Kini, Haira sedang melaksanakan ujian pondok dihari terakhir. Setelah ujian selesai, Santri dan santriwati diperkenankan untuk berlibur menuju kampung halamannya masing masing. Tetapi, sebelum seluruh santri diliburkan, para santri diwajibkan untuk mendengarkan nasihat pimpinan pondok.
Berhubung ini adalah liburan kenaikan kelas di bulan Ramadhan, seluruh santri diliburkan untuk sebulan kedepan. Agar para santri dapat berkumpul dengan keluarga ketika lebaran.
Haira tak sabar untuk segera sampai di rumah. Ia ingin istirahat, penat rasanya di akhir akhir ini. Dan jawaban dari semua pertanyaan yang ada dibenaknya akan terjawab pada liburan kali ini.
Haira penasaran apa yang akan terjadi dengan Riyan dan dirinya.
Saat Haira membuka notifikasi, ia mendapat berbagai macam pesan dan itu dari,, Alfa? Siapa Alfa? Tanyanya dalam hati. 'Ohh iya aku inget sekarang.' lanjutnya dalam hati ketika sudah mengingat siapa itu Alfa.
Ya, jadi ketika Haira dijenguk, ada seseorang yang mengirim pesan padanya lewat messenger. Dan Alfa tersebut meminta tolong padanya untuk menyampaikan pesan untuk santriwati yang bernama khalda. Dan kebetulan, khalda adalah teman seperguruannya di karate. Haira pun mengiyakan. Dan mereka berkenalan.
"Assalamualaikum Ai? Send nomer WhatsApp lu kesini ai.." begitu pesannya dimesseger.
Haira memberikan nomernya kepada Alfa dan mereka pun berteman. Mereka berbicara mengenai banyak hal. Dan ternyata, Alfa adalah anak silat, jadilah mereka bercerita mengenai bela diri.
Riyan? Riyan masih suka mengirim pesan kepada Haira, merekapun jadi semakin akrab.
Sudah tiga hari Haira berada dirumahnya. Dan kedekatannya dengan Riyan pun semakin lengket, begitupun dengan Alfa, Haira tidak segan segan untuk bercerita mengenai kedekatannya dengan Riyan kepada Alfa. Dan Alfa pun demikian, ia tidak menutupi masalahnya, ia terbuka dengan Haira, mereka pun menjadi lebih akrab sebagai teman curhat.
Oh iyaa, ada satu orang lagi yang belum diceritakan. Setelah kenal dengan Alfa, Haira pun mendapat pesan dari santri yang bernama Ari.
Ari adalah santri hadroh yang satu grup dengannya di WhatsApp. Ari bilang, ia mendapatkan nomer Haira dari grup tersebut. Dan Haira pun welcome untuk pertemanan mereka.
Ari sering sekali mengirim pesan padanya. Entah sekedar menanyakan kabar atau berbasa basi lainnya. Ari selalu mencari topik pembicaraan dengan Haira, salah satunya mengenai Hadroh. Dan ketika Ari tau kalau Haira adalah Vokalis Hadroh di putri, tak jarang pula Ari memintanya untuk mengirimkan voice note suara Haira padanya.
Awalnya Haira menolak untuk memberikan suaranya. Tetapi menurutnya, sesekali tidak apa memberikan suaranya kepada orang lain. Ia berfikir, toh setiap dipondok juga dia bersholawat didepan orang banyak. Jadilah ia memberikan voice note suaranya kepada Ari dan tanpa Haira sadari, Ari merasa nyaman. Sampai suatu ketika, Ari mengungkapkan bahwa ia menyukai Haira. Haira terlonjak kaget kala itu, ia mulai memikirkan kedekatannya dengan Riyan. Maka, Haira pun bercerita mengenai Ari kepada Alfa. Alfa berkata bahwa Haira harus menjelaskan perasaannya kepada Ari, Alfa bilang, ia harus berani jujur untuk mengatakannya. Dan Haira pun melakukannya. Haira bilang, ia menyayangi orang lain dan orang itu adalah Riyan.
Haira dapat merasakan kekecewaan Ari padanya. Haira kira, Ari akan berhenti untuk menyukainya tetapi dugaannya salah. Ari berkata padanya bahwa ia akan terus berusaha untuk mendapatkannya. Haira sudah melarang Ari untuk tetap menyukainya dan sekali lagi, Haira menegaskan bahwa ia menyayangi Riyan, bukan Ari.
Ari pun Keukeh dengan pendiriannya tetapi akhirnya ia berkata "yaudah Ay, terserah anti mau bilang apa ke ana, dibales atau engganya rasa suka ana, ana ngga perduli, ana ngga akan mundur untuk menyukai anti, ana masih berharap kalau nanti anti bakal bales perasaan ana. Kalau anti sekarang sayangnya sama Riyan, ngga apa apaa, semoga anti bahagia ya ay" begitu ujarnya.
Haira bingung apa yang harus ia lakukan sekarang, ia pun bercerita kembali kepada Alfa. Alfa pun memberikan sarannya yang lagi lagi dituruti oleh Haira. Alfa menyuruhnya untuk menceritakan ini pada Riyan. Dan ketika Haira bercerita, Riyan bilang "Ohh, jadi Ari suka sama elu ay? Ya udahlah dia lebih baik dari pada gua" begitu balas Riyan ketika Haira bercerita mengenai Ari.
Haira makin merasa tidak nyaman dengan situasi ini. "Eh yan, ngga gituu, tapi gua udah bilang ko ke Ari kalo gua lagi deket sama elu dan Ari bilang dia ngga masalah kalo gua deket sama elu." Balas Haira bingung.
"Apa ay? Ngga masalah? Berarti dia bakal terus suka sama elu kan walaupun dia tau kalo elu deket sama gua?" Tanya Riyan yang membuat Haira terdiam.
🍁🍁🍁
Ditanggal 27 Mei, ketika pagi hari, Haira dipanggil oleh mamanya, ia diperintahkan untuk membeli bubur bayi untuk Haidar adik bontotnya.
Haira berjalan kedepan perumahan untuk membeli apa yang harus dibelinya. Haidar pun ikut serta dalam gendongannya. Dan ketika sedang berjalan kembali menuju rumahnya, ANDRE? Ya, ia berpapasan dengan Andre, mantannya ketika SD. Andre tersenyum padanya dan mau tidak mau, Haira membalas senyuman itu.
Dimalam harinyaa, setelah tarawih, Haira tadarus Alquran di masjid Baitul. Dan karena rumahnya dengan masjid tersebut cukup jauh, Haira memutuskan untuk menunggu sang ayah yang sedang menjadi Amil.
Sesampainya di rumah, jam menunjukkan pukul 22:56 WIB dan well, Haira tidak bisa tidur. Dan akhirnya ia memutuskan untuk membuka handphone untuk mencari kegiatan agar ia tidak bosan.
Belakangan ini, Riyan jarang menghubunginya, dan Haira pun memutuskan untuk tidak menghubungi Riyan duluan. Tetapi keputusannya membuatnya selalu menunggu notif dari Riyan, akhirnya Haira mengirim pesan kepada Riyan.
Setelah berbasa-basi, Haira menyampaikan apa yang ada didalam hatinya "Lu kenapa si yan? Ko berubah gini?" Tanya Haira.
Tak lama, pesan dari Riyan muncul "Berubah gimana si ay? Gua masih tetep Riyan ko. Hehe"
"Ya gua ngerasa beda aja gituu sama sikap lu sekarang, guaaa Mulu yang nyari topik and than balesan lu terlalu simpel. Seolah olah lu nunjukin kalo elu tu ga mau lagi chatan ama gua." Jelas Haira.
Ya Allah, kenapa aku jadi alay begini sii?? Herannya pada diri sendiri. Ah bodolah malumin aja ya mentemen, masih Tsanawiyah. Hehe.
Ketika Riyan membalasnya, Haira langsung membuka notifikasi tersebut "Duh, gimana ya ay, gua mau jujur nih sama elu, tapi semoga lu bisa ngerti apa yang bakal gua sampein" kata Riyan, "yan, justru gua nunggu lu buat jujur tentang perasaan lu. Gua ngga bisa diginiin terus, ngga ada kepastian."balas Haira "tell to me what you feel now?" Lanjut Haira.
"Ay, jujur gua mau berubah jadi lebih baik. Gua ngerasa bersalah kalo gua deketin elu. Gua punya hafalan dan elu juga ada diposisi yang sama. Dan menurut gua, lebih baik kita fokus ke hafalan kita masing masing" jelas Riyan "kalo elu mau kepastian dari gua, oke maafin gua karna pernah bilang kalau gua sayang sama lu dan itu fakta. Waktu itu gua emng sayang sama lu, dan mungkin perasaan itu masih ada sampe sekarang"lanjutnya.
"Yan, kalo lu fikir gua mau more than friend sama lu, lu salah yan. Dari awal gua emang gaada niatan buat pacaran lagi. Gua cuma minta kepastian kalau lu beneran sayang sama gua apa engga. Udah cukup itu aja. Dan sekarang, gua tau jawabannya." Jawab Haira. "Gua gamau ngekang elu yan, lu bebas jalanin hidup lu. Gua harap, lu bisa jadi yang paling baik dari apa yang lu harepin ya yan, semangat terus ngafal qurannya. Jangan kecewain orang yang sayang sama lu. Makasih buat rasa sayang lu yang udah lu sisihin buat gua. Gua sayang lu juga yan. Selamat berjuang di jalanNya."
Ketika Haira mengnekan tombol kirim, jam menunjukkan pukul 23:20 WIB.🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Hairaa🍁
Teen FictionHaira merasakan hal yang berbeda ketika seorang Santri di hukum oleh ustadnya untuk berpidato di depan santriwati. Riyan, adalah sosok lelaki yang dikirim sang ustad untuk berpidato dikelas putri. Ia bilang, itu bukan hukuman, tetapi Amanah...