12 - Hadiah

42 3 0
                                    

Kebahagiaan itu bukan hadiah yang turun dari langit. Tapi sebuah perjuangan yang harus terus diperjuangkan sampai akhir nafas.

- Anne Avantie -

××××××××

Akhrinya bel pulang sekolah telah dibunyikan. Zean kini sudah didepan pintu kelas adiknya dengan menyenderkan tubuhnya kepintu.

"Abang lo udah nungguin tuh"ucap Neysa.

"Enak bener dah,punya abang ganteng"sahut Fira.

"Hehe,yaudah Sofia duluan ya"pamit Sofia. Mata Sofia tak sengaja saling bertatapan dengan Key lalu Sofia tersenyum dan begitu juga dengan Key.

"Key ayo"ajak Glen yang mengagetkan Key.

"Senyum-senyum teross"sindir Leon.

"Apaan sih"kesal Key. Lalu Key dkk keluar dari kelasnya.

Key menatap arah Zean.
"Eh bang,udah lama kita nggak ketemu" panggil Key lalu bersalaman ala laki-laki.

"Weh Key,lu udah gede juga ya"kekeh Zean.

"Hahaha kapan-kapan mainlah bang sama kita-kita"tawar Key sembari menunjuk kedua temannya.

"Bang Zean sama Key saling kenal?"tanya Sofia.

"Key itu temen abang waktu kecil dulu malah udah abang anggep adek sendiri"jelas Zean.

"Ohh gitu!"jawab Sofia.

"Cocok dah kalo gitu"sindir Leon yang langsung ditatap tajam oleh Key.

"Kita duluan ya bang"pamit Key.

"Ayo pulang"ajak Zean.

"Iya bang"

Sesampainya dimobil Zean langsung mengarahkan mobilnya. Zean berfikir untuk mengajak adiknya ini jalan-jalan terlebih dahulu untuk menepati janjinya kemarin.

"Kita ke mall dulu ya dek"tawar Zean.

"Okehh"jawab Sofia antusias.

Sesampainya dimall Sofia dan Zean berada ditoko yang menyediakan barang-barang yang lagi trend. Sofia berfikir untuk memberikan Key sesuatu karena sudah membantunya belajar piano.

"Bang,kalo buat cowo itu bagusnya apa ya?"tanya Sofia.

"Ehh,kamu udah punya pacar y?"tuduh Zean.

"Ihhh nggak lah bang!"kesal Sofia.

"Jadi mau buat siapa?"tanya Zean.

"Buat Key,soalnya dia udah bantuin Sofia belajar piano tadi pagi"jelas Sofia.

"Ohh kalo buat Key itu.."ucap Zean lalu mencari-cari barang.

"Jam tangan aja gimana?"tanya Zean.

"Yaudah Sofia ngikut abang aja"jawab Sofia.

Setelah Sofia selesai membayar,Sofia dan Zean pergi untuk mencari makan malam mereka.

◼ ◼ ◼ ◼ ◼ ◼

Paginya seperti biasa Sofia dan Zean tengah sarapan tanpa Papa dan Bundanya yang pasti.

"Sepi banget ya bang"sahut Sofia.

"Yah ginilah dek"Jawab Zean.

Setelah selesai sarapan Zean dan Sofia langsung menuju sekolahnya.

kelas masih saja sepi,Sofia melihat Key yang sudah sampai lebih awal darinya. Setelah Sofia mengambil kotak yang ada didalam tassnya Sofia langsung menuju tempat duduk Key.

"Hay Key"sapa Sofia tak lupa dengan senyum.

"Nih buat Key sebagai ucapan terimakasih karna udah ngajarin Sofia hehe" ucap Sofia. Key yang tadi tengah menelungkupkan wajahnya dimeja jadi mendongak untuk melihat siapa yang datang.

"Nggak usah repot-repot"jawab Key. Sofia yang melihat wajah Key langsung terkejut karena banyak lebam yang terdapat didaerah pipi dan juga bibirnya.

"Key nggak papa?"tanya Sofia.

"Emang kenapa?"bingung Key.

"Kenapa wajah Key banyak lebam? Sofia obatin ya sebentar"ucap Sofia lalu mengambil P3K yang ada dikelasnya.

"Ini udah biasa"ungkap Key.

"Apanya yang biasa? Key habis berantem ya?"tanya Sofia,sembari mengobati lebam yang ada diujung bibir milik Key.

"Hmm"

"Kenapa bisa berantem? Key buat salah apa?"tanya Sofia lagi.

"Gw nggak papa"jawab Key.

"Key,kalo ada masalah itu jangan langsung diselesain pake cara berantem!" tegas Sofia.

"Iya maaf"jawab Key yang baru pertama kali mendengar suara Sofia benar-benar tegas.

"Udah diobatin lukanya"ucap Sofia yang langsung menatap mata Key dan begitu juga Key.

Deg..
Tiba-tiba jantung Sofia berdetak lebih cepat dari biasanya. Sofia langsung menjauhkan tubuhnya dari hadapan Key.

"Sofia permisi dulu"pamit Sofia gerogi lalu menaruh kembali P3K yang ia ambil tadi.

"Sofia.."panggil Key. Sofia langsung menoleh kearah Key.

"Makasih.."lanjutnya Sofia hanya membalasnya dengan anggukan dan senyum tersipu malu yang membuat pipinya memerah padam.

Sofia langsung segera duduk dikursinya sembari membuka bukunya.

◼ ◼ ◼ ◼ ◼

Bel pulang sekolah kini sudah dibunyikan. Zean memberi kabar kepada Violin jika hari ini rapat osis akan diadakan lagi.

"Huft.. Udah 20 menit nih"keluh Sofia yang tengah duduk dipinggir lapangan.

Lapangan kini tengah sepi hanya tersisa Key dkk.

Sofia benar-benar bosan dan dia mulai menyenderkan kepalanya dibangku.

"Sofia.."panggil seseorang.

"Sini ikut gw!"pintah Key yang langsung saja menariknya.

"Mau ngapain?"bingung Sofia.

"Kita duel basket"ucap Key antusias.

"Eh.. Sofia mana bisa main basket Key"jengah Sofia.

"Sini gw ajarin deh"jawab Key.

"Rebut bola ini dari gw ya,sampe bisa oke" lanjutnya,Sofia hanya mengangguk mendengarkan ucapan Key.

Key mulai memantulkan bolanya ke tanah,dan mulai berlari kesana kemari Sofia benar-benar kewalahan untuk mendapatkan bolanya. Key benar-benar sangat gesit.

"Key udah deh! Sofia nggak bisa"kesal Sofia.

"Kalo belum dicoba mana tau Sofia"jawab Key spontan.

Sofia yang tadinya sudah hampir menyerah kini kembali semangat lagi. Nyaris hampir sedikit lagi Sofia bisa mengambil bola itu Key langsung memutarkan badannya.

"Ah Key curang!"kesal Sofia yang nafasnya sudah tidak karuan.

Apa Kabar Dunia?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang