RAKA II -Cantik

10 2 9
                                    

RAKA

~*~*~*~*~~*~*~*~*~~*~*~*~*~~*~*~*~*~~*~*~*~*~

"Raka" bisik Mila yang duduk disamping ku.

"Hm" balasku cuek.

Sebenarnya gue juga gak enak buat cuekin Mila, tapi ini gara gara Daniel. Daniel bilang Mila suka sama gue. Yang gue mau kita temenan aja. Gak lebih dari itu. Kata Daniel Mila baper sama gue, karna gue selalu baik sama dia. So jadilah kayak sekarang karna gue udah tau perasaan Mila. gue jadi rada gimana gitu ke dia. Bukan risih, cuman gue gak suka kalau cewek ngejar ngejar, gue masih suka prinsip cowok yang berjuang. Karna gue tipe cowok yang suka tantangan juga. Mila sebenarnya cantik, bukan sekedar cantik biasa, dia cantik benar benar cantik. Daniel juga nyuruh gue buat nembak Mila, dia bilang cinta bakalan tumbuh seiring berjalannya waktu. Dan prinsip itu gak berlaku ke gue. Gue punya mantan yang awal kisahnya juga kayak gue sama Mila sekarang. Dan ujung ujungnya kita putus. Dan mantan gue itu yang paling ngerasa tersakiti, karna pada akhirnya gue juga belum bisa buat jatuh cinta sama dia. Dan gue gak mau ngulangin kesalahan kedua. Kata bokap gue, perempuan itu buat dilindungin bukan buat disakitin

"Tau gak sih, Anna baru aja publish cerita di wattpadnya tentang Adrian" ucap Mila sambil menahan tawanya.

Gue berhenti sejenak dari aktivitas nulis gue. Anna, nama itu udah gak asing lagi buat gue untuk 3 tahun di SMA ini. Untuk 3 tahun pertemanan gue dengan Mila. Sepertinya selalu saja ada nama Anna didalam setiap topic pembicaraan antara gue dengan Mila. gue tau Anna yang mana. Lebih tepatnya gue tau orangnya yang mana duluan dari pada namanya. Gimana bisa? Tentu aja bisa. Namanya juga takdir. Eh atau ini cuman kebetulan aja kali ya. Sabar akan ada saat nya gue ceritain awal gue tau dia.

Kayaknya kalau ada orang tanyain tentang Anna ke gue, gue bakalan tau semua deh tentang dia. Dari tanggal lahir, seluk beluk keluarga, makanan yang dia suka atau bahkan nama peliharaanya, kucing yang dia asuh dari smp yang dia jumpa dari pinggir jalan yang dia kasih nama pau pau. Bahkan gue tau seberapa cintanya dia sama sohib gue yang duduk di kursi paling pojok sebelah kanan gue itu. Yang tidak lalin dan tidak bukan adalah Adrian. Kalau dipikir pikir Anna setia juga jadi secret admirer buat tuh cowok yang notabene udah punya pacar yang udah dia pacarin hampir 4 tahun. Tapi emang siapa sih yang bisa menolak pesona seorang most wanted itu selain kaum berbatang yang masih waras tentunya. Tapi kalau kalian mau tau, gak mau tau juga gak apa apa, karna gue tetap bakalan bilang. Pacar Adrian itu sebenarnya setipe juga kayak Anna, sama sama manis, pendiam, kalem dan tentunya pintar. Cuman pembedanya Nania pacar Adrian juga most wanted di kampusnya sana, iya Adrian pacaran sama mahasiswi semester 2 Managemen Bisnis.

"Terus?" ucapku yang penasaran, karna jujur saja setiap cerita yang berhubungan dengan Anna lama kelamaan seperti sebuah film bersambung yang setiap episodenya selalu mengundang rasa penasaran gue.

"Terus Ka, Lu ta.."

"MILA! RAKA! PUTAR 5 KALI" ucap pak Tinja selaku guru killer yangsangat berbudi luhur.

Tanpa harus dijelasin lagi, semua orang juga tau apa hukuman yang bakalan dikasih sama Pak Tinja. Putar 5 kali artinya lari keliling lapangan sekolah 5 kali gak pake jeda jeda.

Jahat? Namanya juga guru killer, kalau gak jahat, gelar itu gak akan melekat di dia.

Ditengah teriknya matahari jam 11 pagi gue sama Mila melaksanakan hukuman kita. Seragam kita dua udah basa sama keringat, dan anak anak yang lagi olahraga cuman bisa ketawain, atau bahkan siul siulin kita berdua. Jujur gue mau buat pembelaan tadi ke tuh guru killer tapi gue masih punya hati dengan gak biarin Mila buat lari sendirian. Karna gimana jug ague yang buat dia makin semangat buat lanjutin ceritanya.

"Ka, lu gak capek?" ucap Mila yang kini berlari lebih lambat dari gue.

"Nanggung 2 putaran lagi Mil, lari lu, gue gak mau dihukum lari 10 kali ya" ucapku yang kemudian kembali melajukan kakiku. Namun belum cukup jauh tiba tiba aja anak anak dilapangan mulai riuh, dan beberapa berlari kearah gue. Dan waktu gue ngeliat kearah tujuan mereka gue kaget Mila udah tergeletak di lapangan. Dengan cepat gue lari ketempat Mila, dan langsung gendong dia ke UKS.

RAKANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang