Homebase

70 4 0
                                    

Captain Andaro masuk kembali ke dalam cockpit setelah memastikan semua penumpang telah turun dari pesawat.

" Penumpang sudah turun semua mas, ayo kita siap-siap untuk pulang " ajak Captain Andaro.

" Oke siap Capt " jawab ku sambil menutup handphone ku dan mengambil Ipad ku.

Aku segera beranjak dari kursi, dan segera merapikan koper ku. Aku memasukkan handphone dan Ipad ku ke dalam koper. Aku juga memakai jaket. Tidak lupa untuk mengambil topi pilot ku dan menggantung nya di koper.

Saat nya pulang ke rumah. Aku mengangkat koper dan keluar cockpit.

Aku keluar pintu pesawat dan menyapa petugas yang masih bertugas untuk merapikan pesawat. Aku berjalan di belakang pramugari dan Captain Andaro.

Aku menarik koper dan melihat pemandangan keluar dari garbarata.

Lampu berwarna oranye di bandara memang selalu membuat kesan gelisah di hati.

Pesawat yang berjejer rapi di setiap garbarata seakan menunjukkan bahwa pesawat juga butuh untuk istirahat.

Esok pagi mereka akan mengantarkan ribuan bahkan jutaan orang ke segala penjuru.

Langkah kaki terus berjalan menuju keluar bandara. Aku terus menarik koper ku.

Terminal kedatangan bandara sudah sepi. Waktu menunjukkan pukul setengah 2 dini hari.

Kebiasaan ku adalah berjalan melihat ke bawah.

Kadang di kerumunan banyak orang aku lebih sering menundukkan kepala.

Jika terkadang sedang merasa tidak percaya diri dan malu.

Kadang di kesunyian tidak ada orang sama sekali pun aku menundukkan kepala.

Bukan karena tidak percaya diri, tapi lebih memikirkan sesuatu.

Tapi tidak jarang juga aku berjalan dengan penuh percaya diri sambil tersenyum lepas saat sedang merasa semangat dan ada sesuatu yang baru untuk ku.

Di balik kebijaksanaan dan kedewasaan aku sebagai seorang Pilot tentu ada rasa gelisah yang datang kapan pun. Aku rasa itu sangat wajar sebagai manusia normal.

Selalu terbesit di dalam hati, apa definisi yang tepat untuk kata bahagia

Aku memang sudah hampir mendapatkan segala yang aku mau. Aku selalu bersyukur atas apa yang sudah aku dapatkan.

Banyak orang berkata pada ku, untuk apalagi menunggu terlalu lama sendiri di kondisi yang sangat mapan ?

Aku tidak mau uang dijadikan jawaban untuk seseorang mau menjadi kekasih atau pun pasangan ku.

Aku juga tidak mau memaksa hati ku untuk berkata iya pada seseorang yang tidak aku inginkan.

Aku tidak mau mendapatkan seseorang semudah itu dengan alasan dia mengejar ku hanya karena uang atau pun status.

Jawaban paling tepat adalah mimpi. Aku masih mau bermimpi. Masih banyak tujuan yang ingin aku capai.

Sama dalam urusan mendapatkan perempuan. Hari ke hari aku membuat kesimpulan dan perspektif pandangan ku sendiri tentang perempuan karena belajar dari pengalaman sebelum nya.

Aku ingin perempuan menjadi bagian dari sebuah mimpi ku yang ingin ku capai.

Entah mengapa rasanya, ketika aku bermimpi lalu terwujud, itu akan menjadi suatu hal yang tidak akan pernah ter lupakan dan sangat berharga sampai kapan pun di hidup ku.

Aku saja masih sangat menghargai perjalanan ku menjadi seorang Pilot.

Aku saja masih sangat menghargai profesi ku yang merupakan salah satu mimpi ku yang terwujud.

Kiss Me Before FlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang