung acara perpisahan dengan air mata yang berlinang di pipi dan alunan musik sendu yang mnusuk hati, seluruh murid bersalaman dengan guru,semua Murid bersedih guru-guru pun juga ikut bersedih karena akan terakhir kalinya melihat murid-murid nya berada di SMA Jayabaya.
"Lan tetap jadi pribadi yang baik yha, selalu nurut dengan siapapun dan hormati orang yang lebih tua dari mu" ucap salah satu guru yang Bernama Pak Anton dengan air mata yang berlinang di pipi,"iyh Pak siap" sahut arlan dengan memeluk guru tersebut
Pak Anton adalah Guru mata pelajaran Matematika sedangkan Arlan sngat amat lemah dengan pelajaran matematika, tetapi Arlan selalu menuruti Perintah beliau,bhakan disuruh mngecat tembok,dan disuruh kluar dari kelas pun Arlan tetap menuruti Pak Anton, tetapi Pak Anton selalu melihat tingkah dan prilaku Arlan bahwa Arlan adakah sosok yang baik hingga nilai rapot Arlan pun Mata Pelajaran Matematika seluruhnya dengan nilai memuaskan diatas rata-rata.
.............................*****................................
"Dek ayok makan ditunggu bapak sama ibu" triak Kirana, "iyh kak masih ngisi formulir" saut Arlan dari kamarnya.Arlan sedang mengisi formulir pendaftaran AKPOL di Sidoarjo besok lusa.
"Mbak ambilin sambal terong dong" pinta Arlan Kepada Kirana dengan manja, "Lan kapan berangkat ke Sidoarjo" tanya Sahlan "Besok malam Pak doakan Arlan yhaa Pak, supaya diterima di AKPOL" jawab Arlan dengan percaya diri.
Makan malam pun usai Arlan dan kluarga pun mnuju kamar masing-masing, "Selamat Malam kakak ku" ucap Arlan ketika melihat Mbak Kirana membuka pintu untuk msuk kekamar,Kirana hnya menjawab dengan senyuman.
"Aku jadi polisi, dengan tubuh tinggi besar dan punya jabatan, Selalu dihormati orang,yampun gaji ku besar uang ku bnyak bisa untuk membrngkatkan bapak dan ibuk bribadah haji" angan-angan Alan di kamar dengan senyum dan tertawa-tertawa sendiri,dia merasa bangga jika berhasil menjadi AKPOL.
"Kringggg" Alaram Arlan berbunyi waktu sudah menunjukkan jam 5 pagi Arlan tidak lupa dengan kewajibannya ia langsung mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat subuh.
"Buk Arlan pergi olahraga dulu yhaaa" ucap Arlan yang sedang menali sepatu olahraga,tidak lama kemudian keluar Siti dan membawakan Arlan buah apel "iyh nak hati-hati yhaa,ini apel dimakan dulu biar seger dan tambah semangat"
"Mas Arlan mau kemana mas" tanya salah satu tetangga bernama Bu Revi, "Mau lari-lari bu,ibu mau ikutan sekalian nanti kalau capek Arlan gendong" saut arlan dengan tertawa
Arlan dan olahraga Selalu dekat tidak ada hari-hari tanpa olahraga bhkan Arlan jogging bisa hinga lebih dari 10 KM,setelah jogging Arlan biasanya melatih otot-otot lengan dengan barbel,dan dengan push up yang cukup bnyak hingga bisa lebih dari seratus kali.
.........................***......................................
Tak terasa hari sudah siang Arlan harus segara bersiap untuk bertolak ke Sidoarjo untuk mengikuti tes AKPOL, "nak jangan lupa bawa baju yang cukup yhaa" ucap Siti yang sedang membantu packing tas Arlan "iyh Buk satu lemari ngak papa kn buk dibawa Arlan" Siti hanya tertawa mendengar jawaban Arlan yang setiap diajk ngobrol suka bercanda.
"Pak minta doanya yhaa pak supaya bisa membanggakan bapak dan ibuk menjadi anggota polisi" ucap Arlan dengan raut wajah yang sangt merah dan diikuti tetesan air mata, "hussst iyh nak jangan nangis gitu tho nak udah, Bismillahirrahmanirrahim yallah semoga anaku Arlan msuk AKPOL" "aminnn" sahut seluruh anggota yang sedang berkumpul di ruang tamu.
"Pak,Arlan berangkat dulu yhaa pak" ucap Arlan tetap dengan air mata yang berlinang dipipinya sambil memeluk erat tubuh sang Ayah,"iyh nak hati-hati tetap semangat ngak bolh nangis gitu tho" jawab sahlan dengan mngusap air mata yang berkelimang di pipi Arlan.
"Bu.. Buk Ar..lan minta doa dan res..tunya Buk" isak tangis Arlan yang berpamitan dengan Siti Endah sang ibu, "iyh nak pokoknya yang terbaik yhaa buat smian" ucap siti dengan mengelus-nglus rambut anaknya, Tangisan yang tak bisa dibendung, Arlan mencium kening sng ibu hingga basah dengan air mata, tak henti dari situ Arlan juga bersujud dan mencium surganya yang berada di kaki Siti Endah.
"Mbak doakan Aralan yhaa supaya bisa membanggakan keluarga" ucap Aralan yang menangis dengan mata memerah dan dengan air mata yang menbndung dimatanya,"Iyh dek udah cupp jangan sdih, semangat Buat bangga kluarga dek ayok semangat" ucap Kirana yang menangis namun harus memaksakan snyum untuk memberi suport Arlan.
"Yudah Pak,Buk, Mbk, minta doanya Bismillahirrahmanirrahim Arlan brngkat dulu, Assalamu'alaikum" ucap Arlan dengan menguatkan dirinya demi keluarga dan demi mengejar cita-cita "iyh Nak hati-hati waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab Sahlan sang Ayah yang menguatkan diri menahan tangisan karena siti dan kirana sudah tak bisa berkata-kata lagi.
Arlan pun berngkat dengan nama kluarga yang dia bawa dipundaknya.suara motor Arlan sudah berbunyi dengan kencang dan sudah mulai mnjauh dan mulai tak terdengar suaranya,semangt Arlan semoga kamu bisa menggapai cita-citamu,terbanglah Arlan terbanglah.
-Arlan Setya Aringga
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Arlan
ActionDisini gw akan bercerita sebuah kisah tentang sebuah cinta yang sangat besar, persahabatan yang sangat amat erat, dan peperangan yang tak biasa dikendalikan, inilah kisah Sang Arlan atau orang-orang menyebutnya Pendekar yang lucu.