Bismillahirrahmanirrahim
✨✨✨
3 bulan berlalu, semua kembali seperti biasa. Perjumpaan di taman sekolah kala itu mungkin adalah perjumpaan terakhir antara 2 insan itu. Hingga liburan tiba, Lito memutuskan untuk pergi ke Bandung sekaligus berjumpa lagi dengan Dea.
Luis? Bocah ini akan selalu mengikuti kemana pun Lito pergi. Jadi sudah pasti dia ikut ke Bandung bersama Lito.
"Akhirnya sampai juga di Bandung." Seru Luis sambil berlari kesana kemari.
"Norak."
"Terserah gua lah. Terus kita ini mau nginep dimana?" Tanya Luis.
"Kolong jembatan."
"Oke sip. Ayok cari kolong jembatan." Ajak Luis yang sudah berjalan mendahului Lito.
Lito dengan sigap menarik baju belakang Luis. "Lu gila? Gua cuman bercanda."
Luis menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Dikirain beneran."
"Aneh."
"Ya maaf lit. Ini kayaknya saking gua norak nya, makanya sampe gak fokus."
"Udah lah kita cari penginapan Deket sini."
"Oke bos."
✨✨✨
"Bandung tuh enak banget ya. Dingin." Cetus Luis.
"Pindah kesini aja yuk lit." Tambahnya lagi.
Orang yang diajak bicara itu hanya diam sambil melihat kearah jendela.
"Lit?" Panggilnya lagi.
Masih tidak ada sautan.
"Andro!" Teriak Luis tepat di telinga Lito.
"Astagfirullah. Biasa aja kali."
"Dari tadi gua ajak ngobrol lu diem aja. Kata mama gua gak boleh bengong nanti kemasukan setan."
"Gua tau."
"Lu mikirin apa sih?"
"Dea."
"Udah gua duga pasti jawabannya itu. Lu mau refreshing atau nyari Dea sih?"
"Dua-duanya." Jawab lito.
"Lu kalau gak mau ikut ya gak apa-apa." Tambah Lito.
"Gua ngikut lu aja dah."
"Oke."
✨✨✨
Disinilah Lito berada. Di depan masjid beralas rumput hijau yang dikelilingi oleh anak-anak yang bermain pesawat, bola, bahkan layangan. Alun-alun Bandung.
"Lito!" Panggil Luis.
Lito menengok kearah Luis dan seketika terkejut karena temannya itu sudah membawa anak-anak kecil seakan menyiapkan pasukan untuk tawuran.
Lito menghampiri mereka. "Mau diajak tawuran kemana nih bocah-bocah?" Tanya Lito.
"Tawuran bapak kau. Mereka tuh pada ngefans sama gua, pada ngajakin main juga. Gua ganteng kata mereka. Yakan?" Tanya Luis kepada anak-anak kecil disekelilingnya.
Gadis kecil itu menunjuk kearah Lito. "Gantengan Kaka itu." Kata gadis berambut ikal itu.
"Nah kan Gantengan gua."
"Iya Gantengan Kaka itu!" Seru anak-anak yang lainnya.
"Biarin lah gantengan dia. Kita main lagi aja yuk!" Ajak Luis kepada anak-anak kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent
Teen FictionBercerita tentang cowok yang kembali dipertemukan oleh teman kecilnya, Dea. Semua bermula dengan sangat indah dan berakhir... Entahlah. [100% alur cerita berubah, tapi tokoh nya masih sama. Buat yang mau baca part 4-selesai disaranin buat baca dari...