TETESAN hujan yang membasahi bumi di mulai sejak lima menit yang lalu, membuat Taeyong berjalan mendekati kaca dan berdiri untuk memerhatikan keadaan sekitar yang hanya di isi oleh pepohonan serta tanaman rambat yang melilit di batang pohon.
Jaehyun membawanya masuk dan menempatkannya di salah satu kamar pondok yang terlihat sangat nyaman. Kedua kelopak mata Taeyong terpejam, ia bisa menghirup aroma tubuh Jaehyun yang begitu segarㅡpeppermint. Telinga nya mendengar suara binatang dari dalam hutan, seperti rusa, tupai dan burung-burung yang sedang menyembunyikan diri di dalam pohon, tidak mau membasahi sayap dengan air hujan.
Taeyong mendengar langkah kaki Jaehyun yang perlahan mendekat, setelah itu ia bisa merasakan dekapan erat dari arah belakang tubuh. Kedua tangan Jaehyun melingkar di perut Taeyong dengan kepala yang menunduk, bibir tebal lelaki bermarga Jung itu menempel di perpotongan leher Taeyong, memberikan kecupan lembut yang basah.
"Kupikir," gumam Jaehyun pelan, suaranya begitu rendah. "Kita harus melanjutkan kegiatan yang semula tertunda, bukankah kau mengatakan tentang melakukan apapun selain menandaimu?"
Tubuh Taeyong menegang, ia mengigit bibir bawah untuk menahan lenguhan karena saat ini Jaehyun tengah menjilati leher hingga bahunya. Meninggalkan jejak air liur yang sangat ketara, itu memberikan luapan gairah di dalam tubuh Taeyong. Rasa panas menjalar di sekitar perut hingga kepala, membuat seluruh tubuhnya meremang.
"Tapiㅡ"
Kata-kata Taeyong terpotong saat Jaehyun menarik dagunya dan kembali menempelkan kedua belah bibir mereka. Tubuh Taeyong terangkat dengan kedua kaki yang melingkar pada pinggul Jaehyunㅡsi lelaki tampan mengangkat tubuh Taeyong, menggendongnya di depan dan menempelkan punggung Taeyong pada kaca di jendela besar ruangan tersebut.
Bibir keduanya bertaut, saling melumat dan menghisap. Taeyong mendesis ketika Jaehyun mengigit bibir bawahnya dan melesakkan lidah ke dalam rongga mulut, kembali mengajak untuk berperang lidah. Melilit benda tidak bertulang itu hingga air liur menetes di dagu keduanya.
"Mmh.. Jaehyun.."
Geraman pelan lolos dari bibir Jaehyun, ia menangkup kedua pipi pantat Taeyong sebelum menarik celana yang di kenakan oleh si lelaki cantik hingga suara robekan kain terdengar jelas. Kedua tangan Taeyong mengusap lembut dada telanjang Jaehyun, merasakan hangat dari tubuh si lelaki bermarga Jung.
"Kau tidak harusㅡtunggu!" Taeyong memekik saat Jaehyun membalikkan tubuhnya hingga kini kedua tangan Taeyong menempel di kaca, tubuhnya di angkat tinggi dengan tangan Jaehyun yang menahan kedua pipi pantat Taeyong, "apa yang kau lakukan?! Ya! Jung Jaehyun! Aku tidak bisa menempel di kaca!" serunya kesal.
Jaehyun terkekeh pelan, ia menahan tubuh Taeyong dengan mudah. Jaehyun mendekatkan wajah pada pantat Taeyong, celana yang menutupi sudah ia robek sebelumnya. Kini Jaehyun bisa melihat pantat putih Taeyong tanpa terhalang kain, ia meremas pipi pantat si lelaki cantik dengan kuat; membuat Taeyong memekik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power Of Love《Jaeyong》✔
Fanfiction[Fantasy] [Romance] Berdiri di dalam kubu berbeda yang seharusnya bermusuhan. Tapi bagaimana jika takdir mengikat keduanya? Werewolf dan Vampire? •BXB || YAOI || HOMO || GAY •Jaehyun x Taeyong •Don't read if u don't like bitches.