Aku halu
***
Sekarang safa sedang berada dirumah dengan pakaian santainya karena ini hari minggu.
Saat safa sedang menikmati cemilan sambil menonton tv,hp safa berdering.
"muti sama alyka ngapain lagi telepon segala, hmmm."
Akhirnya safapun mengangkat telepon dari muti dan alyka.
"halo, hmmm ada apasih kalian nelpon gue"
"ini lho fa, sekarang skincare di mall lagi pada diskon, lo mau gak kesana bareng gue sama alyka"
"mmm, bagus sih kalau ada diskon, tapi masalahnya itu gue mager kemana-mana, gak usahlah"
"ayolah fa, pleasee lo mau ikut ya bareng kita"sekarang alyka yang berbicara
"ok deh, gak papah, daripada mager ujung ujungnnya bosen,ok tapi kalian kerumah gue aja, nanti gue yang bawa mobil gausah kalian"
"ok dede capa,makasih ya, kita siap siap dulu"ucap muti dan alyka berbarengan mengikuti logat anak kecil disebrang telepon sana.
Safapun berdiri dan keatas untuk mandi dan memakai baju perginya.
Setelah selesai, safa kembali kebawah dn duduk di sofa sambil mengscroll instagram melihat melihat apa yang bagus dan sedang tren.
Safa mendengar suara ketokan pintu dan safa membukanya.
"assalamualaikum mba safa, kami sudah siap untuk diantarkan kemall, wkwkwk" ucap muti dan alyka bersamaan dan tangan mereka seperti sedang hormat kebendera.
"yaudahlah yok, tapi kalian jangan manggil gue mba, gue gak suka"
"iya iya tadi cuma bercanda kok"
"bentar ya gue kebunda dulu, mau bilang"
"ok"
Safa kembali memasuki rumahnya dan menghampiri bundanya yang sedang berada di maja makan sedang menyuapi rafa.
"bun,safa sama muti dan alyka mau pergi ke mall dulu ya"
"lah emang alyka jalannya udh bisa normal lagi? "tanya binda safa
"yaudahlah bun, orang udah dari kemarin-kemarin"
Ya,alyka memang sudah bisa berjalan sejak dua hari yang lalu.
"ooh, yaudah tapi jangan lama-lama ya, kamu bawa uangkan? "
"bawa bun, yaudah ya, assalamu'alaikum"
"wa'alaikumsalam,hati-hati bawa mobilnya, jangn ngebut ngebut"
"iya bun"
Safa kembali keluar dwngan membawa kunci mobilnya,sedangkan muti dan alyka sedang mengobrol bersama.
"udah yuk jalan"
"ayo"
Merekapun menaiki mobil dan mobil melaju dengan keceatan sedang.
~~~
Sekarang safa sudah berada di mall sedang memilih barang-barang yang bagus dan cocok.
"eh,abis ini makan dulu yak, gue dah laper nih" ucap safa, karena safa sudah memilih barang yang akan ia beli
"iya iya"ucap muti
"buruan,gue ke kasir dulu mau bayar"
Safapun berjalan kekasir dan membayar barang yang tadi safa sudah pilih, safa hanya membeli 3 barang saja.
Setelah selesai membayar, safa kembali ketempat muti dan alyka.
"eh, gue ke toilet bentar ya"
"hmmm"ucap alyka dan muti serempak.
Safa berjalan keluar dari toko tempat skincare dan berjalan menuju kamar mandi.
"ahhh lega"
Tiba-tiba ada suara notif masuk dari hp safa, safapun langsung membukanya dan ternyata itu adalah devan dan safa pun langsung membukanya.
Devan :)
"lo lagi di mall ya"
"lah kok lo tau"
"ya iyalah kan gue liat lo jalan sama dua temen cewe lo itu"
"emang lo kesini juga"
"emang kenapa"
"enggak kenapa napa kok, kan gue cuman nanya gausah ngegas bang"
"iya iya"
"yaudah cuman nanyain itu doang kan"
"iya"
"ok"
Safa langsung memasukkan kembali hpnya kesaku celana dan detak jantung safa seakan tak karuan.
Tiba tiba doi ngechat gue, gak mungkinlah, masa gue halu, iya bener gua lagi halu argggh gue halu gue halu
Batin safa dalam hati.Safapun langsung tidak memikirkan tentang tadi karena dia pikir dia sedang halu.
Safa kembali ke toko tadi dan menghampiri muti dan alyka yang sedang duduk menunggu kedatangan safa.
"ayo kita makan"ucap safa
"yoi"sekarang alyka yang membuka suara.
Safa,muti dan alyka kembali ke mobil karena setelah selesai makan mereka memutuskan untuk pulang.
Safa mengantar temannya satu-satu,dan sekarang dirinyalah yang sudah berada dirumah.
***
Gimana gimana, maaf banget gaes baru upload lagi 😣😣
Aku banyak tugas online numpuk.
Semoga abis ini aku bisa up cepet lagi ya.
Maaf kalau partnya kependekan
Bilang kalau ada typo
Jangan lupa vote dan commentnya :)
She u next chapter :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Halu
Teen Fictionaku mungkin memang tidak bisa memilikimu,sampai kapanpun, terima kasih telah menemani aku. Tapi ternyata tidak, tuhan berkehendak lain, tuhan ternyata mengirimkan yang terbaik untukku...