Bismillahirrahmanirrahim
"1 detik waktu yang kau pakai untuk memikatku, tapi beribu detik yang kupakai untuk mengagumimu."
✨✨✨
Deruman motor hitam memenuhi besmen yang ada di tempat itu, dan membuat orang yang ada di sekitar menoleh ke arahnya.Cowok itu turun dari motornya lalu membuka helm full face yang ia gunakan. Terpampang sudah iris mata abu-abu, rambut hitam pekat, rahang yang kokoh dan lesung pipi yang terselip di pipinya yang membuat semua orang kagum melihatnya. Jangan lupakan gelang dan jam hitam yang melingkar di tangannya dan hoodie putih yang dia gunakan.
Dia berjalan lalu berhenti dan melihat sekitar "Sepi."
Lalu dia melihat arloji yang dia gunakan.
"Pantesan sepi, masih jam 8."Dia kembali berjalan dan memasuki mall tersebut melalui pintu belakang yang ada di besmen. Setelah masuk, kaki jenjang itu berjalan ke arah yang biasa ia tuju yaitu Cafe.
Setelah sampai, dia bertemu dengan teman-teman nya dan bertos ala cowok. [You know lah]
Buat apa sepagi ini datang ke cafe? Ya mereka ngeband di cafe tersebut dan harus berlatih lagi agar bisa tampil maksimal.
"Lito! Lu dah siap kan?" tanya Luis, teman Lito.
Ya nama cowok itu "Andromeda Callisto" biasa dipanggil Lito.
Orang yang merasa terpanggil itu pun menoleh dan menjawab "Udah, stik drum lu dah bener blm lis?"
"Udah kok, dah bener dongg." pamer Luis.
"Oke deh,yok latihan sama yang lain!" ajak Lito.
Mereka berdua pun bergabung dan mulai berlatih. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul set 10. Sebentar lagi mall akan dibuka dan benar saja belum ada 5 menit pengunjung sudah banyak yang datang dan menghampiri cafe tersebut.
"Mau mulai sekarang lit?" tanya salah satu teman Lito, Axel.
"Yang lain gimana? Siap kan? Ini bukan pertama kalinya kita nge band."
"Iya siap."
"Oke kita mulai."
Petikan senar mulai berbunyi, membuat semua pengunjung yang ada di Cafe itu menoleh ke arah sumber suara dan keadaan menjadi hening seketika.
Lito memetikkan senar gitar nya lagi dan mulai melantunkan nada-nada yang membentuk sebuah lagu yang dipopulerkan oleh Jaz.
🎶🎶🎶
Matamu melemahkanku
Saat pertama kali ku lihatmu
Dan jujur ku tak pernah merasa
Ku tak pernah merasa beginiOh mungkin inikah cinta
Pandangan yang pertama
Karna apa yang kurasa ini tak biasa
Jika benar ini cinta mulai darimana
Oh darimanaDari matamu
Matamu ku mulai jatuh cinta
Ku melihat
Melihat ada bayangan
Dari mata kau buat ku jatuh
Jatuh terus
Dari mata kau buatku jatuhSenar gitar itu berhenti. Sang pemilik gitar melihat para pengunjung lalu
Jatuh ke hati
Bait terakhir yang diucapkan seketika membuat para pengunjung bertepuk tangan dan berteriak.
Selesai sudah tugas Lito, para personil menuruni panggung setelah menundukkan kepalanya dan mereka kembali ke tugas nya masing-masing.
"Luis! Lu mau kemana?" tanya Lito.
"Gua langsung pulang lit, soalnya bokap dan nelpon gua. Lu gpp kan jalan sendiri?"
Dia menganggukan kepalanya "gua duluan ya lis!" pamitnya.
"Oke, jangan lupa cuci mata ya lit." ujar Luis.
"Yoi sans." jawab Lito disusul dengan kekehan lalu pergi meninggalkan cafe itu.
Satu tujuan yang ingin dia tuju yaitu, toko buku. Tidak ada angin tidak ada hujan dia mengunjungi toko buku padahal dia tidak suka membaca.
Kakinya memasuki toko buku dan mulai menelusuri rak-rak yang ada disana dan
DEG
Mata abu-abu nya bertatap dengan mata coklat itu. Hening sesaat masih dengan posisi menatap dan tidak berkutik sedikit pun, begitupun mata coklat itu.
Lito membatin
"Eum kayak kenal, tapi siapa?"Biar afdol aku kasih pict nya :)
|gimana ceritanya? |
|stay safe stay at home|
|vote sama komennya aku tunggu|
-Ardian
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent
Teen FictionBercerita tentang cowok yang kembali dipertemukan oleh teman kecilnya, Dea. Semua bermula dengan sangat indah dan berakhir... Entahlah. [100% alur cerita berubah, tapi tokoh nya masih sama. Buat yang mau baca part 4-selesai disaranin buat baca dari...