7

79 12 5
                                    

Jungkook melambai pada dua kakak beradik itu sebelum kembali ke kantor Jimin dan langsung mendapatkan tatapan menyelidik dari enam hyung-nya.

"Apa kau berkencan dengan Saeron ?"

"Tidak.. atau lebih tepatnya.. belum"

"Jadi kau memang tertarik dengan gadis itu ?! Sungguh ?"

"Memang apa yang salah ?"

"Tidak ada yang salah!" Enam pria itu menjawab serentak. Sungguh tidak ada yang salah. Mereka hanya terkejut karena sang maknae akhirnya memiliki ketertarikan pada seorang gadis!

Pria yang paling muda dari mereka semua itu bahkan sudah mengenal adik dari gadis incarannya! Bukankah itu artinya hal baik akan segera terjadi dalam waktu dekat ?!

Enam pria yang mengelilingi Jungkook tanpa sadar menepuk pundak Jungkook dengan bangga.

.

"Eomma" Sang Hyuk membuyarkan konsentrasi ibunya yang sedang berkutat dengab banyak dokumen.

Jam sudah berada di angka delapan dan ibunya masih bekerja.

"Oh Sang Hyuk-ah"

"Aku datang menjemput eomma. Ini sudah malam, ayo pulang. Eomma harus beristirahat"

"Baiklah. Eomma akan bereskan ini dulu"

Ny.Kim dengan cepat merapikan semua berkas di mejanya agar tidak membuat anak laki-lakinya itu menunggu lama.

"Bagaimana keadaan nunna-mu ?"

"Dia sehat-sehat saja. Eomma tidak perlu menghawatirkannya.."

"Walau kau bilang begitu eomma tetap menghawatirkannya Sang Hyuk-ah. Dia tinggal sendiri di Seoul. Jauh dari kita.. eomma sepertinya harus mencari waktu untuk mengunjungi nunna-mu"

"Eomma sudah banyak pekerjaan. Cukup hubungi nunna lewat videocall tidak perlu repot-repot kesana. Perjalanan ke Seoul hanya membuat eomma lelah"

"Biar aku saja yang pergi melihatnya sebulan sekali. Atau minta nunna untuk pulang saja dihari liburnya"

Sang Hyuk berusaha membujuk agar ibunya tidak perlu pergi ke Seoul. Ia takut semua kebohongan nunna-nya terbongkar.
Ibunya pasti akan marah besar.

.

Saeron membaca pesan Sang Hyuk yang membuatnya bergidik ngeri.

'Nunna, Eomma mengatakan ingin pergi ke Seoul. Aku sudah membujuknya untuk tidak pergi.
Nunna harus berhati-hati'

Ya. Saeron harus mulai berhati-hati. Bisa saja ibunya datang sewaktu-waktu tanpa sepengetahuan Saeron dan Sang Hyuk.

Dan bila semua terbongkar. Saeron tidak tahu bagaimana menghadapinya.

"Kim Saeron!"

Saeron terkejut bukan main saat panggilan dengan suara besar dan berat memanggil namanya.

Jungkook duduk dihadapannya dipelantaran cafetaria universitas.

"Kenapa melamun ? Aku memanggilmu tiga kali tapi kau tidak menjawab"

"Aku sedang membaca pesan dari Sang Hyuk"

"Ada apa ? Apa terjadi sesuatu ?"

Saeron tidak langsung menjawab. Ia memandang Jungkook sejenak. Setelah merasa bahwa ia dan Jungkook cukup dekat ia memutuskan untuk menceritakannya.

"Sebenarnya..aku membohongi eomma-ku tentang beasiswa di universitas ini. Kubilang padanya bahwa beasiswaku termasuk tempat tinggal karena kalau tidak ia pasti tidak akan mengizinkanku hidup sendirian di Seoul. Eommaku bekerja keras demi aku dan Sang Hyuk, biaya kuliah sangat mahal sekarang, kalau aku tidak mengambil beasiswa ini akan sangat disayangkan. Dan lagi jika aku lulus akan lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik diperusahaan besar. Menurutmu.. apa aku melakukan hal yang benar ?" Jungkook tidak langsung menanggapi, sebenarnya ia sudah tahu lebih dulu tentang masalah ini dari buku harian Saeron.

Blue Diary ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang