- j u s a l p u k a t -
••••Happy reading✨🌟
'okee pokoknya gue harus nyampe warung lima menit dari sekarang.jem jem seginikan jus udah mulai ludes, ewh mana ngidam bat guee'
Gumamnya sambil berlari cepat menuju teh hani si penjual jus langganannya.
"Teh alpukatnya satu yaa"
"Saya duluan teh, alpukatnya 2"ucap seseorang yang entah dari kapan sudah ada di samping yumi.
"ehh apaan sih lo, kan gua duluan yg mesen, ngantri dong!"
Tak ada sahutan dari orang yang berada disampingnya itu. Dia malah sibuk dengan benda pipih yang sedari tadi berada di genggamannya.
" Punten kang...jus alpukatnya teh sisa segelas, akangnya bisa dateng lain hari aja yaa " kata teh hani yang membuat yumi tersenyum puas.
"Tuhh denger kan lo lain kali makanya klo mau belituh pagi pagi dari si teteh buka kedainya"
Lagi lagi ocehan yumi hanya dibalas dengan tatapan dingin cowo yang berada tepat disampingnya.
Ewh sok banget dingin, gagu apayaa gabisa ngomong, ehh tadi dia mesen ngomong ,anjirrr pen gua tampol mukenyeee' gerutunya didalam hati sambil menatap sinis ke cowok itu
"Apa lo liat liatin gue"kata cowok itu risih sedari tadi ditatap sinis seorang yumi.
"Dihh pede lo segalaksi"ucapnya hiperbola."lagian ngapain si lo masih disini, udah dikasi taukan alpukatnya sisa segelas"
Lagi lagi tak ada jawaban. Ayumi berusaha sabar walaupun genggaman tangannya disisi kanan kiri tubuhnya semakin menguat . Menahan gejolak amarahnya saat ini, lagipula tak ada gunanya jika dia harus beradu kekuatan dengan cowok dingin yang tak dikenal. di depan kedai jus pula. Bisa viral jika itu terjadi. Sesaat menunggu. teh hani siap membuat jus alpukatnya.
"Itu buat saya aja teh jusnya"ujar cowok bertubuh proposional itu hendak mengambil jus yg berada di genggaman teh hani.
"Ehh..ehh..ehh gabisa gitu dong, gue duluan yang mesen,lagian gue udah ngidam banget jus alpukatnya teh hani, lu ga kasian nanti debay gue yang dari keturunannya blake richardson ini lahirnya ileran."
"Emangnya gue perduli"ucap nya sambil mengalihkan pandangan dan langsung merebut jus yang berada di tangan teh hani dan menyerahkan selembaran uang limapuluh ribuan."kembaliannya ambil aja teh, gapapa kok satu aja, tar klo saya dateng lagi berarti gratis yaa teh makasii tehh"
Teh hani yang bingung harus bagaimana, hanya melihat punggung cowo yang memang juga langganannya itu sambil menggeleng geleng pelan.
"ma-maaf yaa neng yumi, teteh gabisa ngebantuin.dia emang orangnya begitu, suka ga mentingin perasaan orang disekitar"ucap teh hani terbata merasa bersalah kepada yumi.
Untuk keadaan yumi sekarang. Kalau ada ember penampung di depan mulut yumi, mungkin sudah ketampung dua baskom akibat air liurnya yg sudah membendung menahan keinginan memanjakan tenggorokan dengan jus alpukat teh hani telah pupus ditelan harapan. Kesal bercampur haus yang dirasakannya menjadi satu membuat emosinya menggebu gebu terhadap pria yang telah merebut jusnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouvaille
Novela Juvenil||ON•GOING|| Ini bukan perihal dua insan yang saling mencintai, tapi tentang tiga hati yang saling memuji - muji. Menjauh bukan berarti tak berkeluh, karna dekat bukan berarti merengkuh apalagi jika batin terus memisuh - misuh. disaat hati menyukai...