RAKANNA VI-FARHAN

25 2 13
                                    

hallo semuanya
Disini aku bakalan mix pov Anna dan juga Raka. Jadinya aku pakai POV orang ketiga disini.
tenang aja, aku nulis ini juga udah pastinya udah dengar cerita dari dua sisi. Walau bagaimana pun juga aku mencoba adil disini.




happy reading guys

Setelah satu minggu lebih, setelah kejadian Adrian yang tiba tiba saja menotice keberadaan Anna setelah 3 tahun ini. Anna benar benar dibuat jatuh sejatuh  jatuh nya kepada perasaan nya pada Adrian.
Kalau kalian bertanya, bagaimana dengan jaket yang dipinjamkan Raka, tenang saja Anna sudah mengembalikan nya. Tapi tidak secara langsung, dia menitipkannya pada Mila. Untung Mila tidak banyak bertanya, hanya pertanyaan basa basi saja
"Kenapa gak balikin sendiri" tanya Mila saat itu
"Gak sanggup, ntar diledekin sama dia" ucap Anna jujur.

Bukan Anna tidak tahu berterimakasih, bahkan Anna sudah mencuci jaket itu dua kali. pertama dia mencucinya dirumah, yang kedua dia melaundry kan jaket Raka lagi.

Dan disinilah Anna dengan tim seksi acara lainya, sedang  menyusun dan mengoreksi setiap penampil yang nantinya akan tampil di acara pensi nanti, yang notabene hanya tinggal 3 hari saja.

Anna mengikat rambutnya yang terurai yang menurut nya sangat mengganggunya , sampai tanpa sengaja dia mendapati sepasang mata yang tengah memperhatikan tiap geraknya.
Anna diam dengan posisinya saat ini, dengan kedua tanganya yang masih memegangi kesatuan rambutnya, dengan ikat rambut hitamnya yang digigitnya.  Mencoba memastikan jika laki laki itu memang memperhatikanya saat ini.

sampai akhirnya laki laki itu menaikan kedua alisnya, seakan akan bertanya "Apa" pada Anna.

Dan respon Anna hanya bisa memicingkan matanya, bingung namun sekaligus dejavu seakan akan dia pernah berada diposisi ini sebelumnya.

sampai sebuah suara membuyarkan fokus Anna pada laki laki yang sedang menatapnya sedari tadi yang tak lain  adalah Raka.

"Anna..dicariin Farhan" ucap Alex teman sekelas Anna yang berhasil membuat Anna reflek melepaskan tanganya dari rambutnya yang membuat rambut panjangnya itu terurai kembali.

"Oh okey, dimana?"

"Di ruangan properi panggung" ucap Alex yang kemudian memilih kembali bergabung dengan panitia pensi lainya.

####

"Lo yang nyusun? lo ada perhatiin gak sih ini tuh salah, gue udah berkali kali kan bilang ke lo, CEK , TELITI,  JANGAN SAMPAI SALAH!" Bentak Farhan pada Anna.

Jangan harap Anna menangis saat ini, wajah datar seolah olah dia tak salah, tak ada sedikitpun tanda tanda dia akan menangis saat ini.

"Gue udah cek ini berkali kali Farhan, dan sebelum gue kasih ke bagian percetakan juga gue udah kasih tunjuk ke Lo kan?"

"Jadi salah gue?"

Anna memilih diam, dia tau Farhan dengan baik. Dan diam adalah pilihan terbaik untuk tidak berargumen dengan Farhan.

" Anna? salah siapa? gue?...iya salah gue? lo cuman gue suruh urusin itu aja, lo gak gue suruh kerjain kerjaan lain,dan  gue kasih kerjaan itu ke lo karna gue percaya, kalau udah kayak gini gimana? lo suka yang perfect kan? tapi ini apa Anna?" ucap Farhan dengan suara nya yang cukup tinggi dengan kertas cetakan yang salah yang digunakan nya sebagai alat untuk menunjuk Anna. Yaup, kalian tahu lah bagaimana posisi Farhan saat ini

lagi, Anna masih diam, memilih untuk mendengarkan semuanya. tanpa membantah

"Jawab Anna, ini yang buat gue kesel sama lo. Gue itu butuh jawaban bukan diam. kalau iya bilang iya kalau enggak bilang engak" tegas Farhan pada kalimat terakhir nya.

RAKANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang