CHAPTER 20 [BabyGuard] - Moment In Nami Island ♡

1.2K 215 7
                                    

"Kamu bukanlah darah dagingku, tapi kamu sebagian dari aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu bukanlah darah dagingku, tapi kamu sebagian dari aku."

Jarak sepuluh meter terasa jadi satu kilometer bagi Jimin. Dia terus merenungi ucapan Eonnie itu. Apa kesalahannya. Apa yang telah dia dan teman-temannya perbuat sampai di sisihkan seperti ini secara tiba-tiba.

Sial.

Kata sial yang paling mengganggu otaknya. Entahlah, terlalu berlebihan jika dia dikatakan sebagai pembawa sial.

Anehnya lagi, ketika Jimin melewati beberapa rumah yang menjadi tetangganya, dan terdapat orang-orang disana, mereka tidak menampakkan senyuman seperti biasa.

Ada apa dengan perumahan Gangwon-do?

Jimin membuka pagar rumah. Pandangannya sekilas teralih ke sebrang rumah dimana dia melihat Daeyoung tengah memainkan gitar sendirian disana.

Daeyoung melihatnya dengan tatapan tajam, siapa bilang Jimin tidak bisa begitu. Dia malah semakin tajam dari Daeyoung. Merasa tidak ada gunanya, Jimin memasuki rumah meski tidak membawa apapun.

---

Gangwon-do 8.50 KST.

Namjoon membuka semua tirai jendela rumah. Cahaya matahari pagi mulai masuk menerangi ruangan secara alami. Pintu utama sengaja Namjoon buka, kata gugel, udara pagi sehat untuk pernafasan jadi Namjoon membiarkan banyak udara segar masuk.

Namjoon menggendong Rapmon keluar rumah. Dan berjalan-jalan di beranda rumah.

"Hyungjae, annyeong haseyo..!" ucap Namjoon ramah pada tetangga sebelah rumahnya. Ya, yang waktu itu menawarkan banyak produk bayi pada Namjoon.

Namun?

Pria itu memalingkan muka seakan tidak melihat Namjoon.

Awalnya Namjoon bingung, tapi mungkin dia hanya bercanda saja.

"Ah, ne. Produk yang saya pesan bagaimana hyung?" tanya Namjoon membuka pembicaraan. Tapi apa sebaliknya sikap yang dia terima?

Pria itu melihat remeh kearah Rapmon, "Cancel. Produk itu tidak jadi saya jual, joesoenhamnida, lebih baik kamu mencari ke tempat lain saja," ucap pria itu lalu masuk ke rumahnya dan mengunci pintu.

Namjoon terlongong cukup lama dia mengingat apa kesalahannya tapi, rasanya tidak ada. Sampai Rapmon menepuk pelan pipinya dan menggigiti tangannya. "Wae?"

Namjoon tersenyum hampa. Dia hanya tidak mau terlihat bingung dan sedih di depan putranya. Kalau benar sedang ada masalah, biar hanya Namjoon yang merasakannya. Namjoon lalu mengecup puncak kepala Rapmon dan berbisik bahwa semua akan baik-baik saja.

BabyGuard 𖠌 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang