Bab7-Party

6 1 0
                                    

"Seharusnya gue gak ada disini"
                         
                              -----
Gita berada di ruang keluarga dan menatap kosong film kartun kesukaanya, upin ipin.

Dua satu ringgit~~

Gita tersadar karena notif yang masuk dalam iphone pin milknya dengan stiker upin ipin yg tertutup oleh casing pink polosnya.

087*****: Gita, jangan lupa dateng
                   ke ultah gue ya, gue
                   tungguin jam 7 malem
                   acaranya dimulai. Jangan
                   sampe telat ya
                   Peluk jauh dari bela 🤗

Anjay dia ngingetin gue lagi, batin Gita. Gue ikut gak ya?

Gita segera lari ke dalamnya tanpa mematikan serial kartun yang masih menyala. Ia segera membuka lemari putih yang berada dipojok kamarnya, "Gue pake apa, nanti malah malu-maluin. Lagian gak enak juga gak dateng ama kak bela tapi kalo dateng gue ngapain aja nanti?" tanyanya sambil mengacak isi lemarinya.

Anatasya memilah-milah beberapa model baju hingga baju lebarannya. Hingga ia mengacak rambutnya yang tergerai dan berbaring di kasurnya karena bingung apa yang akan dipakai, hingga akhirnya ia mengingat baju yang dulu membuat bahagia sesaat dan ragu yang berkepanjangan.

Ia menarik bangku kaca untuk membantunya meraih kotak di atas lemarinya.

Ia berusaha tegar dengan menarik nafas dan tertahan ketika membuka kotak berisi gaun hitam selutut dengan desain sederhana namun elegan.

"Git.. Yang penting gak malu-maluin diri" katanya sambil menatap cermin didepannya.

                              ***
Bela menyambut para tamunya untuk merayakan ulang tahunnya yang genap 17tahun, "Selamat ulang tahun bel, lu cantik kek biasanya jadi gue gak kagum" kata Aldi teman sekelasnya.

"Hehe.. Makasih sebelumnya udah datang, silakan masuk Al" balas Bela.

"Eh Al, lu bareng Saka gak?" tanya Bela sambil menepuk bahu Aldi. "Enggak bel,  mungkin dia lagi otw" saut Aldi.

Bela hanya menganguk untuk menenangkan dirinya sambil memejamkan mata berdoa Saka segera datang karena acaranya akan segera dimulai"

Saka berdiri tepat didepan Bela sambil memeluknya yang masih dengan mata tertutup "Happy brithday Bel, semoga gue makin ganteng" ucapan Saka yang langsung membuat Bela membuka mata dan melayangkan cubitan di pipi Saka. "Lu ya masih sama aja, gue yang ulangtahun kok lu yang jadi makin ganteng"

Mereka masuk bersama tanpa menyadari Gita dibelakang, "Eh Sak, kado gue mana? Mana lagi masa gue ngutangin lu buat beli kado gue" canda Bela sambil memeluk pinggang Saka dan hilang dari pandangan Gita.

"Ahh.. Akhirnya gue terdzalimi lagi, sabar Gita". Gita melewati pintu kayu dengan ukiran unik yang sudah terlihat mahal yang langsung mengarah ke kolam renang.

Gita terus menoleh mencari mungkin ada salah satu temen seangkatannya disini. Mungkin saja, namun imposible.

"Gue ngapain disini ya allah" kata Gita sambil menatap keatas dan mengelus dadanya.

Bela yang melihat tingkah gita, segera menghampiri "Anastasya.. akhirnya lu dateng juga, kenapa gak bareng Saka aja kesini?"

"Enggak kak lagian dia bukan gojek dan gue gamau bayar dia" jawab Gita.
"Hahaa.. Lu lucunya orangnya, eh btw lu cantik banget malem ini. Buktinya cowok-cowok pada ngeliatin lu sekarang" ucap Bela pada Gita.

Gita hanya melihat sekeliling dan merasa Bela hanya bercanda saja atau faktanya malah ia keliatan odong-odong yang lagi pentas malam.

"Eh git, selamat menikmati pesta gue ya.. Jangan sungkan-sungkan,  gue tinggal dulu yaa. Have fun prettygirl" ucap Bela sambil meninggalkan Gita.

Gita menganguk dan menuju meja makan dan hanya  ingin segera duduk dan menengalamkan wajahnya disana, namun lengannya ditarik dengan sangat kuat dan membuat ia kesakitan dan menoleh siapa yang melakukan ini, Saka. Saka menarik gita dalam pelukannya dengan jas biru dengan kaos hitam dan rambut yg tertata rapi yang jarang dilihat Gita. Gita memberontak dan berusaha melepas pelukan Saka yang hanya sampai pada dada bidangnya karena kurang nyaman dan sudah menjadi pusat perhatian kali ini. "Kak, tolong lepasin" minta Gita.

Seisi pesta melihat mereka, Bela merasa antara senang dan menahan rasa kecewa. Tapi untuk apa?

Saka terlarut dan tidak menghiraukan situasi dengan tatapan tamu pesta dan siulan teman-teman cowoknya. Hingga akhirnya Gita menggigit lengan atas Saka membuat ia kesakitan dan melepas pelukannya.

Gita segera menjauhi Saka dan menghampiri Bela meminta izin pulang dulu, "Kak bel, makasih ya.. Selamat ulangtahun, gue pamit dulu. Udah disuruh pulang"

"Iyaa..pulang ama Saka?" tanya Bela.
"Enggak kak, gue pulang sendiri gpp" jawab Gita.
"oh yaudah hati-hati ya"

Seharusnya gue gak ada disini~~

                           ****
Gita segera keluar dengan langkah terburu-buru dan menahan sesaknya. Hingga tepat ditepi jalan sepi dan gelap ada mobil sedan merah menghampirinya. "Git, acaranya dah selesai?" tanya Aksa.

"Belum kak, gue pulang dulu. Dah disuruh pulang" Gita memberi alesan untuk segera hilang dimuka bumi ini.

"Ohh sama siapa? Saka?" tanya Aksa lagi.
"Enggak kok kak, gue juga lagi nunggu taksi sapatau ada yang lewat" Gita sambil menoleh kanan kiri mencari taksi lewat.
"Gue anterin pulang" ucap Aksa dengan tegas.

Gita hanya membalas ajakan Aksa dengan anggukan.

@erisanur_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CharvakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang