Part 10 END

6.9K 345 19
                                    

Jensoo💙

Happy Reading😊

***

Jennie membuka matanya saat merasakan tangan seseorang menggenggam tangannya, dia mengedip - ngedipkan matanya berulang - ulang untuk melihat siapa yang kini sedang tersenyum menatapnya.

" Kau sudah sadar? ", tanya seseorang yang tidak asing lagi dengannya.

Kini pandangan Jennie mulai jelas sedikit demi sedikit, dia pun melihat seseorang yang tersenyum senang dengan kesadarannya.

" Kau? ", ucap Jennie.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
" Jen? Kau sudah sadar? Syukurlah, aku bahagia sekali ", ucap Jisoo terharu melihat Jennie yang tersadar.

" Jisoo? Kau.... kau.... ",

" Jennie, kau membuatku takut! Kau tahu kau tidak sadarkan diri selama sebulan ini? ", tangis Jisoo membuat kening Jennie mengkerut.

" Aku? Tidak sadar selama sebulan? ", bingung Jennie.

" Neh, kau mengalami kecelakaan saat kita akan bertemu di taman. Ku pikir aku akan kehilanganmu ", ucap Jisoo yang masih terisak sambil memeluk Jennie yang masih terbaring.

Jennie masih merasa bingung, jadi penculikan itu? Dan apa yang terjadi pada Jisoo semuanya, hanya mimpi? Masuklah Dokter bersama dengan beberapa suster yang akan memeriksanya.

" Syukurlah Ny. Kim, Anda sudah sadarkan diri. Kami akan memeriksa kondisi anda sekarang. ", ucap Dokter yang membuat Jisoo harus menunggu diluar kamar Jennie.

" Anda sangat beruntung memiliki isteri yang setia menemani disaat anda koma, dia benar - benar wanita yang sabar ", ucap Dokter membuat Jennie tersenyum.

" Anda harus beristirahat beberapa hari lagi untuk memulihkan kondisi tubuh anda agar anda bisa kembali normal ", ucap Dokter membuat Jennie mengangguk.

" Neh, Kamshamida Dokter ", ucap Jennie dan Dokter pun tersenyum lalu keluar dari kamar Jennie.

Jisoo mendekati Jennie yang kini menatap kearahnya sambil tersenyum, saat Jisoo duduk disampingnya Jennie menggerakkan tangannya lalu mengusap pipi Jisoo lembut.

" Kau terlihat lelah, Jisoo-ya ", ucap Jennie.

" Bukankah kau yang membuatku seperti ini? Menunggu dalam kecemasan dan tanpa kepastian ", ujar Jisoo sambil cemberut dan menunduk, cairan bening pun mengalir dari wajah cantiknya.

Perlahan Jennie mengusap air mata itu lalu mengangkat dagu Jisoo, Jennie mencoba mengangkat tubuhnya yang masih terasa ngilu.

" Aku juga merasakannya Jisoo, rasa cemas dan takut itu. Aku kira aku kehilanganmu ", ucap Jennie yang langsung mencium kening Jisoo.

" Tapi syukurlah semua berakhir, aku dan kau masih disini ", tambah Jennie membuat Jisoo langsung memeluknya.

" Aku merindukanmu, Jen. Sangat merindukanmu ",

" Aku mencintaimu, Jisoo ", ucap Jennie membuat Jisoo melepaskan pelukannya dan menatap Jennie tidak percaya.

" Mwo?! ",

" Neh, aku sangat mencintaimu. Aku ingin pernikahan kita tidak akan pernah berakhir oleh apapun termasuk perjanjian itu ", ucap Jennie membuat Jisoo semakin tidak percaya, namun raut wajahnya tidak bisa menyembunyikan perasaannya yang dilanda bahagia.

" Aku juga mencintaimu, Jennie. Aku sangat mencintaimu! ", ucap Jisoo.

Keduanya tersenyum dan masih saling bertatapan, Jennie dan Jisoo mulai mendekatkan wajah mereka. Jisoo menutup matanya dan merasakan sebuah bibir yang terasa kering kini menyapu bibirnya yang basah, mengecup perlahan dengan sangat lembut.

Started From, Marriage (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang