MY BOYFRIEND

784 75 6
                                    


Jangan lupa tinggalin jejak y guys..

Hujan turun begitu deras membasahi seluruh kota. Sesekali kilatan cahaya di angkasa mengejutkan orang-orang dengan disertai suara yang gemuruh.


Jika semua orang akan lebih memilih berteduh agar terlindung dari air hujan. Seorang gadis malah lebih memilih berjalan menyusuri trotoar jalan tanpa pelindung apa pun. Sebanyak-banyaknya air hujan mengguyur dan membasahi seluruh tubuhnya, hal itu tak bisa menyembunyikan perasaan sang gadis yang terlihat sangat kacau. Bahkan raut mukanya yang terlihat sedih tampak jelas sekali.

"Kau bodoh Nayeon!" umpat sang gadis pada diri sendiri.

Terlihat jelas gadis yang bernama Nayeon itu berteriak frustasi. Gadis itu bahkan membodohkan diri sendiri, sungguh aneh.

Tak lama, gadis bernama Nayeon itu berjongkok lemas di trotoar. Wajahnya ia sembunyikan di balik lututnya. Semua berjalan biasa saja sampai Nayeon merasa air hujan tak dapat menyentuhnya lagi. Aneh, itulah yang Nayeon rasakan sekarang.

Perlahan Nayeon mendongakkan wajahnya mencari tau apa yang menyebabkan tubuhnya tak dapat di sentuh oleh sang hujan.

Mata indah yang telah sembap karena habis menangis itu membulat sempurna. Ia tak bisa percaya akan apa yang di lihatnya itu. Nayeon berusaha berdiri masih dengan menatap wajah seorang pria yang kini ada dihadapannya.

Tangan Nayeon perlahan terulur ingin menyentuh wajah sang pria, namun sang pria langsung menghentikannya. Nayeon nampak memandang heran dengan perlakuan pria di hadapannya ini.

"Jungkook-ah," ucap Nayeon  dengan tatapan sendu.

"Siapa Jungkook?" Pria itu tampak balik bertanya karena heran.

Nayeon sedikit terkejut akan pertanyaan pria itu, segera ia menggelengkan kepala. Ia harus sadar dari ilusinya itu.

"Maaf, aku salah mengenali orang." Nayeon berucap sambil membungkukkan badan memohon maaf.

"Tidak apa, ambillah ini nona!  Dan segeralah berteduh! " Seru pria itu sambil menyerahkan sebuah payung.

Sepertinya pria itu memang membawa dua buah payung. Mungkin karena kasihan, ia lebih memilih memberikan payung itu pada Nayeon.

Nayeon segera menerima payung itu, namun setelahnya pria yang tak lain adalah orang asing itu pergi begitu saja.

Nayeon hanya mampu menatap punggung pria itu, kemudian ia melanjutkan perjalanannya tanpa ada niat sedikitpun untuk menggunakan payung yang sekarang telah ada di tangannya.

'Kenapa aku bisa mengira orang lain itu adalah dia, kau memang bodoh Nayeon.'Nayeon berucap dalam hati.

****

"Dimana anak itu?" Seorang pria setengah paruh baya berucap sambil mondar mandir.

"Aku yakin ia pasti akan pulang, tenanglah!" Seorang wanita setengah paruh baya nampak berucap sambil mendekati pria itu.

"Tapi aku khawatir padanya, bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya?" Pria itu kembali berucap sebelum akhirnya memiliki duduk di sebuah sofa.

Wanita itu duduk di samping sang pria dan mencoba menenangkannya.

"Tenanglah, Nayeon pasti akan baik-baik saja, " ucap wanita itu dengan tersenyum.

Pria itu ikut tersenyum, "aku percaya tentang itu, tapi putri kita adalah seorang gadis. Ia bisa menjadi lemah kapanpun."

"Kau harus tetap percaya padanya!" ucap wanita itu lagi.

****

Kini Nayeon telah berdiri di depan sebuah ruang rawat rumah sakit. Ia mengusap air matanya sebelum memilih masuk.

Oneshoot Story Naykook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang