14

73 9 7
                                    

°♡°

Sudah tengah hari saat Jungkook akhirnya perlahan bangun.

Saeron, Jimin dan Taehyung langsung menghampirinya.

Butuh beberapa detik bagi Jungkook untuk membiasakan penglihatannya dengan cahaya diruangan yang cukup terang.

"Hei.. bagaimana perasaanmu ?" Jimin bertanya.

"Ini dimana ?"

"Rumah sakit. Kau kecelakaan"

Jungkook memandang dua orang disebelah Jimin dengan dahi berkerut.

"Aku kecelakaan ?"

"Ya.. kau jatuh dari motor.. kau tidak ingat ?"

Jungkook menggeleng..
"Kepalaku sakit hyung.. lalu siapa mereka ?" Jungkook bertanya membuat tiga orang disana tercegang.

"Hei.. jangan bercanda.. kau tidak ingat Taehyung dan Saeron ?"

"Taehyung ?"

"Benar..taehyung.. kau tidak ingat ?"

Jungkook butuh beberapa menit untuk berpikir dan sekelibat ingatan memenuhi otaknya dan proses itu cukup sakit.

"Taehyung hyung.. aku ingat.. maaf hyung" Taehyung bernapas lega mendengarnya.

"Bagaimana dengan Saeron ? Dia sudah menangisimu semalaman" Jimin bertanya, tapi seberapa keras Jungkook berpikir, ia tidak menemukan ingatan apapun tentang gadis berwajah pucat bernama Saeron itu.

"Jangan bercanda Jeon Jungkook..ini tidak lucu" Saeron mengatakannya dengan suara bergetar.

"Maaf.. aku tidak ingat.. kau siapa ?"

Rasanya seluruh saraf yang Saeron miliki lumpuh seketika setelah mendengar kalimat yang dilontarkan Jungkook. Ekspresi yang pria itu tampilkan bukan kebohongan, pria itu memang tidak mengingatnya.. Jungkook melupakannya..

"Tunggu.. ini tidak benar.. aku akan panggil dokter.." Jimin segera berlari keluar untuk memanggil dokter dan perawat untuk mengecek kondisi Jungkook.

Setelah proses yang cukup lama disertai MRI dan CTScan, dokter mengatakan karena cedera internal pada otak mengakibatkan Jungkook mengalami amnesia ringan, memori yang hilang mungkin hanya segelintir dan akan kembali secara bertahap walau ada juga kemungkinan untuk tidak kembali.

Saeron duduk di ruang tunggu dengan kepala kosong.. tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dalam hati memaki Jungkook karena melupakannya, melupakan semua ingatan tentang mereka. Tapi disisi lain, Saeron juga merasa apakah ini jalan yang harus ia pilih.. membiarkan Jungkook melupakannya dan membiarkannya menemukan seseorang yang baru yang mungkin lebih setara dengan status sosialnya.

Jimin mendudukan dirinya disebelah Saeron dan menghela napas kasar.

"Dokter bilang karena cedera internal pada otaknya mengakibatkan sebagian memori hilang. Ia akan mengingatnya secara bertahap, tapi kemungkinan untuk ingatannya tidak kembali juga ada"

"Tapi kau tidak perlu khawatir.. Jungkook pasti akan mengingatmu. Bagaimanapun dia sangat mencintaimu, dia pasti akan ingat. Aku akan menceritakan tentangmu padanya.."

"Oppa.. kupikir sebaiknya tidak kau katakan.. aku tidak ingin membebaninya.. aku tidak ingin ia memaksakan dirinya untuk mengingatku.. biarkan dia pulih secara bertahap. Aku tidak apa-apa" balas Saeron

"Aku mengerti.."

Mereka kembali ke ruang rawat Jungkook dan melihat pria itu sedang duduk dan berbicara dengan Taehyung, walau belum pulih sepenuhnya pria itu terlihat baik-baik saja. Ia terdiam seketika saat Jimin dan Saeron masuk, atmosfir ruangan itu menjadi kaku.

Blue Diary ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang