Selesai mengisi perut yang lapar dan berhubung bel masuk sudah berbunyi akhirnya lisa dan mita menuju kelas mereka tepat didekat yoilet cowok lisa melihat samudra yang baru keluar dari toilet langsung menghampirinya.
"Sam!"triak lisa sambil berlari
"Ya?"ucap sam sambil berdiri mengarah ke lisa
"Lis tali sepatu lo!"ucap mita dan
"Ehhh...."pekik lisa
"Loh loh ko ngga sakit woi ko anget ini lantai baru selesai diangetin apa gimana si" ucap lisa dalam hati, perlahan matanya yang bulat itu membuka dan sekali didepan wajahnya ada malaikat tak bersayap membantunya
Deg... deg... deg...
"Gue ngga lagi lari maraton anjir ko deg-degan" ucap lisa dalam hati
"Khemmm..." deheman dari mita membuat keduanya tersadar dan kembali keposisi normal
"So sorry gg gue gak sengaja"ucap lisa gugup
"Lain kali hati-hati gak usah lari kan bisa"ucap sam dan langsung membungkuk
"Ehh.. sam ngapain"reflek lisa memundurkan sedikit badannya, sam yang dibawah sedang mengikat tali sepatunya setelah selesai sam berdiri, mengacak rambut lisa sebentar dengan senyum
"Udah, yuk balik kelas"ucap sam langsung berbalik dan berjalan menuju kelasnya
"Tolong kalo ini mimpi bangunin biar gak jatuhh kan sakit"ucap lisa terbengong
Pletakk!
"Aduhhh aauww, sakit dodol ish"ucap lisa mengusap keningnya
"Iya tuan putri hamba hanya membantu tuan putri agar sadar diri"ucap mita seraya membungkuk layaknya pelayan istana
"Najis"ucap lisa
"Hahahaha.... iya deh iya yang lagi seneng sepoi sepoii nambah cerah kek muka aku yang berkilau dan berkibar"ucap mita seraya berjalan melewati lisa
"Dikira tu muka bendera apa berkibar segala bahasa lo"ucap lisa mempercepat langkahnya
" uuhh aku nya bilang bodo amat gitu"ucap mita senang rasanya menjahili lisa dan melihat raut wajah masamnya
Anak-anak lain sudah duduk dibangku mereka masing-masing begitupun samudra yang duduk dibangkunya yang sedang membaca novel lagi, tak ada yang tau jika lisa tertarik pada sam hanya mita sahabatnya yang tau soal itu. Lisa ingin sekali akrab dengan yang lain tapi dia tidak pandai bersosialisasi, dengan tekad bulat dia berjalan menuju bangku temannya yang lain untuk sekedar menyapa agar mereka akrab, dan beruntung mereka semua merespon lisa denfan sangat baik lisa merasa senang bisa mempunyai banyak teman.
Bel sudah berbunyi sejak tadi tapi guru yang seharusnya mengajak dikelas mereka belum datang dan ketua kelaspun akhirnya menyusul gurunya tapi tidak menemukan guru itu akhirnya kelas 1b bebas kesempatan ini lisa gunakan untuk mendekatkan diri pada samudra
"Hai sam"ucap lisa duduk samping sam, sam melepas headsetnya dan duduk menyamping agar berhadapan dengan lisa
"Ada apa lis?"ucap sam
"Ah ngga gue cuman mau duduk disini bentaran boleh?"ucap lisa hati-hati
"Boleh ko kan tempat umum lagian gue juga gak masalah lu duduk disini"ucap sam
"Oh ya sam, pula-"
"Lisa!"ucap mita memotong ucapan lisa
"Hah? Ada apa mit, ah gue ke mita dulu sam"ucap lisa
"Iya"ucap samudra bingung lalu memakai headsetny lagi dan berjalan keluar kelas menemui teman-temannya
"Apaan si ganggu aja"ucap lisa
"Diajak maen truth or dare noh hayu ah"ucap mita menarik lisa menuju bangku rara, disana sudah ada rara,diana,shinta, dan jeje
"Lis ikut maen cepet ah dari pada gabut kaga ada guru"ucap diana
Lisa mengangguk dan duduk disebelah mita
"Oke gue ada botol nih gue dulu yang muter yah"ucap rara
"Oke"ucap mereka serempak
Botol itu diputar oleh rara dan botolnya berhenti tepat di...
***
KAMU SEDANG MEMBACA
LiSam(COMPLETED)
Teen FictionBagaimana rasanya jika kau mengejar seseorang yang tak perduli dengan keberadaanmu? Dia lalisa biasa dipanggil lisa mengalaminya mengubur dalam-dalam rasa malunya atau mungkin memang tidak mempunyai rasa malu lagi entahlah. Setelah sekian lama lis...