|• Caper

30 13 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim


✨✨✨

SMA CAKRAWALA

Cowok dengan seragam abu-abu putih itu berjalan di koridor dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya. Cowok yang biasanya menunjukkan muka cerianya sekarang merubah mimik wajahnya menjadi datar.

Cowok itu berjalan tanpa menghiraukan teriakan histeris dari beberapa siswi yang ada di SMA Cakrawala. Masih terus berjalan dan langkah kaki itu berhenti di depan ruangan bertuliskan

Kelas 11-1 IPS

Dia menghempaskan badannya di kursi paling belakang dan memasang earphone di telinganya. Baru saja dia ingin memejamkan matanya, dia berdecak karena ada yang mengganggunya.

"Ck." decaknya.

"Wiss santai bro.. Kantin kuy lit!" ajak Luis.

"Gak lah males gua." tolak Lito.

"Elah gua jajanin deh! Serius!" Pinta Luis dengan nada memelas.

"Hm oke-oke."

"Giliran duit aja lu cepet."

"Ikhlas gak? Kalo gak gua gak mau." ujar Lito.

"Eh iya-iya gua jajanin dah." pasrah Luis.

Lito segera bangkit dari tempat duduknya dan keluar kelas menuju kantin tanpa memedulikan Luis yang masih di dalam kelas.

"Yeu dasar lu. Tungguin woi!" teriak Luis dari jauh lalu berlari menyusul Lito.

✨✨✨

Dengan langkah tergesa-gesa Luis berhasil sampai di kantin dengan nafas yang tidak teratur. Dan mata Luis sudah tertuju pada Lito yang sudah duduk anteng dengan ditemani semangkuk bubur ayam dan air mineral.

"Woi lah! Lu ninggalin gua anjir."

"Dasar temen gak tau diuntung. Bukannya nungguin malah ditinggal. Lu gak tau apa kalau gua.." belum selesai Luis berbicara sudah dipotong oleh Lito.

"Bawel lu. Kayak Mei."

Luis mengusap dadanya "sabar gusti, sabar."

"Lu kenapa sih? Kok kayak beda?" tanya Luis lagi.

"Gua gak kenapa-kenapa." Elak Lito.

Luis duduk di depan Lito "gua tau lu bohong sama gua. Cerita lah bro." Pinta Luis.

"Huft. Oke gua cerita. Dea gak chat gua lagi. Dia terakhir chat cuman ngabarin kalo dia udah sampe di Bandung." cerita Lito.

"Positive Thinking bro. Kali aja HP nya low atau gak dia kecapean makanya gak chat lu. Gak usah nethink lit." ujar Lito menasehati.

"Lu suka dia?" tanya Luis.

"Gatau gua bingung." jawab Lito.

"Kalo lu gak suka, lu gak bakal sampe khawatir gini sama dia. Yakinin perasaan lu buat dia." tutur Luis lagi.

"Iya gua usahain." Jawab Lito.

EvanescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang