Jungkook memasukan buku itu ke dalam tasnya sebelum turun dan mengendarai motorsport-nya menuju kantor Jimin.
Jungkook menyapa Hoseok yang sedang dalam perjalanan masuk ke kantor dengan dua kantong besar makan siang.
"Hyung! Apa menu hari ini ?"
"Kau bukan staff kantor ini untuk apa kau bertanya ? Kami rugi besar karena kau selalu makan disini dengan porsi besar" Jungkook memukul pelan lengan Hoseok dengan sedikit kesal.
Jungkook duduk di sofa menghabiskan waktunya dikantor milik Jimin, tangannya kembali menarik buku milik gadis itu dari dalam tasnya.
™™03 Maret 2015
Ini hari ulang tahun Eomma.
aku membeli cake pudding vanilla dan sebuah mantel dari uang hasil kerja part time-ku.Aku bahkan memaksa Sang Hyuk untuk membolos dari les privat-nya hanya untuk memberikan surprise party untuk eomma.
Kami menunggu hingga tengah malam.
Tapi pada akhirnya eomma tidak pulang.
Aku tahu Sang Hyuk marah.
Tapi ini semua bukan salah Eomma.
Eomma hanya berjuang untuk mendapat uang tambahan untuk biaya pendaftaran kuliahku tahun depan.
Bahkan diakhir pekan eomma membantu di kedai milik Jung ahjjuma untuk uang tambahan juga.
Eomma tidak menelantarkan kami.
Tapi sedang berjuang keras untuk masa depanku dan Sang Hyuk.
Kami harusnya mengerti.
™™21 Juli 2015
Darah segar mengalir dari pelipis kiriku.
Ini pertama kalinya aku berkelahi dengan para gadis.
Ini juga pertama kalinya aku dipanggil ke ruang guru.
Semua karena tiga orang gadis seumuranku mengatakan sebaiknya aku bekerja sebagai pelacur agar bisa mengumpulkan uang dengan cepat.
Jungkook mengeraskan rahangnya membaca kalimat terakhir yang tertulis dibuku harian gadis itu.
Entah karena apa tapi ia sedikit marah.
Apakah ini benar buku harian seorang gadis berusia dua puluh tahun ?
Kenapa tidak ada hal baik yang tertulis dalam buku ini ? Semua hanya kesedihan yang bisa Jungkook rasakan.
"Jungkook-ah"
"Hei"
"Jeon Jungkook" Jimin mengoyak secarik kertas menggumpalnya dan melemparkannya kearah pria itu.
"Kau mengejutkanku hyung !"
"Apa yang kau baca hingga tidak menyahutiku ?" Jungkook tidak menjawab. Pria itu malah menyimpan buku milik gadis Busan itu kedalam tasnya.
"Kau bukan tipe yang membaca buku kecuali manga"
"Bukan urusanmu hyung. Sudahlah aku pulang saja. Hyung mengganggu konsentrasiku"
"Ya! Kaulah yang mengganggu. Pulang sana"
Setelah kembali ke apartemen miliknya pria itu kembali melanjutkan aktifitasnya, buku itu menarik dirinya untuk membaca lebih.
Keingintahuan yang besar tentang gadis itu. Juga perasaan emosional yang muncul saat membaca kalimat demi kalimat dalam buku tersebut.
Jungkook bersumpah ini pertama kalinya ia tertarik pada kehidupan seorang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Diary ✅
Fiksi PenggemarJungkook mundur satu langkah saat kakinya tidak sengaja menginjak sebuah buku tebal berwarna biru langit yang jatuh dekat pintu atap dan hanya satu nama yang hinggap di otaknya sekarang. Kim Saeron. Buku ini pasti milik gadis Busan itu, Jungkook mem...