Reinkarnasi Wanita Bisnis (Part 3)

Chapter 452

Bab 452 Mandi Bersama

Penerjemah: Terjemahan Henyee
Editor: Terjemahan Henyee

"Tentu." Leng Shaoting tidak menolak karena dia tahu bahwa Gu Ning melakukannya untuk kebaikannya sendiri. Meskipun dia tidak meragukan efek obatnya, dia penasaran dengan sumbernya. "Di mana kamu mendapatkan begitu banyak obat?"

"Tuanku memberikannya kepadaku. Dia memberi saya banyak, tetapi saya tidak tahu di mana dia mendapatkan pil. Selama pelatihan saya di masa lalu, saya selalu terluka, jadi tuan saya mengatakan kepada saya untuk mengambil pil dan saya pulih dengan cepat setiap kali, "Gu Ning berbohong. "Aku pikir tuanku mungkin juga seorang dokter yang sangat terampil."

Meskipun terdengar aneh, Leng Shaoting menerima penjelasan Gu Ning.

"Apa yang akan kamu lakukan besok?" Leng Shaoting bertanya.

"Aku akan pergi ke toko barang antik Xiangyun besok," kata Gu Ning.

"Aku akan pergi denganmu," kata Leng Shaoting.

Gu Ning menatapnya dan berkedip. "Apakah kamu bebas besok?"

"Iya." Leng Shaoting sudah menyelesaikan apa yang harus dia lakukan untuk menemani Gu Ning ketika dia berada di ibukota.

"Mari kita kunjungi siheyuan [1] pertama besok pagi," kata Leng Shaoting.

"Bagus!" Gu Ning sangat tertarik dengan tipe tempat tinggal bersejarah ini. Yang paling penting, itu adalah tempat Leng Shaoting.

Ketika mereka kembali ke rumah, Leng Shaoting membantu Gu Ning mengisi bak mandi dengan air, dan Gu Ning pergi untuk mandi. Namun, ketika dia baru saja menanggalkan pakaiannya sendiri, Leng Shaoting tiba-tiba masuk ke kamar mandi tanpa mengenakan pakaian apa pun. Gu Ning tercengang, lalu memerah, dan tidak berani menatap lurus ke arahnya. Dia segera membungkus dirinya dengan handuk mandi.

"Apa-apa yang kamu lakukan di sini?"

"Ayo mandi bersama!" Kata Leng Shaoting. Dia tidak merasa malu sama sekali.

"Tidak! Keluar sekarang, "kata Gu Ning.

Melihat Gu Ning memerah, Leng Shaoting tertawa. "Tidakkah kamu pikir sudah terlambat untuk malu sekarang?" Mengatakan itu, dia berjalan menghampirinya dan meraih handuk mandinya.

"Kamu ..." Gu Ning sedikit marah, tetapi tidak tahu harus berkata apa.

Dia tidak mengizinkannya untuk mengucapkan sepatah kata pun tetapi menariknya ke dalam pelukannya. Tubuh telanjang mereka saling bergesekan dengan penuh semangat. Leng Shaoting mencium Gu Ning liar sementara tangannya bergerak di atas tubuhnya yang halus. Gu Ning sangat menikmati sentuhannya.

Dia benar-benar menyerah dan membiarkannya melakukan apa pun yang diinginkannya. Ketika fajar menyingsing pada hari berikutnya, Leng Shaoting membuka matanya. Melihat putrinya tidur dengan tenang di lengannya, dia merasakan cinta yang dalam. Sangat menyenangkan memiliki dia di sisinya.

Leng Shaoting mengira dia akan mati sendirian. Namun, sejak dia bertemu Gu Ning, jantungnya berdetak kencang dan sekarang dia sangat mencintainya. Setelah menatap Gu Ning sebentar, Leng Shaoting dengan enggan meninggalkan tempat tidur. Dia akan menyiapkan sarapan untuk Gu Ning.

Saat dia memindahkan Gu Ning kembali ke tempat tidur, Gu Ning bangun. "Shaoting," panggilnya ketika dia masih setengah sadar.

"Selamat pagi sayang. Apa aku membangunkanmu?" Leng Shaoting meletakkan lengannya yang terpapar udara ke dalam selimut, lalu merendahkan suaranya. "Ini masih awal. Kamu bisa tidur sebentar lagi ".

Gu Ning menjawab dengan lembut lalu kembali tidur nyenyak. Dengan Leng Shaoting di sisinya, dia merasa sangat aman sehingga dia mudah tertidur lelap. Selain itu, dia benar-benar kelelahan setelah apa yang telah mereka lakukan tadi malam.

Leng Shaoting tersenyum lembut dan penuh kasih ketika dia melihat Gu Ning tertidur lagi lalu berjalan keluar. Setelah menyiapkan sarapan, dia berjalan kembali ke kamar. Pada saat ini, Gu Ning benar-benar terjaga.

"Sarapan sudah siap!" Kata Leng Shaoting.

"Terima kasih!" Gu Ning berkata dan duduk. Ketika dia melihat bahwa dia masih telanjang dengan banyak cupang, wajahnya menjadi merah padam dan dia segera menarik selimut untuk menutupi dirinya. "Keluar!"

Leng Shaoting tertawa senang sebelum dia keluar. "Oh, pakaianmu ada di lemari."

Gu Ning tidak meninggalkan tempat tidur sampai Leng Shaoting pergi. Dia membuka lemari, dan melihat deretan pakaian baru, yang semuanya miliknya. Namun, ketika dia melihat pakaian dalam wanita, dia memerah lagi. Apakah dia membeli semua ini? Atau apakah dia meminta orang lain untuk membelinya? Bukankah dia merasa canggung?

Gu Ning benar-benar terkejut ketika dia mengetahui bahwa pakaian dalam itu sangat cocok untuknya. Butuh waktu lama baginya untuk mengenakan pakaian itu dan meninggalkan kamar tidur.

Leng Shaoting cukup puas ketika melihat bahwa Gu Ning mengenakan pakaian yang telah disiapkannya untuknya. Gu Ning, di sisi lain, tidak memberinya pandangan sama sekali, tetapi duduk di meja dan langsung sarapan.

Leng Shaoting mengerti bahwa dia pemalu tetapi dia sengaja mengangkatnya. "Apakah itu cocok?"

Gu Ning menjawab dengan ringan, lalu tetap diam. Leng Shaoting juga berhenti menggodanya.

Setelah sarapan, Gu Ning memanggil Cao Wenxin dan mengundangnya untuk bergaul dengan mereka. Mendengar itu, Leng Shaoting tidak senang. Itu tidak mudah bagi mereka untuk menghabiskan waktu sendirian, tetapi Gu Ning memanggil temannya untuk bergabung dengan mereka.

Meskipun demikian, itu tidak akan tepat jika Gu Ning meninggalkan Cao Wenxin sendirian di hotel juga, jadi Leng Shaoting tidak menentangnya. Untungnya, Cao Wenxin sudah membuat janji dengan temannya, jadi dia tidak akan bergaul dengan mereka di pagi hari, tetapi dia akan bertemu mereka untuk makan malam.

Sekitar jam 9 pagi, Gu Ning dan Leng Shaoting berangkat. Siheyuan Leng Shaoting tidak jauh dari Taman Beihai dan terletak di pusat kota. Itu memiliki lokasi dan pemandangan terbaik di pusat kota. Ada padang rumput besar di pinggiran siheyuan.

Mendorong pintu depan terbuka, ada halaman besar dengan pohon-pohon persik yang indah berbaris di kedua sisi. Saat itu musim dingin, jadi pohon-pohonnya tidak mekar, tetapi akan sangat menakjubkan di musim semi.

[1] A siheyuan adalah jenis tempat tinggal bersejarah yang biasa ditemukan di seluruh Tiongkok. Sepanjang sejarah Cina, komposisi siheyuan adalah pola dasar yang digunakan untuk tempat tinggal, istana, kuil, biara, bisnis keluarga, dan kantor pemerintah. Itu juga disebut sebagai segi empat Cina.