Pagi ini, Jarum jam menunjukan pukul 05.30 WIB. Di sebuah kamar rapih yang bertemakan monokrom dihiasi dengan lampu tumblr berwarna warm white yang bernuansakan tenang. Terdapat seorang pria yang menggeliat dibalik selimut.
Dia pun membuka matanya. Kemudian, pria itu melirik jam dinding yang tertempel di kamarnya. Sejenak dia diam terlebih dahulu untuk mengumpulkan nyawanya. Dia pun kemudian menyibak selimut dan bangkit dari tempat tidurnya. Pria itu melangkah menuju jendela kamarnya yang masih tertutup gorden, Dia pun membukanya.
Pagi ini memang sangat cerah. Cuacanya bagus, udara yang sejuk serta burung-burung pun terlihat ceria menikmati suasana pagi ini. Hal ini, membuat seorang pemuda yang tengah berdiri di depan jendela pun langsung melangkahkan kakinya keluar menuju balkon kamarnya.
Mungkin, untuk sekedar menghirup udara segar. Atau, Mungkin ada alasan lain.
Ternyata, tatapan nya tertuju pada balkon yang berada di sebrang kamarnya.
Pintunya masih tertutup.
Gorden masih menghiasi jendela.
Dan.. Lampu kamarnya masih menyala.
Terdengar decakkan
"Ck Masih tidur dia!" kata pemuda itu kemudian tersenyum dan menggelengkan kepalanya.Pemuda itu pun langsung melangkah masuk menuju kamarnya. Dia meraih ponsel yang ada di atas nakas. Kemudian mencari kontak seseorang dan memanggilnya.
1 detik
5 detik
10 detik
Satu panggilan tidak dijawab oleh seseorang di sebrang sana. Pria itu pun menghembuskan nafas kasarnya. Dia kembali menekan nomor itu dan memanggilnya.
Ternyata berhasil, telepon nya diangkat."Hmmm..." suara serak itu terdengar.
"Bangunn !!!" titah pemuda itu.
"..." tidak ada jawaban.
"Halo!!! Ck.. Jangan tidur lagi dong!" kesal si pemuda tapi masih dengan nada lembut.
"...Ishhh.. Apasih, lo ganggu banget ah!" bentak seseorang di sebrang sana dengan nada yang sangat malas.
"Bangunn!! Ini hari senin nay.. Upacara, Cepetan bangun!!!" kata pemuda itu dengan nada perintah. "Sekarang mau gue tutup teleponnya, gue mau mandi. Dan lo harus bangun!"
"Lima men-"
tutt.. ...tutt.. Tut.
Pria itu menutup teleponnya. Kemudian, segera bergegas masuk ke kamar mandi. Setelah hampir 15 menit berlalu, dia pun sudah siap dengan seragamnya dan meraih tas sekolahnya yang berada di atas meja belajar. Dia bergegas keluar kamar dan berlari kecil menuruni tangga. Penampakan pertama yang dilihatnya adalah seorang wanita paruh baya yang tengah memasak sarapan di dapur.
"Pagi bun!" Sapa pemuda itu.
"Ehh, udah siap bi ?? Bunda kira kamu masih tidur!" jawabnya sambil tersenyum menggoda.
"Aku bukan Naya, bun! " kesal Abi. Bunda pun tertawa kecil mendengar ocehan anaknya itu.
***
Ya, Dia Abi. Nama panjangnya Abimanyu Ragaff. Seorang anak tunggal yang hidup bersama seorang bunda.
Orangtua Abi telah bercerai sudah hampir 2 tahun yang lalu. Ayahnya adalah seorang pengusaha pertambangan batu bara di Kalimantan, Namanya Adiwijaya. Dia selalu sibuk bekerja, dan jarang pulang. Tetapi, bukan itu alasan utama mereka bercerai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE
Teen Fiction"Kenapa lo senyam senyum gajelas kek gitu?!!" tanya Abimanyu menyelidik. "Kinipi li sinyim sinyim gijilis kik giti?!!" timpal Renaya santai dengan wajah tanpa dosa. Sepenggal dialog antara 2 bocah SMA yang masih labil dengan perasaan masing-masing. ...